Gridhype.id-Pernah mendengar istilahjet lag?
Jet lagmerupakan salah satu kondisi ketika tubuh merasakan hal yang tidak biasa dirasakan sebelumnya.
Lantas, mengapa kita bisa mengalamijet lag?
Usai makin longgarnya peraturan untuk bepergian pasca pandemi Covid-19, beberapa orang pun mulai kembali melakukan perjalanan bisnis atau berlibur ke luar negeri.
Bagi yang bepergian jarak jauh, tak jarang mereka mengalamijet lagatau disebut juga jet lag disorder.
Jet lag adalah gangguan tidur sementara yang terjadi bagi siapa saja yang melakukan perjalanan cepat melintasi beberapa zona waktu.
Meski bersifat sementara tetapi jet lag ini dapat memengaruhi kenyamanan seseorang karena bisa menyebabkan kelelahan di siang hari, perasaan tak enak badan, kesulitan fokus, dan masalah perut.
Penyebab Jet Lag
Lantas,apa penyebab jet lagdan mengapa bisa terjadi? Berikut penjelasannya seperti dilansir dariMayoclinic, Minggu (15/1/2023).
Gangguan Ritme Sirkandian
Jet lag dapat terjadi kapan saja saat seseorang melewati dua zona waktu atau lebih.
Menyeberangi beberapa zona waktu membuat jam internal tidak sinkron dengan waktu lokal baru.
Jam internal ini disebut dengan ritme sirkadian yang mengatur siklus tidur dan bangun seseorang. Butuh beberapa hari bagi tubuh untuk menyesuaikan.
Selain sikulus tidur-bangun ini tadi, jet lag juga bisa menyebabkan terganggunya fungsi tubuh lainnya seperti merasa lapar dan buang air besar juga akan terpengaruh.
Efek Sinar Matahari
Jet lag juga bisa terjadi lantaran efek sinar matahari. Pengaruh utama pada ritme sirkadian adalah sinar matahari.
Cahaya memengaruhi pengaturan melatonin, hormon yang membantu sel-sel di seluruh tubuh bekerja sama.
Sel-sel di jaringan di belakang mata mengirimkan sinyal cahaya ke area otak yang disebut hipotalamus.
Saat cahaya redup di malam hari, hipotalamus memberi sinyal ke organ kecil di otak yang disebut kelenjar pineal untuk melepaskan melatonin. Pada siang hari terjadi sebaliknya. Kelanjar pineal melepaskan sedikit melatonin.
Tekanan dan Atmosfer Kabin Maskapai
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan tekanan kabin dan ketinggian yang terkait dengan perjalanan udara dapat menyebabkan beberapa gejala jet lag, terlepas dari perjalanan lintas zona waktu.
Selain itu, tingkat kelembapan rendah di pesawat juga berpengaruh. Jika tak minum cukup air selama penerbangan, seseorang tak hanya akan mengalami dehidrasi tetapi juga menyebabkan beberapa gejala jet lag.
Artikel ini telah tayang dikompas.comdengan judulApa Penyebab Jet Lag?
Baca Juga: Jangan sampai Terlewat, Ternyata Ini Waktu yang Tepat untuk Mengganti Sikat Gigi yang Kamu Pakai
(*)