Penting Diketahui, Inilah 16 Hal yang Membatalkan Wudhu

Selasa, 10 Januari 2023 | 08:30
Freepik

Ilustrasi wudhu

Gridhype.id-Wudhu dikenal sebagai salah satu syarat sah salat.

Wudhu dilakukan untuk mensucikan diri sebelum melakukan ibadah, salat salah satunya.

Oleh karena itu, penting bagi seorang muslim untuk memahami arti dan tata cara wudhu beserta hal-hal yang membatalkannya.

Wudhu adalah salah satu kondisi kita yang harus sah sebelum sholat dan beribadah lainnya.

Apabila wudhu yang kita lakukan ternyata tidak benar atau telah batal, maka ibadah yang kita lakukan pun jadi tidak sah bahkan tidak bisa dianggap sebagai pahala.

Namun, sebagian orang mungkin belum memahami tentang hal yang berkaitan dengan wudhu, termasuk hal- hal yang bisa membatalkannya.

Lalu, apa saja hal- hal yang dapat membatalkan wudhu?

Berikut ini penjelasan tentang hal yang membatalkan wudhu dan tidak hanya itu, pada pada artikel ini juga akan dijelaskan pula rukun wudhu.

Hal yang Membatalkan Wudhu

Ketika kita wudhu, itu berarti tubuh kita bersih dan suci dan kita siap untuk berdoa atau menghadap Allah SWT, termasuk ibadah shalat dan sebgainya.

Namun, ada beberapa hal yang dapat melumpuhkan atau yang membatalkan wudhu jika kita melakukan sesuatu hal dengan sengaja atau tidak sengaja.

Inilah beberapa hal yang membatalkan wudhu, baik disengaja maupun tidak disengaja.

Ketika membaca Al-Qur’an atau menghilangkan hadas kecil, maka kita wajib wudhu untuk sholat atau ibadah lainnya.

Baca Juga: Doa Harian, Lengkap dengan Tata Caranya, Inilah Bacaan Doa Sebelum dan Setelah Tayamum

Berikut ini beberapa hal dalam Islam yang dapat membatalkan wudhu:

1. Muntah

Muntah adalah keluarnya makanan atau minuman dari lambung melalui mulut.

Tidak hanya saat perut kosong, muntah setelah kita wudhu juga bisa membatakannya.

Namun, ada dua pendapat dalam mazhab Hanafi bahwa jika seseorang muntah seteguk, maka muntah tersebut dapat membatalkan wudhu.

Di sisi lain, menurut mazhab Maliki dan Syafi’i, muntah tidak dapat membatalkan wudhu.

Hal ini karena Rasulullah pernah muntah satu kali setelah wudhu dan tidak mengulangi wudhunya.

2. Hilang Kesadaran

Kehilangan kesadaran yang dimaksud adalah kegilaan, pingsan, mabuk, dan hal-hal lain yang dapat melumpuhkan atau melemahkan seseorang.

Termasuk tidur, juga dapat membatalkan wudhu.

Hal ini dikarenakan saat kita tidur, maka beberapa anggota tubuh menjadi tidak berfungsi dan tubuh kita menjadi tidak sadarkan diri.

Menurut hadits, Abudawood berkata: “Mata adalah penjaga anus. Karena itu, setiap orang yang tidur harus wudhu.”

Baca Juga: Duh Padahal Sering Dilakukan, Beberapa Hal Ini Ternyata Bisa Membatalkan Wudhu, Apa Saja?

3. Keluarnya Hadas dari Kemaluan

Segala sesuatu yang berasal dari alat kelamin, seperti air seni, buang air besar, air besar, air mani, air wadi, dan bahkan kentut, dapat membatalkan pembersihan kita.

Mereka semua hada, ada yang kecil, dan ada yang besar.

Untuk limbah besar, kita perlu menggunakan bak wudhu esensial untuk pembersihan.

Abu Hurairah berkata dalam hadits Rasulullah, “Jika dia najis untuk melakukan pembersihan, Allah tidak akan menerima doa orang lain darimu.”

Selain itu juga tertuang dalam Al-quran Surah Al-Maidah ayat 6 berikut ini:

أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ

Artinya: “Atau salah satu dari kalian telah datang dari kamar mandi”.

4. Keluar Nanah dan darah

Darah dan nanah dapat membatalkan wudhu dan kebersihan seseorang, bahkan jika tidak melalui alat kelamin atau mulut sekalipun.

Wudhu menjadi batal jika darah mengalir atau keluar dari tubuh seseorang dan perlu dibersihkan atau dimurnikan kembali.

Bahkan, jika kita hanya mengeluarkan satu atau dua tetes, maka harus tetap perlu wudhu kembali dengan membersihkannya.

Baca Juga: Kumpulan Doa Harian dan Tata Cara Wudhu sebagai Syarat Sah Salat, Wajib Dipahami!

Ini karena hadits yang pernah mengatakan bahwa Nabi “harus berwudhu terhadap semua darah yang mengalir.”

5. Menyentuh Kemaluan

Saat kita sudah selesai wudhu maka janganlah menyentuh bagian kemaluan, baik kemaluan sendiri maupun kemaluan orang lain.

Pada dasarnya kemaluan memiliki najis dan hadas, sehingga dilarang menyentuhnya agar wudhu kita tidak batal tanpa ada batasan.

Hal yang membatalkan wudhu ini juga dijelaskan dalam hadis riwayat Ahmad dan ibnu hibban bahwa Rasullullah bersabda,

مَنْ مَسَّ ذَكَرَهُ فَلْيَتَوَضَّأْ

“siapa yang tangannya menyentuh kemaluan, tanpa ada yang membatasi maka wajib berwudhu”.

6. Tertawa Keras

Pada umumnya, ketika kita berdoa dan bersuci untuk beribadah kepada Allah SWT, maka kita perlu menjaga sikap sopan santun.

Perilaku ini bertentangan dengan sikap kita ketika ingin berdoa kepada Allah SWT.

Itulah sebabnya tertawa dengan keras atau terbahak- bahak dan berlebihan dianggap sebagai tingkah laku yang tidak sopan.

Saat akan melakukan ibadah sebaiknya kita mempersiapkan hati dan fisik kita untuk beribadah kepada Allah SWT dengan hikmat dan berperilaku baik.

Baca Juga: Kumpulan Doa Harian dan Tata Cara Wudhu sebagai Syarat Sah Salat, Wajib Dipahami!

Tertawa yang menunjukan orang sedang bahagia jika dilakukan secara berlebihan juga tidak baik, apa lagi saat kita hendak beribadah kepada Allah SWT.

7. Makan Daging Unta

Perlu diketahui bahwa makanan yang masuk kedalam mulut akan meninggalkan noda di mulut seseorang.

Hal ini bisa saja diatasi dengan minum air putih. Namun, jika kita memakan daging unta, maka harus mengulanginya lagi untuk berwudhu.

Hal ini karena saat kita mengkonsumsi daging unta matang dan mentah akan meninggalkan noda, aroma dan sebagainya sehingga perlu untuk berwudhu kembali.

Hal ini telah diceritakan dalam hadits Imam Ahmad bahwa Rasul Allah berkata, “Kamu makan daging unta dan kamu diminta untuk wudhu, dan kamu makan daging kambing dan kamu tidak diminta untuk wudhu.”

8. Memandikan Mayat

Jika seseorang memandikan jenazah maka ia telah menyentuh seluruh bagian tubuh jenazah tersebut.

Jika orang tersebut sudah wudhu dan secara tidak sengaja menyentuh alat kelamin mayat, maka wudhunya bisa batal.

Ia harus mengulang wudhunya agar bersih kembali.

Setelah memandikan jenazah, maka orang tersebut perlu wudhu lagi jika ingin menyolatinya.

Jadi,wudhu sebelumnya tidak dianggap sah untuk shalat jenazah setelah memandikannya.

Baca Juga: Kumpulan Doa Harian, Masih Banyak yang Sering Lupa, Ini Dia Doa Setelah Wudhu

Dalam Hadits Ibnu Umar dan Ibnu Abbas, Abu Hurairah berkata, “Setidaknya dia harus wudhu karena tangan mereka biasanya tidak aman dari menyentuh alat kelamin mayat.”

9. Ragu Saat Wudhu

Saat wudhu, pastikan semua ada di tubuh kita bersih.

Namun, jika kita ragu dengan kebersihan tubuh kita melalui Hadas, maka wudhu tersebut akan batal.

Mazhab Maliki mengatakan bahwa, “Barangsiapa yang percaya bahwa dia suci, maka jika dia meragukan Hadas tersebut maka dia harus dibersihkan kembali.”

8. Hal yang Mewajibkan untuk Mandi

Hal yang membatalkan wudhu berikutnya adalah hal yang membuat kita perlu mandi sehingga dapat menyingkirkan Hadas dari tubuh.

Beberapa hal yang membatalkan wudhu dan wajib dimandikan adalah orang- orang kafir yang masuk ke dalam perzinahan, ejakulasi, dan Islam.

Jika kita ingin melakukan semua ini, maka harus Mandi Hadas terlebih dahulu dan kemudian dilanjutkan dengan wudhu.

Sudah ada dalam mazhab Hanbali dan menyatakan bahwa wudhu tidak sah jika wudhu diperlukan kecuali mati.

11. Bersentuhan dengan yang Bukan Mahram

Bersentuhan dengan orang lain yang bukan mahramnya dapat menjadi hal yang membatalkan wudhu.

Itulah sebabnya saat kita sudah berwudhu maka sebaiknya menjaga agar tidak bersentuhan dengan yang bukan mahramnya.

Jika sengaja atau tidak sengaja menyentuh mahramnya maka harus mengulangi kembali wudhunya.

Berdasarkan hal yang membatalkan wudhu ini kita harus mengenal betul siapa yang mahram dan bukan mahramnya.

أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ

Artinya: “Dilarang untuk bersentuhan kulit dengan seorang laki-laki dan perempuan yang sama-sama telah tumbuh besar dan bukan mahramnya (atau kalian menyentuh perempuan).”

Baca Juga: Kumpulan Doa Harian, Inilah Bacaan Doa Setelah Wudhu yang Wajib Kamu Ketahui

12. Darah Menstruasi

Selanjutnya yang membatalkan wudhu yang mungkin sudah akrab di telinga para wanita muslim, yakni keluarnya darah menstruasi.

Pengeluaran darah menstruasi yang tiba- tiba akan membatalkan wudhu kita.

Haid tidak hanya membatalkan wudhu, tetapi juga melarang wanita untuk beribadah dan shalat.

Larangan shalat dan puasa untuk wanita haid disebutkan dalam sebuah hadits Aisyah RA berikut ini:

مَا بَالُ الْحَائِضِ تَقْضِى الصَّوْمَ وَلاَ تَقْضِى الصَّلاَةَ فَقَالَتْ أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ قُلْتُ لَسْتُ بِحَرُورِيَّةٍ وَلَكِنِّى أَسْأَلُ. قَالَتْ كَانَ يُصِيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ

Artinya: “mengapa wanita yang haidmengqadha’ puasa dan tidak mengqadha shalat?” Maka Aisyah menjawab, “Apakah kamu dari golongan Haruriyah?”

Aku menjawab, “Aku bukan Haruriyah,” akan tetapi aku hanya bertanya.

Dia menjawab, “Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha’ shalat.” (HR Muslim).

13. Hilang Akal

Mereka yang kehilangan akal akan berada dalam sesuatu yang membatalkan wudhu.

Hilangnya kesadaran ini bisa disebabkan karena mabuk, pingsan, atau gila.

Hilangnya akan menjadi salah satu yang membatalkan wudhu karena hal ini membuat berperilaku di luar kesadarannya, sehingga seseorang tidak mengetahui apa saja yang telah ia lakukan, itulah sebabnya dianggap wudhunya telah batal.

Berikut ini hadistnya:

عَنْ أَنَسٍ رَضي الله عنه قاَلَ كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ الله

يَنَامُونَ ثُمَّ يُصَلُّونَ وَلاَ يَتَوَضَّؤُنَ – رواه مسلم – وزاد أبو داود : حَتَّى تَخْفَق رُؤُسُهُم وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa:“Para sahabat Rasulullah SAW tidur kemudian salat tanpa berwudu”(HR. Muslim).

Baca Juga: Wajib Tahu, Inilah Tips agar Mudah Bangun Malam untuk Salat Tahajud, Dilengkapi Juga dengan Bacaan Niat, Doa dan Tata Pelaksanaannya

14. Tertidur atau Hilang Kesadaran

Tidak hanya itu, tertidur atau kehilangan kesadaran juga menjadi salah satu faktor yang membatalkan wudhu.

Jika seseorang tidur, baik berbaring atau duduk, mimpi ini dapat membatalkan jembatan wudhu.

Saat seseorang terlelap maka kesadarannya akan hilang sehingga membuatnya harus melakukan wudhu dengan tertib kembali.

15. Darah Nifas

Penting bagi wanita untuk mengetahui bahwa wudhu akan batal jika keluar darah nifas.

Hukum untuk wanit yang bersalin sama dengan hukum seorang wanita yang sedang haid.

Haram hukumnya shalat, berjalan keliling, menceraikan Zima, dan menceraikan suami.

Bagi yang sudah wudhu, hal ini tentu akan membatalkan wudhunya. Jadi kita harus menunggu sampai akhir tanggal anak lahir, maka kita sudah bisa kembali wudhu dan beribadah.

16. Keluar Nanah dari Kemaluan

Selain darah, ada juga nanah dalam kasus ini yang dapat membatalkan wudhu.

Nanah yang keluar dari alat kelamin atau anus, terutama nanah bercampur darah, sangat penting untuk dilakukan kembali fase wudhu dengan tertib.

Ini karena hadits, dan Nabi berkata, “Wudu harus dilakukan untuk semua darah yang mengalir.”

Artikel ini telah tayang diGramedia.comdengan judul16 Hal Yang Membatalkan Wudhu Dan Rukunnya

Baca Juga: Jangan Lupa Dicatat, Ini Dia Tata Cara Wudhu, Lengkap dari Bacaan Niat sampai Doa Sesudah Wudhu

(*)

Tag

Editor : Puspita Rahayu

Sumber gramedia.com