Aneka Tips Harian, Banyak yang Gak Tahu, Daun Ini Ternyata Bisa Jadi Obat Alami Darah Tinggi

Jumat, 25 November 2022 | 07:15
Pexels.com

Aneka tips kesehatan, obat alami untuk darah tinggi.

GridHype.ID -Aneka tips kesehatan ini wajib diketahui oleh kamu yang mengidap tekanan darah tinggi.

Sebab, aneka tips kesehatan kali ini akan membagikanobat alami untuk darah tinggi.

Penasaran apa itu? Mari kita simak sampai selesai aneka tips kesehatan di bawah ini!

Melansir dari SajianSedap.com, darah tinggi merupakan salah satu gangguan kesehatan yang bisa dialami oleh siapa saja.

Penyakit satu in juga merupakan slaah satu penyakit menurun.

Sehingga keluarga yang memiliki anggota dengan riwayat darah tinggi, biasnaya juga akan memiliki darah tinggi.

Darah tinggi juga bisa memicu penyakitlain seperti serangan jantung.

Hal ini membuat pengidapnya harus waspada.

Pasalnya darah tinggi ini bisa kabuh kapan saja.

Nah untuk mencegahnya kambuh selain obat, ada beberapa bahan alami yang bisa membantu kamu.

Salah satunya adalah tanaman yang kerap tumbuh di pekarangan rumah ini.

Baca Juga: Ki Joko Bodo Meninggal Dunia,Istri dan Anak Ternyata Sempat Dibuatkan Candi, Netizen Takjub!

Siapa sangka tanaman satu ini bisa membantu mengatasi darah tinggi loh.

Lantas tanaman apa yang dimaksud?

Obat Alami Darah Tinggi

Selain konsumsi obat, cara mencegah dan menegtaasi darah tinggi bisa menggunakan daun sambiloto.

Manfaat daun sambiloto, baik dalam bentuk jamu, teh herbal, atau suplemen, dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Tumbuhan ini dapat melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran darah lebih lancar dan tekanan darah pun menjadi stabil.

Namun, konsumsi daun sambiloto saat tengah menjalani pengobatan darah tinggi atau hipertensi harus hati-hati dan di bawah pengawasan dokter.

Sebab, tanaman ini dapat menimbulkan efek samping berupa penurunan tekanan darah atau hipotensi.

Selain darah tinggi, beberapa manfaat lain daun sambiloto juga tidka bisa dianggap remeh.

1. Memperkuat imun

Manfaat daun sambiloto selanjutnya yakni meningkatkan kerja sistem imun atau kekebalan tubuh.

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Bisa Sebabkan Serangan Jantung dan Stroke, Benarkah Tekanan Darah Tinggi Disebabkan Menu Favorit ini

Tanaman ini dapat memperbaiki dan merangsang kinerja sel-se darah putih.

Leukosit atau sel darah putih ini berfungsi menghasilkan antibodi untuk membasmi zat berbahaya dalam tubuh.

Dengan begitu, tubuh akan lebih efektif melawan virus, bakteri, parasit, atau zat berbahaya yang masuk ke tubuh, sehingga kita lebih jarang sakit.

2. Menghambat sel kanker

Andrographolide, komponen utama dari daun sambiloto, telah diuji menggunakan beberapa jenis sel kanker.

Dikutip dari laman BPOM, pengujian ini untuk membuktikan seberapa jauh aktivitas antikaker andrographolide dalam menghambat pertumbuhan sel kanker.

Hasilnya, andrographolide menghambat perkembangbiakan berbagai sel tumor yang mewakili berbagai tipe kanker secara in vitro.

Hal ini menunjukkan bahwa andrographolide dalam daun sambiloto berpotensi dikembangkan menjadi terapi bagi pengidap kanker.

3. Menurunkan gula darah tinggi

Kadar glukosa atau gula berlebih dalam darah meningkatkan risiko penyakit diabetes.

Untuk mencegah diabetes, salah satunya dengan mengonsumsi makanan penurun gula darah.

Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Air Rebusan Daun Alpukat Ternyata Ampuh Obati Penyakit Mengerikan Ini

Penelitian dalam Indian Journal of Pharmacology menunjukkan, daun sambiloto mampu menurunkan kadar glukosa, trigliserida, dan kolesterol pada tikus dengan lemak dan gula tinggi.

Dengan begitu, daun sambiloto membantu mengontrol kadar gula darah.

Tak hanya itu, tanaman ini juga mendukung efektivitas pengobatan diabetes dengan metformin, obat penurun gula darah.

Namun, konsumsi daun sambiloto berlebihan juga berpotensi menimbulkan efek samping berbahaya, yaitu hipoglikemia.

Hipoglikemia sendiri merupakan kondisi saat kadar gula dalam darah berada di bawah normal.

Gaya hidup tidak sehat meningkatkan risiko hipertensi

Melansir dari Tribunnews.com, faktor risiko hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi atau tidak bisa diubah, dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi.

"Umur, jenis kelamin, dan riwayat keluarga adalah faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah atau dimodifikasi," tutur dia.

Sementara itu, faktor risiko hipertensi yang bisa dimodifikasi meliputi pola makan dan gaya hidup kita.

Pola makan yang disarankan untuk mencegah hipertensi di antaranya adalah membatasi konsumsi garam.

Kemudian memperbanyak buah dan sayuran.

Buah dan sayuran mengandung kalium, kalsium dan magnesium, yang bisa mencegah hipertensi.

Tak kalah penting, aktivitas fisik juga harus dilakukan secara teratur.

"Cobalah berjalan kaki sejauh 3 kilometer, atau berolahraga selama 30 menit, lima hari dalam seminggu."

Baca Juga: Petai yang Baunya Menyengat Ternyata Ampuh Atasi Darah Tinggi, Dijamin Bebas Risiko Penyakit Jantung

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Tribunnews.com, SajianSedap.com

Baca Lainnya