Kemenkes Ungkap Kematian Tertinggi Gagal Ginjal Akut Terjadi pada Pasien dengan Stadium 3, Kenali Gejalanya Berikut ini

Selasa, 08 November 2022 | 12:30
parade

gagal ginjal pada anak

Gridhype.id-Hingga saat ini kasusgagal ginjal akutmasi menjadi sorotan di dunia kesehatan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa kematian tertinggi kasusgagal ginjal akutterjadi pada pasien dengan kategori stadium 3.

Padagagal ginjal akutini, stadium 3 tergolong sebagai kategori yang cukup parah.

Adapun tingkar keparahan pada penyakitgagal ginjal akutini terbagi atas tiga tingkatan, yaitu stadium 1, stadium 2, dan stadium 3.

"Kalau dilihat data ini, memang kematian ini tertinggi karena di stadium 3," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers update kasus gagal ginjal akut secara daring, Senin (7/11/2022).

Syahril menerangkan bawa mayoritas kasus kematian berada pada stadium 3, lebih tepatnya berada pada angka 58 persen.

Dilansir darikompas.com, jumlah pasien yang masuk dalam kategori stadium 3 mencapai 190 orang, stadium 2 sebanyak 25 orang, stadium 1 sebanyak 26 orang, dan 82 orang lainnya belum diketahui.

Data terakhir menunjukkan bahwa total kasusgagal ginjal akutmencapai324 orang, dengan rincian 59 persen atau 195 orang meninggal, 102 orang sembuh, dan 27 orang lainnya masih dirawat.

"Jadi gagal ginjal ada 3 stadium. Memang bisa stadium 3 bisa kita obati apabila belum menjadi stadium yang sangat berat. Tapi kalau (stadium) 1, (stadium) 2, semua Insya Allah bisa diselamatkan," ucapnya.

Saat ini, pihak Kemenkes masih terus meneliti penyebabgagal ginjal akutyang menewaskan ratusan anak di Indonesia.

Hal tersebut dilakukan dengan menggandengIkatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) hingga ahli toksikologi.

Dikaitkan erat dengan konsumsi sejumlah obat sirup, hingga saat ini cemaran etilen glikol dan dietilen glikol masih dianggap sebagai penyebab terbesargagal ginjal akut.

Baca Juga: BAHAYA! Bisa Rusak Ginjal, Mulai Sekarang Stop Konsumsi Minuman Soda

Sementara itu, tim peneliti hingga saat ini menemuka 5 penyebabgagal ginjal akutpada anak.

Salah satu dari 5 penyebab tersebut tidak bisa dikontrol lantaran berkaitan denga kelainan genetik atau penyakit bawaan.

Dua penyebab lainnya masih dapat dipantau, yaitu kehilangan darah dalam jumlah besar dan dehidrasi luar biasa.

Sedangkan dua penyebab lainnya adalah faktor paling memungkinkan adanyagagal ginjal akut,yaitu infeksi bakteri, virus atau parasit, dan intoksikasi (keracunan).

Maka dari itu,intoksikasi (keracunan) dari obat sirup yang mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) maupun EG dan DEG murni masih menjadi penyebab paling besar.

"Ahli-ahli menyampaikan ada 5 penyebab AKI. (80 persen karena obat), persentasenya itu belum pasti. Tapi yang kita lihat faktanya begitu, kita larang obat langsung turun drastis," tutur Budi Gunadi Sadikin pada Jumat (4/11/2022).

Selama inipenyakit gagal ginjal memang menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup mengerikan.

Dilansir darihalodoc.com, gagal ginjal merupakan kondisi di mana satu atau kedua ginjal tidak dapat lagi berfungsi dengan baik.

Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab dan faktor risiko yang menyebabkan munculnya penyakit gagal ginjal.

Gejala Gagal Ginjal Akut

Peningkatan kasusgagal ginjal akutselama beberapa bulan terakhir memang cukup mengkhawatirkan bagi para orang tua.

Pasalnya, mayoritas penderita penyakit ini adalah anak-anak.

Baca Juga: Gagal Ginjal Akut Makin Heboh, Kini Saling Tuding antara BPOM dan KemendagSoal Impor Bahan Obat Sirup

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami gejala yang terjadi akibat penyakitgagal ginjal akut.

Dilansir darikemkes.go.id,berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi gejalagagal ginjal akut:

Berkaitan dengan bahaya yang mungkin terjadi, orang tua diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan.

Apabila anak-anak mengalami beberapa gejala di atas, penting untuk segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Baca Juga: Pasien Gagal Ginjal Akut di DIY Tidak Konsumsi Obat Sirup yang Dilarang, Begini Kata Pihak Kepolisian

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com, Halodoc.com, kemkes.go.id