Perayaan Halloween Setiap 31 Oktober, Ternyata Ada Kisah Unik Dibalik Tradisi yang Dilakukan Bangsa Celtic Kuno

Minggu, 30 Oktober 2022 | 20:00
olia danilevich/pexels

Perayaan Halloween identik dengan orang menggunakan kostum menyeramkan.

GridHype.ID - Banyak orang merayakan hari Halloween yang jatuh pada 31 Oktober di setiap tahunnya.

Biasanya, orang dari berbagai belahan dunia akan mengenakan kostum yang menyeramkan untuk merayakan Halloween.

Tak hanya itu, hari Halloween juga identik dengan lentera dari buah labuyang dilubangi membentuk wajah Jack O'Lantern.

Namun, tahukah Anda mengapa Halloween dirayakan setiap 31 Oktober?

Yuk, simak fakta menarik berikut ini, seperi dikutip dari Kompas.com.

SejarahHalloween

Dilansir dari History, Halloween berasal dari festival bangsa Celtic kuno, yaitu festival Samhain.

Bangsa Celtic yang hidup sekitar 2.000 tahun yang lalu tersebut merayakan tahun baru mereka pada 1 November.

Mereka percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia orang hidup dan orang mati menjadi kabur.

Halloween setiap tanggal 31 Oktober

Oleh karenanya, pada malam 31 Oktober mereka merayakan Samhain, ketika diyakini bahwa roh orang mati kembali ke bumi.

Selain menyebabkan masalah dan merusak tanaman, kehadiran roh dari dunia lain konon dapat membantu pendeta Celtic untuk meramal masa depan.

Baca Juga: Update! Korban Tewas dalam Tragedi Halloween Itaewon Berjumlah 151 Orang, Belasan di Antaranya WNA

Untuk memeringati peristiwa itu, pendeta Celtic akan membuat api unggun yang besar, di mana orang-orang akan berkumpul untuk membakar tanaman dan hewan sebagai persembahan kepada dewa mereka.

Selama perayaan berlangsung, mereka mengenakan kostum yang biasanya berupa kepala dan kulit binatang, untuk mengusir para hantu.

Setelah perayaan berakhir, bangsa Celtic akan menyalakan kembali perapian untuk melindungi mereka selama musim dingin yang akan datang.

Asal-usul kata halloween

Pada abad ke-7 Masehi, Gereja Katolik Roma mengubah All Saints Day atau All Hallows, hari perayaan orang-orang kudus gereja, menjadi 1 November.

Ini berarti malam All Hallows jatuh pada 31 Oktober. Dua abad kemudian, pengaruh Kekristenan telah menyebar ke tanah Celtic, yang masih memertahankan Festival Samhain.

Perayaan malam All Hallows pun mirip dengan Festival Samhain, yakni dengan api unggun besar, parade, dan memakai kostum sebagai malaikat atau iblis.

Perayaan yang sebelumnya disebut sebagai All Hallows Eve, kemudian dikenal sebagai Halloween.

Jack O Lantern, simbol, dan tradisi halloween

Secara umum, Halloween disimbolkan dengan labu yang dibentuk menyerupai wajah menyeramkan. Karakter itu disebut Jack O'Lantern.

Jack O'Lantern merupakan arwah yang berkeliaran sambil membawa lentera karena dirinya berhasil menipu iblis agar tak dimasukkan ke dalam neraka.

Baca Juga: Diboikot Usai Pegawai Tewas dalam Mesin Pengaduk, Paris Baguette Ternyata Sering Nampang di Drama Korea, Simak Fakta Lainnya

Akan tetapi, tidak diizinkan masuk ke surga karena dosa-dosanya.

Legenda tersebut direpresentasikan menjadi labu seram yang diletakkan di depan rumah.

Kostum kucing hitam

Selain itu, kostum kucing hitam juga sangat populer selama perayaan Halloween.

Kucing hitam sering digambarkan sebagai keluarga penyihir, di mana para penyihir ini berubah menjadi kucing hitam untuk menyembunyikan diri.

Tradisi lain dalam perayaaan Halloween adalah trick or treat dengan mengenakan kostum yang menyeramkan.

Di mana dilakukan sambil berkeliling membawa labu menuju rumah tetangga untuk meminta perman sambil berteriak "Trick or Treat".

Baca Juga: Terbang ke Korea Selatan Demi Nonton Konser BLACKPINK BORN PINK, Koper Merah Nagita Slavina Jadi Sorotan

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com