Karyanya Identik dengan Hari Sumpah Pemuda, Ini Kisah Unik Pencipta Lagu Bangun Pemudi Pemuda

Jumat, 28 Oktober 2022 | 11:30
merdeka.com

Alfred Simanjuntak, pencipta lagu 'Pemudi Pemuda'

GridHype.ID - Hari Sumpah Pemuda diperingati bangsa Indonesia setiap 28 Oktober.

Banyak aktivitas yang bisa dilalukan masyarakat Indonesia untuk memeringati Hari Sumpah Pemuda.

Namun yang paling identik dengan momen Hari Sumpah Pemuda adalah lagu Bangun Pemudi Pemuda karya Alfred Simanjuntak.

Melansir Kompas.com, Alfred Simanjuntak adalah komposer yang banyak menghasilkan lagu nasional.

Bukan hanya itu, pria berdarah batak ini juga kerap menciptakan lagu lain, termasuk lagu anak, organisasi, dan rohani.

Lirik Bangun Pemudi Pemuda sendiri tercipta saat Indonesia masih di bawah penjajahan Jepang, tepatnya pada 1943.

Ya, lagu ini baru tercipta 15 tahun setelah Sumpah Pemuda menggema di Kongres Pemuda II.

Meski demikian liriknya yang penuh semangat mengobarkan jiwa kaum muda untuk berjuang demi kemerdekaan.

Hal tersebut sebagai bukti bahwa seniman juga turut berjuang mempertahankan bangsa Indonesia meski bukan melalui jalan perang.

Kisah di balik lagu Bangun Pemudi Pemuda

Menurut Romarta Christina Sipangkar dalam skripsinya (2021), para seniman ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui karya yang membakar semangat bangsa.

Baca Juga: Gagal Ginjal Akut Misterius Masih Mengintai, Pakar Farmakologi UGM Ungkap Beberapa Faktor Ini

Di antara sekian banyak seniman yang menuangkan pikiran dan pendapat melalui karya, salah satunya adalah Alfred Simanjuntak sebagai perwakilan seniman Batak Toba.

Melalui Bangun Pemudi Pemuda, Alfred Simanjuntak "menghipnotis" kaum muda kala itu untuk rela berkorban demi Tanah Air.

Kendati demikian, lagu ini pula yang membawa ancaman bagi dirinya untuk mendapatkan hukuman dari Jepang.

Sebab pada zaman dahulu, tak jarang seniman yang dipenjara lantaran karya yang dinilai provokatif dan mengundang semangat juang.

Dua belas tahun silam, dalam sesi wawancara bersama Majalah Dia, Alfred Simanjuntak mengaku mendapatkan inspirasi nada dan lirik Bangun Pemudi Pemuda di kamar mandi.

Dia pun cepat-cepat keluar untuk menuliskan syairnya dalam selembar kertas agar tak lupa.

Tak butuh waktu lama, selang satu jam, Alfred sudah menyelesaikan lagu bertajuk Bangun Pemudi Pemuda.

Alfred Simanjuntak pun mengungkapkan alasan unik mengapa kata pemudi lebih dulu dibanding pemuda.

Menurut dia, sosok pemudi jauh lebih penting daripada pemuda. Pasalnya, tak ada pemuda yang lahir tanpa adanya pemudi.

Dia pun ingin mendobrak kebiasaan Indonesia yang senang mendahulukan Bapak dibanding Ibu.

"Nah, saya mau labrak itu. Di mana pun, di dunia, disebutkan ladies and gentlemen, juga di Belanda, di Jerman, dan banyak belahan dunia lain," tutur Alfred Simanjuntak.

Baca Juga: Innalillahi, Amou Haji Meninggal Dunia, Julukan Pria Terkotor di Dunia Bakal Beralih ke Sosok Ini

Lirik lagu Bangun Pemudi Pemuda

Dilansir dari Kompas.com, berikut lirik Bangun Pemudi-Pemuda ciptaan Alfred Simanjuntak:

Bait pertama

Bangun pemudi pemuda IndonesiaTangan bajumu singsingkan untuk negaraMasa yang akan datang kewajibanmulahMenjadi tanggunganmu terhadap nusaMenjadi tanggunganmu terhadap nusa

Bait kedua

Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlasTak usah banyak bicara t'rus kerja kerasHati teguh dan lurus pikir tetap jernihBertingkah laku halus hai putra negeriBertingkah laku halus hai putra negeri.

Makna lirik Bangun Pemudi Pemuda

Menurut Lambertus Lima Letu (2020), secara tersurat atau eksplisit, Alfred Simanjuntak selaku komponis hendak membangunkan dan membangkitkan kesadaran kaum muda.

"Tangan bajumu singsingkan" bermakna partisipasi untuk bekerja sama membangun negara.

"Masa yang akan datang" merupakan suatu tanda waktu, merujuk bangsa dalam masa yang akan datang berada di tangan pemuda.

Sementara lirik "Menjadi tanggunganmu terhadap nusa", memiliki makna amanat yang diletakkan bagi kaum muda untuk menyadari peranan terhadap keselamatan bangsa.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius Membludak, Tercatat Angka Tertinggi di Indonesia Melampui Gambia dan Nigeria

Adapun pada bait kedua, secara tersurat menggambarkan sikap, karakter, dan tingkah laku kaum muda dalam mengambil tanggung jawab terhadap bangsa Indonesia.

Sikap tersebut antara lain berusaha jujur dan ikhlas, bekerja keras, memiliki hati teguh dan lurus, serta pikiran yang jernih.

Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Kembali Terdeteksi di Indonesia, Begini Cara Cegah Penularan Omicron XBB

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kompas.com