GridHype.ID - Hari Kesehatan Mental Sedunia jatuh pada tanggal 10 Oktober setiap tahunnya.
Maka dari itu, masyarakat dunia hari ini, tanggal 10 Oktober memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day.
Untuk memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, kita sebaiknya lebih memperhatikan kesehatan mental diri sendiri dan lingkungan.
Sebab belakangan ini banyak kasus terungkap berkaitan dengan kesehatan mental seseorang.
Sementara itu, tema Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun 2022 adalah "Menjadikan Kesehatan Mental dan Kesejahteraan untuk Semua Prioritas Global".
Melansir Tribunnews.com, tujuan keseluruhan dari Hari Kesehatan Mental Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan mental di seluruh dunia dan untuk memobilisasi upaya dalam mendukungkesehatanmental.
Untuk itu, perlu diketahui bahwa menjaga kesehatan mentaladalah hal yang penting.
Karenamentalseseorang yang terganggu akan mengubah karakternya secara perlahan menjadi negatif.
Mengutiprsudmangusada.badungkab.go.id, berikut adalah cara menjaga kesehatan mental:
1. Kontrol Emosi Kamu
Belajar untuk tidak mudah tersinggung terhadap apa saja yang dikatakan seseorang, pilah apa yang mereka katakan, dan ambil sisi positifnya.
2. Mencoba hal baru
Saat terjadi kekosongan waktu atau kamu mulai merasa bosan dengan aktivitas yang itu-itu saja, maka kamu bisa mengisi waktu dengan mencoba hal-hal baru sendiri atau bersama temanmu.
3. Bercerita Kepada Orang Lain
Bercerita pada orang yang kamu percaya dapat mengurangi beban yang sedang kamu pikul.
4. Pergi Keluar
Meskipun hanya 10 menit dalam sehari, luangkanlah waktu untuk duduk atau berjalan di ruang terbuka yang dikelilingi pepohonan dan udara segar.
Hal ini secara instan akan mengangkat sedikit banyak tingkat stress dalam pikiran dan mengisi kembali energi dalam tubuh.
5. Olahraga
Selalu luangkan waktu untuk berolahraga, makan makanan yang sehat agar berkarya dalam kehidupan ini semakin prima.
6. Meditasi
Luangkan waktu untuk diri sendiri dengan cara meditasi. 10-15 menit dalam sehari adalah waktu ideal, terutama sebelum tidur.
Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Kenali Ciri-ciri Maag Akut, Bisa Mengancam Nyawa
7. Senyum
Meskipun terdengar sepele, tapi senyuman selalu dapat mengubah dunia menjadi lebih positif.
8. Menyapa Seseorang
Menyapa banyak orang dengan sapaan standar seperti 'Selamat Pagi' akan meningkatkan kepercayaan diri sekaligus meningkatkan aspek sosial.
Keluarlah dari zona nyaman yang selalu berdiam diri dan menunggu disapa orang lain terlebih dahulu karena gengsi.
9. Bersenang–senang
Carilah hobi positif yang bisa membuat kamu bahagia, yang membuat kamu melupakan segala kepenatan.
10. Istirahat yang cukup
Untuk mewujudkankesehatanmentalyang optimal, dibutuhkan istirahat yang cukup setelah melakukan aktifitas di siang hari.
Orang Terdekat Mengalami Depresi? Ini Cara Membantunya
Melansir Alodokter.com, depresimerupakan gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih berkepanjangan, tidak berharga, bahkan hilangnya harapan hidup.
Menurut WHO, lebih dari 264 juta orang di seluruh dunia, baik orang dewasa maupun anak-anak, menderita depresi.
Apabila orang terdekatmu, baik pasangan, keluarga, atau teman mengalami depresi, hindari menuduh, menyalahkan, atau meremehkan perasaannya, ya.
Sebaliknya, lakukan cara-cara di bawah ini untuk membantu orang terdekatmu menghadapi depresi yang dialaminya:
1. Dengarkan perkataannya
Untuk membantu orang yang depresi, hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengajaknya bercerita. Kamu bisa mulai dengan memberi pertanyaan, seperti “akhir-akhir ini kamu terlihat tidak bersemangat, apa ada hal yang mengganggumu?” atau pertanyaan sejenis lainnya.
Bila ia bersikap terbuka kepadamu, teruslah berikan pertanyaan-pertanyaan lanjutan, seperti “kapan pertama kali kamu merasa seperti itu?” atau “apakah kamu tahu penyebab di balik perasaanmu itu?”.
Ingat, ia mungkin ingin menceritakan perasaannya kepadamu, tetapi kemungkinan besar tidak membutuhkan nasihat darimu. Oleh sebab itu, sebaiknya dengarkan saja setiap perkataannya dengan penuh simpati, atau bila perlu, berikan pelukan hangat untuk menenangkannya.
2. Katakanbahwa kamu ada untuknya
Orang yang menderita depresi kerap kali merasa bahwa tidak ada satu pun orang yang mengerti atau peduli terhadap perasaannya. Hal ini bisa membuatnya merasa terisolasi, sehingga gejala depresinya menjadi semakin parah.
Maka dari itu, kamu perlu meyakinkannya bahwa kamu akan selalu ada di sisinya dan siap untuk membantunya. Walau terdengar sederhana, ketahuilah bahwa hal ini sangat berarti bagi penderita depresi,lho.
3. Yakinkan bahwa ia kuat menghadapi hal ini
Biasanya, penderita depresi cenderung akan menganggap dirinya lemah atau merasa ada yang salah dengan dirinya.Nah, sebagai orang terdekatnya, kamu perlu memberi pengertian kepadanya bahwa mengalami depresi bukan berarti ia adalah orang yang lemah.
Cobalah ingatkan ia akan kesuksesan dan pencapaiannya di masa lalu. Ini berguna untuk meyakinkannya bahwa ia cukup kuat dan hebat untuk bisa sembuh dari depresi yang tengah dideritanya.
4. Ajak berkonsultasi dengan tenaga profesional
Perlu kamu ketahui, penderita depresi kerap kali tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami depresi, atau jika pun menyadari, ia mungkin merasa malu atau ragu untuk mencari bantuan tenaga profesional. Ditambah lagi dengan kekhawatirannya akan stigma tentang depresi yang beredar di masyarakat.
Itulah mengapa kamu perlu mengajak orang terdekatmu untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional. Yakinkan ia bahwa depresi yang dialaminya bisadiobatidengan bantuan tenaga profesional.
Jika ia setuju, selanjutnya bantulah ia untuk mencari dan membuat janji dengan psikolog atau psikiater yang berpengalaman. Tawarkan juga bantuanmu untuk menemaninya, membuat daftar pertanyaan atau hal-hal yang ia ingin bicarakan di sesi konsultasinya yang pertama.
5. Beri dorongan untuk melanjutkan pengobatan
Walau sudah melakukan sesi konsultasi pertama, ini bukan jaminan orang terdekatmu yang mengalami depresi mau melanjutkan terapinya,lho. Oleh sebab itu, kamu perlu terus memberi dorongan kepadanya agar ia mau melakukan sesi konsultasi berikutnya, ya.
Begitu pula apabila ia ingin berhenti mengonsumsi obat-obatannya, misalnya karena efek samping yang mengganggu. Bila demikian, sarankan ia untuk mendiskusikan terlebih dahulu hal tersebut kepada psikiater yang merawatnya.
Hal ini penting untuk dilakukan, karena menghentikanobat antidepresansecara tiba-tiba tanpa pengawasan dari psikiater berisiko membahayakan kesehatannya, bahkan dapat memperburuk kondisi depresinya.
Baca Juga: Aneka Tips Kesehatan, Orang dengan Kondisi Ini Ternyata Dilarang Makan Kacang Hijau, Hati-hati!
(*)