Decekik hingga Dikapak Lalu Dibuang ke Septic Tank, Berikut Kronologi Pembunuhan di Lampung Tengah yang Tewaskan Satu Keluarga

Sabtu, 08 Oktober 2022 | 10:30
KOMPAS.COM/DOK. Polres Way Kanan

Dikabarkan hilang setahun lalu, satu keluarga jadi korban pembunuhan dan dikubur di septic tank oleh pelaku

GridHype.id-Beberapa waktu lalu masyarakat dikejutkan dengan kasus pembunuhan satu keluarga di Lampung.

Tragisnya, pelaku pembunuhan berencana tersebut adalah sang anak kandung korban sendiri.

Pelaku yang berinisial E membunuh limaanggota keluarganya sendiri yang kemudian dibuang ke septic tank.

Keempat korban ialahZainudin (60), Siti Romlah (45), Wawan (40), dan Zahra (5), keempat korban tersebut dibuang ke septic tank.

Sedangkan satu korban lain yakni Juwanda (26) ditemukan dikuburdi perkebunan singkong.

Keempatnya adalah keluarga kandung dari pelaku berinisial E (38).

"Korban Siti Romlah dan Juwanda adalah ibu dan adik tiri pelaku E," kata Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (8/10/2022).

Pembunuhan terhadap empat korban yang dibuang ke septic tank diduga terjadi pada Oktober 2021.

Sedangkan pembunuhan terhadap Juwanda diduga terjadi pada Februari 2022.

Dari keterangan pelaku DW (anak E), Juwanda dibunuh saat sedang tidur menggunakan pipa besi.

Setelah dipastikan tidak bernyawa, DW dan E membawa jasad Juwanda menggunakan mobil pikap.

"Jasad korban Juwanda dikubur di perkebunan singkong di Desa Marga Jaya," kata Teddy.

Baca Juga: TRAGIS! Begini Akhir HidupJeffrey Dahmer, PelakuPembunuhan Berantai dan Penjahat Seksual Paling Sadis

Motif dari pembunuhan keji tersebut tak lain karena perebutan warisan.

Berikut kronologi pembunuhan berdarah dingin yang diketahui dari hasil rekonstruksi di tiga lokasi di Desa Marga Jaya, Way Kanan pada Jumat (7/10/2022).

Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna menuturkan, kasus ini berawal saat tersangka E bertengkar dengan korban Wawan yang adalah kakak kandungnya terkait masalah harta warisan.

Pertengkaran itu terjadi pada medio Oktober 2021 di rumah Zainudin, orangtua mereka sekitar pukul 01.00 WIB.

Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi

Dua tersangka pelaku pembunuhan sadis sekeluarga di Kampung Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung

“Di rumah, saat itu ada korban Zainudin, Siti Romlah (ibu tiri tersangka E), dan Zahra (anak korban Wawan) sedang tidur,” kata Teddy kepada wartawan usai rekonstruksi, Jumat petang.

Pertengkaran itu lalu menjadi perkelahian, tersangka E memukul kepala Wawan dengan kapak di bagian tumpulnya sebanyak dua kali.

Ketika itu Zainudin dan Siti Romlah terbangun lalu menuju sumber keributan di ruang tengah.

“Korban Zainudin juga dipukul dengan kapak sebanyak dua kali,” kata Teddy.

Melihat suaminya terkapar, Siti Romlah berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke dapur.

Tersangka E mengejar lalu menghabisinya dengan cara yang sama.

Sejurus kemudian, tersangka E mematikan lampu lalu menuju kamar korban Zahra.

Di kamar ini, bocah tersebut dibunuh dengan cara dicekik.

Baca Juga: Kuasa Hukum Bharada E Janjikan Kejutan di Pengadilan, Perjuangkan Kliennya Bebas

Untuk menyembunyikan pembunuhan itu, tersangka E lalu ke bagian belakang rumah dan membuang jasad keempat korban ke dalam septic tank.

Kapak yang digunakan juga dibuang untuk menghilangkan jejak.

Septic tank itu baru dicor dengan semen keesokan hari agar bau tidak tercium.

Pembunuhan Juwanda direncanakan

Sedangkan dari hasil rekonstruksi, diketahui bahwa E sempat merencanakan pembunuhan terhadap korban Juwanda bersama DW (17) yang merupakan anak E.

Teddy mengatakan, perencanaan itu dilakukan di rumah saksi HE, seorang rekan tersangka E.

“Jadi mereka berdua sudah merencanakan pembunuhan ini, sekitar April 2022 pukul 02.00 WIB,” kata Teddy.

Pada saat itu, Juwanda baru pulang dari perantauan dan tidur seorang diri di rumah korban Zainudin.

Teddy menyebutkan, Juwanda tidak mengetahui bahwa Zainudin dan tiga korban lain sudah dibunuh.

“Saat korban Juwanda sedang tidur, tersangka E memukul leher korban dengan besi panjang sebanyak 2 kali,” kata Teddy.

Usai dipukul, Juwanda masih dalam keadaan bernyawa diikat.

Mulanya Juwanda juga hendak dimasukkan ke dalam septic tank. Tetapi coran semen tidak bisa dibongkar.

Baca Juga: Rizky Billar Tega Hajar Lesti Kejora Sampai Cedera, Polisi Singgung Soal Kemungkinan Upaya Percobaan Pembunuhan

Keesokan hari baru jasad Juwanda dibawa ke kebun singkong dan dikubur.

“Untuk menyamarkan penguburan itu, tersangka E menanam pohon singkong di atas lokasi korban dikubur,” kata Teddy.

Baca Juga: Sudah Banyak Oknum Polisi Terlibat Tutupi Kejahatan Ferdy Sambo, Muncul Sosok 'Kapten Jack' yang Berperan Penting dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com