TRAGIS! Begini Akhir Hidup Jeffrey Dahmer, Pelaku Pembunuhan Berantai dan Penjahat Seksual Paling Sadis

Jumat, 07 Oktober 2022 | 20:30
screen shot Milwaukee Police Department pada Juli 1991 via wikipedia

Jeffrey Dahmer meninggal karena apa?

GridHype.ID -Serial Monster: The Jeffrey Dahmer Story jadi salah satu tontonan paling hits di platform streaming, Netflix.

Melansir Kompas.com, Monster: The Jeffrey Dahmer Story menjadi serial berbahasa Inggris kesembilan yang paling banyak disaksikan di Netflix.

Monster: The Jeffrey Dahmer Story sendiri merupakan series terbatas dari Netflix yang telah rilis pada 21 September 2022 lalu.

Biografi kriminal yang merupakan karya dari Ryan Murphy dan Ian Brennan inidibintangi oleh Evan Peters, Richard Jenkins, Penelope Ann Miller, dan Molly Ringwald

Monster: The Jeffrey Dahmer Story menceritakan kisah nyata tentang kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Jeffrey Dahmer.

Setelah lebih dari 10 tahun, sebanyak 17 orang telah terbunuh oleh Jeffrey Dahmer.

Cerita di film biografi ini juga diambil dari sudut pandang para korban.

Lantas bagaimana dengan nasibJeffrey Dahmer kini?

Melansir Intisari-Online.com,Jeffrey Dahmer meninggal dunia tak lama setelah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berantai dan penjahat seksual.

Diketahui, Jeffrey Dahmer dihukum atas 17 pria kasus pembunuhan antara tahun 1978 hingga 1991.

Pria bernama lengkap Jeffrey Lionel Dahmer itu mengincar para pria yang kebanyakan adalah pria asal Afrika-Amerika. Lokasinya di sekitar halte bus, mal, atau bar gay.

Baca Juga: Kuasa Hukum Bharada E Janjikan Kejutan di Pengadilan, Perjuangkan Kliennya Bebas

Modus yang dilakukan Dahmer adalah dengan tawaran uang atau hubungan seksual.

Lalu ketika mereka di rumah, Dahmer memberi para korban alkohol yang sudah dicampur dengan narkoba. Kemudian mencekik para korban sampai mereka meninggal dunia.

Ketika korban sudah tidak bernyawa, barulah dia melakukan hubungan seksual dengan para mayat itu.

Kengerian Dahmer berlanjut ketika dia memutilasi para korban. Lalu membuangnya.

Belum selesai. Sebagai kenang-kenangan, Dahmer biasanya menyimpan beberapa bagian dari tubuh korban. Seperti tengkorak atau malah alat kelamin korban.

Tak lupa, Dahmer mengambil foto para korban.

Kegunaan foto-foto para korban itu adalah agar dia bisa mengingat semua tindakannya dan terkadang untuk mengenang apa yang sudah dia lakukan.

Selama melakukan berbagai pembunuhan berantai itu, Dahmer sangat hati-hati.

Dia tidak sembarang memilih para korban. Terkadang dia memilih korban dari daerah pinggiran. Terkadang juga para korban adalah para penjahat juga.

Alasannya karena jika para korban mendadak hilang, maka tidak akan ada banyak orang yang mencarinya.

Kisah Dahmer berakhir ketika dia ditangkap pada 22 Juli 1991.

Baca Juga: Miris! Akibat Polisi Salah Tangkap Pria Ini Dipenjara 20 Tahun atas Kasus Pembunuhan, Kini Kisahnya Diangkat Jadi Film

Sebagai bukti, polisi menemukan bagian tubuh para korban di lemari esnya. Bahkan juga ada foto-foto korban.

Pada 1992, Dahmer mulai menjalani serangkaian pengadilan. Penjagaan terhadap dirinya juga sangat ketat.

Pada awalnya, Dahmer mengaku tidak bersalah. Meskipun polisi sudah menemukan banyak barang bukti.

Dia sempat pura-pura gila. Tapi hakim menyatakan dia bersalah dan dijatuhi 15 hukuman penjara.

Karena kasus kejahatan Dahmer agak spesial, maka dia dipisahkan dari penjara lainnya. Tapi dia malah ingin dipindahkan ke penjara lain yang ada narapidana lain.

Siapa sangka hidup Dahmer justru berakhir dengan tragis.

Ya, Jeffrey Dahmer meninggal karena dibunuh oleh narapidana lain bernama Christopher Scarver pada 28 November 1994.

Alasannya karena Christopher Scarver merasa terganggu oleh berbagai kejahatan yang dilakukan oleh Dahmer.

Baca Juga: Bharada E Disebut Siap Bertemu Ferdy Sambo di Persidangan, Berkas Perkara Pembunuhan Brigadir J Kini Masuk ke Kejaksaan

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kompas.com, intisari-online