GridHype.id-Sudah banyak studi yang mengkalim jika berpelekuan menjadi salah satu hal yang efektif untuk menenangkan diri.
Saat berelukan hormon serotonin atau hormon bahagia akan meningkat.
Hal ini membuat seseorang yang tengah tertekan atau stres bisa lebih tenang dan nyaman.
Hal ini pula yang dilihat oleh seorang wanita bernama Xandria Schaeffer yang membuka jasa pelukan.
Dilansir GridHype.id dari Newsweek, wanita yang tumbuh di Piladelphia, Amerika Serikat itu memiliki latar belakang pendidikan psikologi.
Saat itu Xandria berpikir bisa berlatih sebagai konselor pernikahan dan keluarga dan mungkin membantu beberapa anak lain suatu hari nanti.
Dalam perjalanannya, ia menemukan terapi pelukan.
"Terapi pelukan adalah sesuatu yang saya temukan secara online. Saya tidak pernah berpikir saya akan menjadi terapis pelukan, tetapi saya langsung berpikir itu menarik," ungkapnya.
Setelah membaca tentang metodenya, yang melibatkan penggunaan sentuhan platonik sebagai terapi, Xandria menyarankan konsep itu kepada pacarnya.
Namun kekasihnya tidak tertarik dengan ide itu, jadi Xandria membatalkannya.
Kendati demikian, jauh di dalam benaknya, Xandria berpikir itu akan menjadi pekerjaan sampingan yang baik, bahkan menghasilkan uang tambahan.
Setelah lulus kuliah, Xandria tampaknya kurang begitu beruntung.
Hingga akhirnya ia mulai kepikiran lagi untuk membuka jasa pelukan.
"Saya memutuskan untuk mendaftar ke situs web yang mencocokkan pelanggan dengan teman berpelukan platonis.
Hampir seketika saya mendapat banyak sekali balasan, yang tidak saya duga langsung, karena untuk sebagian besar hal Anda perlu membangun pengalaman.
Tapi ini begitu instan, sangat cepat menjadi pekerjaan penuh waktu bagi saya, itu semua terjadi hampir dalam semalam," papar Xandria.
Xandria tak menyangka animo orang untuk mendapat bantuan pelukan sangat besar.
Di awal kariernya, ia pun mematok tarif $80 per jam atau sekitar Rp 1,2 juta per jam.
"Untuk sesi pertama saya, yang berdurasi dua jam, saya menagih $80 per jam (Rp 1,2 juta) ; tarif umum pada saat itu.
Beberapa minggu kemudian, saya menaikkan tarif saya menjadi $100 per jam (Rp 1,5 juta) karena permintaan yang tinggi," tambahnya.
Xandria lantas bercerita mengenai klien pertamanya.
Ia mengaku sedikit gugup kala itu.
Klien tersebut pria berusia 70 tahun.
"Setelah kami berbicara sebentar, kami berpelukan selama dua jam. Dia memberi tahu saya posisi memeluk apa yang ingin dia lakukan dan apa yang dia suka, karena saya tidak tahu harus berbuat apa.
Dia sangat membantu dan saya beruntung itu berjalan dengan sangat baik. Jika itu adalah pengalaman buruk untuk pertama kalinya, saya mungkin takut," kenang Xandria.
Xandria sangat menyukai pekerjaannya.
Klien demi klien membuatnya belajar banyak hal.
"Saya sangat cepat terbiasa memeluk orang-orang dalam kelompok usia dan demografi yang berbeda dan saya benar-benar menikmati pekerjaan yang saya lakukan.
Saya suka berpelukan, berbicara, dan terhubung dengan orang-orang. Hanya mengetahui bahwa saya membuat hidup seseorang lebih baik, atau bahkan hanya memperbaiki hari mereka, sangat berarti bagi saya," bebernya.
Xandria mengaku sebagian besar kliennya berjenis kelamin laki-laki.Mereka berasal dari usia 20-an hingga 80an.
"Ada banyak alasan orang datang, tetapi yang paling umum adalah kekurangan sentuhan," jelas Xandria.
Secara fisiologis dan emosional, Xandria percaya semua orang membutuhkan sejumlah sentuhan untuk kesejahteraan dasar.
Sehingga ketika kita tidak memiliki akses ke sentuhan yang berarti, maka akan mulai merasa tertekan dan stres seiring waktu.
Xandria pun hadir membantu untuk meringankan itu.
"Seringkali, saya mendapatkan orang yang sudah lama melajang dan tidak memiliki akses untuk berhubungan, tetapi kadang-kadang saya memiliki pelanggan yang sedang menjalin hubungan atau pernikahan, tetapi tidak mendapatkan banyak kontak dalam kemitraan itu.
Beberapa memang tersentuh dalam hidup mereka tetapi hanya stres dan ingin dipelihara dan dirawat.
Mereka tidak ingin menipu atau berselingkuh atau semacamnya, tetapi mereka membutuhkan sentuhan," terangnya.
Dalam melakoni pekerjaannya, Xandria menerapkan sejumlah aturan.
Hal itu dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Tidak ada sentuhan yang tidak pantas , tidak ada klien di bawah 18 tahun, kebersihan yang baik, kerahasiaan dan tidak ada zat yang mengubah pikiran sebelum sesi," imbuhnya.
Setelah moncer jadi terapis pelukan, tarif Xandria pun meningkat.Ia mengaku menaikkan tarif karena biaya tambahan ruang kantor, pengalaman, pendidikan, dan inflasi.
"Sekarang, tarif saya bervariasi berdasarkan lamanya sesi.Tarif awal adalah $150 per jam (Rp 2,2 juta), tetapi secara umum, saya mengenakan biaya sekitar $120 per jam (Rp 1,8 juta) untuk sesi dua hingga tiga jam.
Saya menaikkan tarif saya karena biaya tambahan ruang kantor, pengalaman dan pendidikan saya, dan inflasi," tulis Xandria.
Xandria mengaku pernah mendapat pengalaman buruk saat menjadi terapis pelukan.
Ia pernah bertemu klien yang menyeramkan.
"Ada beberapa kali, di awal karir saya, ketika klien melewati batas atau membuat saya merasa terancam.
Setelah satu sesi, klien, seorang pria, ingin saya masuk ke mobil bersamanya untuk pergi ke ATM dan mengambil uang untuk membayar saya.
Ketika saya menolak, dia menjadi sangat marah dan akhirnya melemparkan sejumlah uang ke tanah, yang tidak pernah saya ambil.
Saya benar-benar ketakutan olehnya dan pergi begitu saja, saya tidak ingin mengambil uangnya," kenang Xandria.
Kini Xandria sangat menyaring kliennya sebelum melakukan terapi pelukan.
Ia bahkan melakukan konsultasi pra-sesi melalui panggilan video.
(*)