Terapi Penggantian Hormon Digadang Mampu Tingkatkan Risiko Kekambuhan Kanker Payudara, Ini Penjelasannya

Jumat, 26 November 2021 | 07:00
shutterstock

kanker payudara

GridHype.id- Apakah Anda pernah mendengar terapi penggantian hormon?

Terapi penggantian hormon pada dasarnya adalah pengobatan yang dilakukan untuk meredakan gejala menopause.

Beberapa gejala menopause mungkin timbul akibat penurunan hormon reproduksi pada wanita.

Gejala menopause yang dialami oleh wanita memang memiliki tingkat keparahan yang berbeda.

Sejumlah orang mungkin merasakan gejala menopause yang ringan dan tidak mengganggu keseharian.

Namun sebagian lain bisa merasakan gejala menopouse yang cukup berat dan mengganggu.

Oleh sebab itu, terapi penggantian hormon kerap menjadi solusi untuk meringankannya.

Dilansir dari alodokter.com, terapi penggantian hormon dapat berupa terapi lokal untuk meredakan gejala pada vagina maupun sistemik yang dapat mengatasi gejala lain.

Meskipun terapi penggantian hormon memiliki beragam manfaat untuk mengurangi gejala menopause, ternyata cara ini juga bisa menimbulkan penyakit tertentu.

Misalnya pada penderita kanker payudara, penderita tidak diperbolehkan untuk melakukan terapi penggantian hormon.

Laman breastcancer.org menjelaskan bahwa terapi penggantian hormon dapat menyebabkan kanker payudara hormon reseptor positif untuk berkembang dan tumbuh.

Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa wanita yang melakukan terapi penggantian hormon memiliki risiko 46% lebih tinggi untuk mengalami kekambuhan kanker payudara.

Baca Juga: Alami Kondisi Tubuh Lemah hingga Bau Badan Usai Kemoterapi Kanker Payudara, Ini yang Harus Dilakukan Pasien

Jika Anda telah terdiagnosis menderita kanker payudara, para ahli telah menawarkan informasi penting mengenai penggunaan terapi penggantian hormon.

Pada intinya, penderita kanker payudara tidak diperbolehkan menggunakan penggantian hormon jenis apapun.

Gejala menopause memang secara dramatis mengurangi kualitas hidup bagi beberapa wanita.

Sejumlah wanita mungkin akan mengalami keringat malam atau gejala lain yang sangat mengganggu.

Untuk menghindarinya, penderita kanker payudara yang bergejala menopouse sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai perubahan gaya hidup.

Perubahan gaya hidup bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti:

  • Menghindari pemicu hot flashes atau perasaan panas yang datang tiba-tiba, seperti menghindari alkohol kafein dan merokok.
  • Menjaga berat badan yang sehat dengan cara berolahraga setiap hari untuk mengurangi stres.
Selain gaya hidup, penderita kanker payudara yang mengalami menopause juga bisa melakukan teknik pengobatan komplementer dan alternatif seperti:

  • Akupuntur
  • Meditasi
  • Yoga
Baca Juga: Jadi Penyakit Mematikan Lantaran Bisa Meregang Nyawa, Yuk Kenali Pengobatan yang Tepat Bagi Penderita Kanker Payudara

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : alodokter.com, Breastcancer.org

Baca Lainnya