Omongan Istri Bikin Bripka RR Mantap Tinggalkan Kubu Ferdy Sambo, Sayangnya Pengakuan Tersangka Ricky Dinilai Belum Layak Jadi JC Seperti Bharada E

Rabu, 14 September 2022 | 17:15
wartakotalive/istimewa

Ferdy Sambo, Brigadir J, Bripka RR

GridHype.ID -Tersangka Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal mulai terbuka atas kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J.

Usut punya usut, obrolan dengan istrinya lah yang membuat Bripka RR akhirnya mengungkap peristiwa yang sebenarnya terjadi.

Melansir Kompas.TV, hal itu diungkapkan kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar.

Disebutnya, Bripka RR menangis setelah mendengar kalimat yang disampaikan sang istri tentang anak-anaknya.

"Waktu itu disampaikan, 'Kamu harus ingat anak kamu, anak kamu masih kecil-kecil. Apakah kamu mau dianggap suatu saat sebagai pembunuh, atau sebagai apa?'."

"Itu yang membuatnya sehingga dia menangis. Dia (RR) sampaikan, 'saya akan terbuka dan saya juga sudah mulai terbuka'," kata Erman Selasa (13/9/2022).

Pada saat pertemuan itu terjadi, cerita Erman, Bripka RR didampingi anggota tim kuasa hukumnya, Zena Dinda Defega yang merupakan anak Erman.

Dalam pertemuan itu, kata Erman, adik RR juga menyampaikan pesan dari ibunya kepada istri sang kakak.

"Ibunya masih hidup, bapaknya mantan Kapolsek sudah almarhum, istrinya tinggal di Tegal," paparnya.

"(Adiknya) Menyampaikan, 'tolong beri kekuatan mental kepada suami kamu'."

"'Sampaikan keluarga akan membantu, dan kami tidak punya keyakinan bahwa Ricky Rizal menjadi perencana atau membantu (pembunuhan berencana Brigadir J)'," tambah Erman.

Baca Juga: 'Pantes Sekarang Mingkem Wae' Isi Chat Nikita Mirzani dan Ferdy Sambo Diduga Bocor ke Publik, Nama Dipo Latief Ikut Disebut, Benarkah Suami PC Jadi Bekingan Nyai?

Diberitakan Kompas.com sebelumnya,Erman mengakui kliennya mengubah keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Penyebabnya adalah keterangan Bripka RR yang sebelumnya mendukung skenario pembunuhan terhadap Yosua yang dirancang oleh Irjen Ferdy Sambo.

Menurut Erman, Bripka RR kemudian memutuskan membuat keterangan yang sesuai fakta peristiwa berdarah itu.

Dalam keterangan terkini, kata Erman, Bripka RR mengaku sempat diminta oleh Ferdy Sambo untuk menembak Yosua.

Alasannya adalah karena saat itu Sambo menyatakan istrinya, Putri Candrawathi, dilecehkan oleh Yosua.

Akan tetapi, kata Erman, kliennya saat itu menolak menembak Yosua dengan alasan tidak siap mental.

Bripka RR, kata Erman, juga tidak melihat apakah Sambo turut menembak Yosua.

Namun, kata Erman, kliennya mengaku melihat Sambo menembak ke arah dinding rumah setelah penembakan Yosua terjadi.

Selain itu, kata Erman, kliennya juga sempat dijanjikan akan diberi uang oleh Sambo sebesar Rp 500 juta setelah kejadian itu.

Di sisi lain,kualitas keterangan yang disampaikan Bripka RR tidak masuk akal dan belum sempurna menurut pengacara keluarga Brigadir J, Martin Simanjuntak.

Melansir Tribunnews.com, ini membuat Martin Simanjuntak menilaiBripka RR atau Ricky Rizal belum layak menjadi Justice Collaborator (JC).

Baca Juga: Masyarakat Kena Kibul, Bripka RR Bongkar Adegan Mesra Putri Chandrawati dengan Sambo ini Cuma Akting Belaka, Faktanya Bagi-Bagi Duit

Hal ini dikatakan Martin Simanjuntak dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam (AKIM) di tvOne, Selasa (13/9/2022).

"(Bripka RR) Sudah ada potensi yang bagus untuk menjadi JC, tapi kualitas keterangan akhir-akhir ini belum sempurna," ujar Martin Simanjuntak.

Martin menyorot keterangan Bripka RR yang dinilainya tidak masuk akal.

Satu di antaranya keterangan yang menyebutkan Bripka RR tidak melihat siapa yang menembak Brigadir J.

Bila Bripka RR benar-benar berkata jujur, lanjut Martin, seharusnya dia ingat siapa-siapa saja yang menembak Brigadir J.

"Dalam ingatan dia, yang menembak adalah Bharada E. Ditanya Ferdy Sambo menembak apa tidak, dia tidak tahu. Menurut saya nggak masuk akal," ujar dia.

Martin menyarankan, bila ingin menjadi Justice Collaborator, Bripka RR harus gentle dan menyampaikan siapa saja yang menembak Brigadir J.

"Kalau pingin jadi JC, harus gentle, sampaikan siapa saja yang menembak. Kalau misal Putri Candrawathi ikut menembak ya sampaikan."

"Karena selongsong tidak mungkin bohong, kalau ada tiga jenis senjata, ada kemungkinan tiga orang yang menembak atau satu orang pegang dua senjata," ujarnya.

Baca Juga: 'Nggak Berani Pak' Sosok Ajudan yang Berani Tolak Perintah Irjen Ferdy Sambo Sampai Disebut-sebut Terima Uang Setelah Jaga Putri Candrawathi

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com, Kompas.tv

Baca Lainnya