Awas Jangan Sampai Kena Tipu, Kemenkes Minta Waspada Jika Terima Telepon untuk Cek Status Vaksinasi Covid-19: Mohon untuk Diabaikan

Selasa, 13 September 2022 | 17:30
Freepik

Dapat Telepon untuk Cek Status Vaksinasi Covid-19? Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Penipuan

GridHype.ID -Saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai menurun.

Bahkan di beberapa wilayah sudah mulai kembali normal.

Meski demikian,banyak modus penipuan soal Covid-19 yang masih marak di Tanah Air.

Seperti dikutip dari GridHealth.ID,masih banyak modus penipuan mengatasnamakan tentang pandemi Covid-19.

Bahkan, belakangan ini beredar laman penipuan yang mirip dengan alamat website PeduliLindungi.

Tak sampai di situ, beredar juga pesan singkat (SMS) hingga telepon terkait vaksin Covid-19.

Seorang netizen baru-baru ini menyatakan mendapat telepon penipuan berkedok cek status vaksinasi Covid-19.

"Baru saja, teman saya menerima telepon untuk menanyakan apakah dia telah divaksinasi. Jika dia sudah divaksin, tekan 1. Jika dia belum divaksinasi, tekan 2. Akibatnya, dia menekan 1 Ponsel diblokir, dan informasi PayMe dan perbankan online yang sering digunakannya ditransfer. Semua Orang Perhatian~ Cepat dan teruskan ke lebih banyak orang! Penipuan gaya baru," lapor seorang netizen, dikutip dari laman Covid19.go.id.

Merespons hal tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa pesan terkait panggilan telepon soal vaksinasi adalah hoaks atau tidak benar.

Dia mengatakan, lembaga resmi pemerintah tidak pernah melakukan panggilan untuk menanyakan status vaksinasi.

"Lembaga resmi pemerintah Indonesia tidak pernah melakukan panggilan menanyakan status vaksinasi warga," ujar Nadia.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Pria Asal Italia Ini Bernasib Pilu Usai Positif Idap Cacar Monyet, Covid-19, dan HIV Secara Bersamaan, Ini Gejala Awalnya

"Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook terkait panggilan telepon dengan modus mengecek status vaksin tersebut tidak benar. Sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten palsu," tambahnya.

Senada dengan Nadia, dari laman resmi Kementerian Kesehatan memperingatkan agar masyarakat lebih waspada.

"WASPADA!! Hati-hati apabila ada mendapatkan info melalui whatsapp dan lain sebagainya mengatasnamakan Pejabat Kemenkes. Mohon untuk diabaikan!" tulis dalam peringatan tersebut.

IndoVac, Vaksin Covid-19 Produksi Indonesia

Melansir dari Kompas.com, IndoVac adalah vaksin Covid-19 produksi Indonesia lantaran TKDN vaksin sudah berada di kisaran 80 persen.

TKDN adalah kependekan dari Tingkat Kandungan Dalam Negeri.

TKDN IndoVac melalui pengembangan hulu ke hilir oleh Bio Farma mencapai angka kurang lebih 80 persen.

Angka ini diperoleh berdasarkan self-assessment.

Pengembangan IndoVac sudah terlaksana sejak November 2021.

Presiden Joko Widodo sendirilah yang memberi nama IndoVac untuk vaksin produksi Bio Farma ini, ucap Direktur Utama Indo Farma Honesti Basyir.

Bio Farma

Baca Juga: Cacar Monyet Terdeteksi di Indonesia Bikin Masyarakat Panik, Benarkah Harus Isolasi Mandiri Layaknya Pasien Covid-19?

Pengembangan vaksin IndoVac dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bio Farma.

Adalah mitra kerja Bio Farma yakni Baylor College of Medicine (BCM) asal Amerika Serikat yang menjadi penyedia bibit (seed) vaksin.

Pengembangan IndoVac berdasarkan platform protein rekombinan sub-unit berbasis ragi (yeast based).

Terkini, pengembangan IndoVac tengah melakukan uji klinis fase 1 dan 2.

Pengembangan juga sedang dalam proses uji klinis fase 3 untuk manusia berusia 18 tahun ke atas.

Bio Farma menyasar agar IndoVac bisa menjadi vaksin Covid-19 untuk manusia berusia 18 tahun ke atas secara massal.

Kemudian, secara paralel, Bio Farma memulai uji klinis IndoVac untuk vaksin lanjutan atau booster.

Kegiatan itu berlangsung sejak Kamis (1/9/2022).

Ada dua lokasi uji klinis booster IndoVac.

Pertama di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Kedua di RS Prof. I.G.N.G Ngoerah di Bali.

Baca Juga: Tak Bisa Leha-leha! Kira-kira Berapa Kali Seseorang yang Terinfeksi Virus Covid-19 Terjangkit Lagi? Begini Penjelasannya

Ada sekitar 900 orang usia 18 tahun ke atas pada suntikan booster tersebut.

Intelektual

Bio Farma sudah mendaftarkan IndoVac ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM pada 29 Juli 2022.

Sejak Juli 2022 juga, Indo Farma berkomunikasi intensif dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Komunikasi ini bertujuan untuk pemenuhan data pendukung demi memperoleh izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA).

Data dari BPOM melalui Kepalanya, Penny K Lukito saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (30/8/2022), menunjukkan BPOM merilis EUA IndoVac pada sekitar pertengahan September 2022.

Kemudian, saat bersamaan, IndoVac sudah mengurus sertifikasi halal ke Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca Juga: 'Tergantung Kondisi', Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Capai Ribuan, Satgas Singgung Soal Aturan Pelonggaran Masker di Luar Ruangan

(*)

Tag

Editor : Helna Estalansa

Sumber Kompas.com, GridHealth.ID