Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Pria Asal Italia Ini Bernasib Pilu Usai Positif Idap Cacar Monyet, Covid-19, dan HIV Secara Bersamaan, Ini Gejala Awalnya

Jumat, 26 Agustus 2022 | 14:15
Pixabay.com

(Ilustrasi) Pada (20/8) kasus cacar monyet pertama kali ditemukan di Indonesia.

GridHype.ID - Belakangan memang ada sejumlah penyakit yang menjadi perhatian warga dunia.

Ya, selain Covid-19, masyarakat juga mulai dibuat was-was dengan munculnya penyakit cacar monyet.

Pasalnya, sejauh ini dikabarkan sudah ada lebih dari 70 negara yang melaporkan kasus cacar monyet.

Nasib kurang beruntung pun dialami seorang pria asal Italia ini usai dikonfirmasi mengidap tiga penyakit sekaligus.

Bahkan melansir GridHealth.ID, kondisi pria berusia 36 tahun ini, menurut para peneliti merupakan yang langka dan pertama kali terjadi.

Bagaimana tidak, hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukannya, menunjukan kalau pria tersebut positif cacar monyet, Covid-19, dan HIV di waktu yang bersamaan.

Karena mengidap tiga penyakit sekaligus, pria tersebut dikabarkan mengalami gejala infeksi yang serius seperti berikut.

- Kelelahan.- Demam.- Sakit tenggorokan

Dilansir dari The Independent, Rabu (24/8/2022), gejala tersebut dirasakannya sembilan hari setelah kembali dari Spanyol.

Diketahui selama berada di negara tersebut, pria itu melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom.

Penyakit yang pertama kali terdeteksi adalah Covid-19, pada 2 Juli lalu, menurut studi yang dipublikasikan di Journal of Infection.

Baca Juga: Duh Masih Banyak yang Belum Tahu, Ternyata Begini Gejala Awal Seseorang Terinfeksi HIV, Apa Saja?

Keesokan harinya, pria tersebut mulai menyadari ada ruam yang menyakitkan muncul di perut, tungkai bawah, wajah, dan bokong.

Pada 5 Juli, ruam semakin menyebar dan berubah menjadi pustula, benjolan kecil di kulit, sehingga ia buru-buru memeriksakan diri di sebuah rumah sakit yang ada di Palermo.

Di sana lah, ia dinyatakan positif terpapar virus monkeypox dan mengidap cacar monyet.

Selain itu, pria tersebut juga menjalani pemeriksaan sejumlah penyakit menular seksual dan dia dinyatakan positif HIV-1.

Sebelumnya pada tahun lalu, ia juga sempat menjalani pemeriksaan HIV, tapi hasilnya negatif. Sehingga disimpulkan kalau penyakit tersebut baru diidapnya.

“Kasus ini menyoroti bagaimana gejala cacar monyet dan Covid-19 dapat tumpang tindih, dan menguatkan bagaimana dalam kasus koinfeksi, pengumpulan anamnestik, dan kebiasaan seksual sangat penting untuk melakukan diagnosis yang benar,” kata peneliti, dikutip dari Newsweek, Rabu (24/8/2022).

Pria tersebut sudah diizinkan kembali ke rumah pada 11 Juli dan setelahnya menjalani isolasi di rumahnya.

“Dokter harus mewaspadai kemungkinan koinfeksi SARS-CoV-2 dan virus monkeypox, terutama pada subjek dengan riwayat perjalanan baru-baru ini ke daerah wabah monkeypox (cacar monyet),” jelas peneliti.

“Kasus kami menekankan bahwa hubungan seksual bisa menjadi cara utama penularan. Oleh karena itu, skrining IMS lengkap direkomendasikan setelah diagnosis cacar monyet,” sambungnya.

Akan tetapi, karena ini merupakan satu-satunya kasus cacar monyet, Covid-19, dan HIV secara bersamaan, tidak ada cukup bukti untuk mendukung bahwa kombinasi penyakit ini bisa memperburuk kondisi pasien.

“Mengingat pandemi SARS-CoV-2 saat ini dan peningkatan kasus cacar monyet setiap hari, sistem perawatan kesehatan harus mewaspadai kemungkinan ini, mempromosikan tes diagnostik yang tepat pada subjek berisiko tinggi, yang penting untuk penahanan karena tidak ada pengobatan atau profilaksi yang tersedia secara luas,” tutup para peneliti.

Baca Juga: Indonesia Gelagapan Atasi Lonjakan Kasus Covid-19, Studi Menyebutkan Bahwa Hal Mengerikan Akan Terjadi Jika Virus Corona Infeksi Seorang Penderita HIV

Sebagai informasi, infeksi HIV sendiri memiliki tiga tahapan, yaitu tahap awal, tahap kedua, dan tahap akhir atau AIDS.

Apabila tidak diobati dengan obat anti-retro-viral (ARV) sejak tahap awal, seperti dikutip dari Kompas.com, penyakit ini bisa menggerogoti sistem daya tahan tubuh.

Dampaknya, penderita HIV bisa mengembangkan kanker atau terkena infeksi parah saat terpapar kuman penyakit seperti virus, bakteri, dan jamur.

Selain untuk mencegah penyakit berkembang menjadi AIDS, obat ARV juga efektif untuk mencegah penularan penyakit ke orang lain.

Sayangnya, banyak penderita tidak menyadari dirinya positif HIV sejak awal tertular penyakit ini.

Hal itu disebabkan di tahap HIV awal, penyakit seringkali cuma mirip flu atau gejala infeksi virus lainnya.

Penderita baru merasakan gejala awal HIV selang dua sampai enam minggu setelar tertular virus ini.

Baca Juga: Covid-19 Disebut akan Berubah Jadi Endemi, Ternyata Bukan yang Pertama Kali Ini 6 Penyakit Awalnya Pandemi Kini Jadi Endemi

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Kompas.com, GridHealth.ID

Baca Lainnya