GridHype.ID -Siapa yang tak kenal dengan artis multitalenta seperti Rina Nose?
Tentu kamu semua sudah tak asing lagi dengan sosok Rina Nose ya.
Apalagi Rina Nose saat ini masih tetap eksis di dunia hiburan Tanah Air.
Namun sayang, pemilik nama asli Nurina Permata Putri ini mendadak bagikan kabar yang kurang mengenakan.
Melansir dari GridHits.ID, beberapa waktu yang lalu Rina Nose mengabarkan perihal kondisi kesehatannya.
Host ternama Tanah Air ini mendadak ngaku mengalami gangguan mental.
Kini Rina Nose pun hanya bisa pasrah pada menerima kondisinya.
Istri Josscy tersebut sempat membeberkan seperti apa gangguan mental atau OCD yang ia alami.
Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah kondisi di mana seseorang harus memastikan sesuatu secara berulang-ulang.
Jika sesuatu tersebut tak lantas dilakukan maka akan muncul rasa kecemasan yang menghantui.
Tak dipungkiri jika hal sepele saja terkadang membuat Rina Nose merasakan kecemasan itu.
Salah satu contoh adalah saat ia melihat kondisi tidak bersih dan rapi di sekitarnya.
Seperti dimuat Tribunnews.com via GridHits.ID, dalam tayangan infotainment, Rina Nose membagikan ceritanya.
"Kalau ngelihat sesuatu yang nggak sesuai, itu muncul kecemasan.
"Misalnya ada yang kotor, kalau nggak kelihatan aku nggak masalah, tapi kalau kelihatan itu keganggu rasanya," terang Rina Nose.
Rina Nose bahkan melakukan segala sesuatu secara berulang-ulang.
Presenter cantik itu juga mengaku dirinya tak bisa melihat tetesan air dari westafel.
"Salah satu bentuk OCD-nya aku ke hal-hal kayak gitu di rumah, jadi semuanya harus tertata lurus, semuanya harus sama.
"Misalnya ada tetesan air di wastafel, kalau ke bawah tuh nggak boleh satu tetespun, harus kering kamar mandi," sambungnya.
Rupanya kondisi yang dialami oleh Rina Nose ini tidak hanya dirasakan seorang diri.
Saudara kembar dan sang ibu rupanya juga mengalami hal yang sama.
Faktor genetik diduga Rina sebagai alasan utamanya.
Tak tinggal diam ia pun memilih untuk pergi ke psikolog.
"Pernah konsultasi juga sama salah satu psikolog.
"Itu memang nggak bisa dihilangkan tapi bisa dialihkan," terangnya.
Ia menegaskan jika apa yang dialaminya itu tidak bisa disembuhkan.
Hanya saja penderita OCD bisa mengalihkan fokus mereka ke hal-hal lainnya.
"Kalau aku masih bisa dialihkannya karena ada kesibukan lain," ujar Rina.
Contoh Rina Nosepunya kebiasaan membaca buku untuk mengalihkan perhatiannya.
"Makanya pengalihan aku tuh menyibukkan diri dengan hal-hal yang lain.
"Entah baca, sibuk dengan kegiatan-kegiatan," tandasnya.
Penyebab OCD
Melansir dari Kompas.com, belum diketahui secara pasti penyebab OCD.
Stres dapat memperburuk gejala yang timbul.
Selain itu, OCD umumnya lebih sering terjadi pada wanita ketimbang pria dan sering muncul pada remaja atau dewasa muda.
Faktor risiko OCD, meliputi:
- orang tua, saudara kandung, atau anak dengan OCD
- perbedaan fisik di bagian tertentu pada otak
- depresi, kecemasan, atau tics
- pengalaman dengan trauma
- riwayat kekerasan fisik atau seksual sebagai seorang anak.
Kondisi ini merupakan gangguan neuropsikiatri autoimun pediatrik yang terkait dengan infeksi streptokokus atau PANDAS.
Perawatan
Orang dengan OCD menerima pengobatan untuk memperbaiki kualitas hidup dan peningkatan fungsi.
Pilihan penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan obat-obatan atau terapi.
- Psikoterapi.
Dokter akan menempatkan penderita dalam situasi yang dirancang untuk menciptakan kecemasan atau memicu kompulsi.
Kemudian, diarahkan untuk mengurangi dan kemudian menghentikan pikiran atau tindakan OCD.
- Relaksasi.
- Pengobatan.
Dibutuhkan sekitar 2 hingga 4 bulan untuk bekerja secara efektif.
(*)