Gridhype.id- Berat badan yang tidak ideal kerap menjadi masalah bagi banyak orang.
Bagaimana tidak, kelebihan berat badan bisa mengurangi rasa percaya diri dan menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Tidak heran rasanya jika banyak orang berusaha keras untuk mendapatkan berat badan yang seimbang.
Tak jarang pula yang rela melakukan diet ketat yang cukup menyiksa.
Sebenarnya, mendapatkan berat badan ideal tak selalu dilakukan dengan menyiksa diri.
Ada sejumlah cara yang lebih aman dan berpengaruh besar.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah diet nasi.
Diet nasi dainggap menjadi cara ampuh untuk menjaga kesehatan tubuh serta menyeimbangkan berat badan.
Metode diet nasi sebenarnya sudah ada dan dijalani banyak orang sejak dulu.
Seperti dilansir dari kontan.id, diet nasi dikenal sejak 1939 dan mulai dikenal luas dengan istilah The Rice Diet Solution.
Baca Juga: Bukan Pakai Obat Pelangsing, Berat Badan Berlebihan Bisa Diatasi dengan Konsumsi Semangka, Benarkah?
Diet nasi dilakukan dengan membatasi aupan garam dan makanan tinggi natrium.
Hal ini berperan penting untuk membantu tubuh menghilangkan kembung dan mengurangi berat badan.
Lantas, adakah manfaat lain dari diet nasi selain menurunkan berat badan?
Ternyata, diet nasi juga menawarkan manfaat luar biasa bagi kesehatan jantung.
Sebagai organ yang sangat berperan penting bagi kesehatan, kondisi jantung tentunya harus betul-betul dijaga.
Dengan diet nasi, Anda akan memperbaiki pola makan dan lebih terbiasa mengonsumsi buah serta sayur segar.
Mampu meningkatkan kesehatan jantung, tidak heran jika diet nasi direkomendasikan untuk orang-orang yang memiliki penyakit jantung.
Diet nasi mungkin menjadi hal yang sulit untuk dilakukan oleh orang Indonesia.
Betapa tidak, nasi telah dikenal sebagai makanan pokok yang tidak bisa dilewatkan.
Bahkan, sejumlah orang memahami anggapan “belum makan nasi, belum makan,”.
Hal inilah yang terkadang menjadikan diet nasi sulit dilakukan.
Saat menjalani diet nasi, Anda akan mengonsumsi nasi dengan jumlah yang lebih sedikit atau bahkan tidak sama sekali.
Dijelaskan melalui laman hellosehat.com, Anda bisa menggantinya dengan konsumsi makanan lain seperti sayuran tinggi karbohidrat atau jenis karbohidrat kompleks.
Apabila asupan karbohidrat berkurang, tubuh akan memanfaatkan lapisan lemak untuk bermetabolisme.
Bersifat sementara, proses ini memanfaatkan lemak di dalam tubuh dan tidak menggunakan glukosa dari makanan.
Hal inilah yang nantinya bisa membantu menurunkan berat bada.
(*)