Penting Bagi Penderita Diabetes, Begini 5 Cara Tepat Merawat Kaki Agar Terhindar dari Risiko Amputasi

Selasa, 21 Juni 2022 | 10:45
manaija.

Pasien Diabetes tidak disarankan mencuci kaki terlalu lama.

GridHype.id-Diabetes melitus menjadi salah satu penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang.

Dilansir dari Halodoc, diabetes melitus atau penyakit gula ini ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah di dalam tubuh.

Pasien diabetes melitus juga berisiko mengalami komplikasi ulkus atau borok pada kaki yang dapat berujung pada amputasi.

Karena itu, penting bagi penderita diebets untuk memahami cara tepat merawat kaki agar terhindari dari timbulnya borok.

Dilasir GridHype.id dari Kompas.com, berikut beberapa tips menjaga dan merawat kaki diabetes sebagaimana disampaikan oleh I GustiNgurah Adhiarta, Sp.PD-KEMD, FINASIM, Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Endokrinologi Metabolik Diabetes Eka Hospital Bekasi

1. Rutin periksa kondisi kaki

Pasien diabetes yang sudah sampai tahap komplikasi pada kaki biasanya sering merasakan kebas atau baal di area kaki.

Hal itu berisiko membuat mereka kesulitan untuk mendeteksi kondisi kaki setiap hari.

Pasalnya, dalam kondisi tersebut, saraf sensorik pada kaki biasanya mengalami kerusakan.

Baca Juga: Gula Darah Ambrol Bikin Tubuh Semakin Sehat, Kuncinya Cuma Pakai 3 Bahan Dapur Ini

"Bahayanya kalau dia (pasien) menginjak sesuatu dia tidak akan merasakan. Bayangkan kalau tidak ada rasa nyeri, luka itu bisa memicu infeksi," katanya.

Ketika memeriksa kondisi kaki, mungkin bisa dipertimbangkan menggunakan cermin untuk memerhatikan apakah ada luka pada kaki atau kelainan yang menyertainya.

Seperti kaki berubah menjadi bengkok, atau ada kemerahan bagian dalam yang patut dicurigai.

Atau bisa perlu, meminta bantuan orang lain untuk memeriksakan kaki juga dapat menjadi cara yang efektif untuk mendeteksi risiko luka atau infeksi.

"Luangkan waktu setiap hari untuk pemeriksaan kaki," tambah dokter Adhiarta.

1. Perhatikan kebersihan kaki

Hal yang paling utama dalam merawat kaki pasien diabetes yakni dengan memperhatikan kebersihan kaki.

Namun, penting juga untuk diperhatikan, jika pasien diebetes tidak disarankan merendam kakinya dengan air terlalu lama.

Hal itu bisa membuat kaki lebih mudah keriput bila direndam air, sehingga dampaknya kulit akan lebih mudah terluka.

Baca Juga: Tak Cuma Meningkatkan Suasana Hati, Minum Kopi Hitam Bisa Bikin Tubuh Jauh dari Diabetes, Benarkah?

"Cuci kaki di air mengalir dan segera keringkan. Terutama bagian sela-sela kaki. Pastikan itu kering," lanjut dokter Adhiarta.

Selain itu, kulit pada kaki diabetes biasanya kehilangan kemampuan untuk melembapkan secara alami.

Maka diperlukan juga pelembap seperti losion setiap pagi dan sore untuk mencegah kulitnya kering, pecah-pecah hingga berjamur.

2. Rutin periksa kondisi kaki

Pasien diabetes yang sudah sampai tahap komplikasi pada kaki biasanya sering merasakan kebas atau baal di area kaki.

Hal itu berisiko membuat mereka kesulitan untuk mendeteksi kondisi kaki setiap hari.

Pasalnya, dalam kondisi tersebut, saraf sensorik pada kaki biasanya mengalami kerusakan.

"Bahayanya kalau dia (pasien) menginjak sesuatu dia tidak akan merasakan. Bayangkan kalau tidak ada rasa nyeri, luka itu bisa memicu infeksi," katanya.

Ketika memeriksa kondisi kaki, mungkin bisa dipertimbangkan menggunakan cermin untuk memerhatikan apakah ada luka pada kaki atau kelainan yang menyertainya.

Baca Juga: Gula Darah Rontok Seketika Cuma Modal Sayur Hijau Familiar Ini, Tak Perlu Lagi Obat Kimia Dijamin Jauh dari Efek Samping Buruk

Seperti kaki berubah menjadi bengkok, atau ada kemerahan bagian dalam yang patut dicurigai.

Atau bisa perlu, meminta bantuan orang lain untuk memeriksakan kaki juga dapat menjadi cara yang efektif untuk mendeteksi risiko luka atau infeksi.

"Luangkan waktu setiap hari untuk pemeriksaan kaki," tambah dokter Adhiarta.

3. Gunting kuku secara berkala

Menggunting kuku bagi pasien diabetes perlu dilakukan secara berkala.

Ini bertujuan agar kesehatan kuku tetap terjaga dan mencegah timbulnya iritasi atau infeksi akibat benda tajam atau bakteri.

Pasien diabetes disarankan memotong kuku mengikuti bentuk normal jari kaki, sehingga tidak terlalu dekat dengan kulit.

Bila perlu kikir kuku agar tidak tajam.

4. Perawatan bila ada luka

Baca Juga: Biasa Dibuang, Kulit Jeruk Jika Diolah dengan Cara ini Bisa Jadi Penangkal Penyakit Mematikan Berikut ini, Coba Sekarang

Luka sekecil apa pun bagi pasien diabetes sudah seharusnya mendapatkan perhatian lebih.

Ketika ada luka, sebaiknya segera dicuci bersih dengan air hangat atau air mengalir.

Membiarkan luka terlalu lama berpotensi dalam meningkatkan infeksi semakin meluas.

Pasalnya, orang penyakit gula ini akan kesulitan menyembuhkan luka tersebut.

Bahkan ketika di area kaki terdapat penebalan kulit, itu pun perlu mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter.

"Mendapatkan perawatan yang tepat oleh dokter terkait ketika ada luka kaki diabetes itu perlu ditangani dengan segera."

"Tapi kalau lukanya masih terbilang kecil dan tidak ada tanda infeksi dan kita lagi tidak sempat ke dokter, mungkin itu bisa kita tunda sampai besoknya," sambung dokter Adhiarta.

Langkah mencegah infeksi yang bisa lakukan adalah pastikan lukanya dalam keadaan bersih dan tertutup.

Namun, menutup luka saja belum cukup. Memastikan apakah luka tidak menjalar pada bagian dalam juga perlu.

Baca Juga: Tak Hanya Bagus Bagi Pengidap Diabetes, Ternyata Masalah Uban Rambut Bisa Cepat Hilang dengan Mudah Modalnya Pakai Daun Pepaya

Lihatlah kondisi sekeliling kaki secara menyeluruh.

Sebab, luka kaki diabetes pada bagian dalam tanpa sadar bisa saja terjadi dan mengakibatkan komplikasi yang lebih parah.

"Hati-hati juga kadang luarnya bagus tapi dalamnya belum tentu. Itu sering kecolongan."

"Pada pasien diabetes itu, luka sekecil apa pun dianggap besar. Karena dengan itu kita jadi paham untuk mendapatkan penanganan selagi tidak terlambat," tandasnya.

5. Perhatikan soal sepatunya

Ada sejumlah aturan khusus bagi orang dengan diabetes ketika memakai sepatu saat beraktivitas.

Pasien diabetes perlu memerhatikan detail soal kaus kaki yang dipakai, kebersihan sampai ukuran sepatunya "Kaus kaki pilih yang mudah menyerap keringat. Misalnya berbahan katun, ya. Itu sangat direkomendasikan," imbuh dokter Adhiarta.

Kemudian ketika hendak memakai sepatu, usahakan untuk membersihkan sepatu sampai ke ujung bagian dalam.

Hal itu bertujuan untuk memastikan sepatu terbebas dari benda asing seperti kerikil atau logam tajam yang bisa berisiko melukai kaki tanpa disadari. Begitu pula dengan ukuran sepatunya.

Baca Juga: Gak Perlu Minum Obat Kimia yang Bahayakan Tubuh, Gula Darah Bisa Diatasi Asal Lakukan Hal Ini

Dokter menyarankan untuk memakai 1 hingga 2 ukuran lebih besar daripada sepatu yang biasa kita pakai. "Sepatu sempit bisa berbahaya.

Terkadang, komplikasi terjadi di kaki meski tidak terlihat luka pada bagian luar."

"Misalnya ada pembuluh darah pecah di bagian dalam akibat tekanan. Hal semacam itu perlu dicegah dengan pemakaian sepatu yang longgar," lanjut dokter lulusan Universitas Padjajaran tersebut.

Bagi pasien perempuan juga disarankan untuk tidak menggunakan sepatu ber-hak tinggi lebih dari 5 cm.

Ini bertujuan untuk mengurangi beban berat badan tertumpu pada kaki dan bisa mengakibatkan peradangan di bagian dalam.

Baca Juga: Nyesel Kalau Gak Mau Coba, Sayur Murah Meriah Ini Ternyata Ampuh Obati Sederet Penyakit Sejuta Umat Ini, Yuk Cari Tahu

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya