GridHype.ID -Ajal pasti datang menjemput kita semua.
Dan kematian seseorang adalah rahasia ilahi yang hanya Sang Pencipta lah yang mengetahuinya.
Seperti yang dialami komedian kondang berikut ini.
Kematiannya pun menyisakan duka mendalam bagi orang terdekatnya, termasuk bagi Sule.
Mengutip dari GridFame.ID, komedian Entis Sutisna alias Sule hancur hatinya kala mengetahuikepergianpelawak kondang berusia 56 tahun ini.
Sang Pelawak meninggal karena serangan jantung.
Dunia hiburan pun kembali berduka, kabar sang pelawak meninggal diketahui dari unggahan Sule di akun media sosialnya @ferdinan_sule.
"Selamat jalan, surga menunggumu," tulis Sule.
Ucapan duka tersebut disertai unggahan foto mendiang sang pelawak yang terlihat menggunakan setelan jas berwarna hitam.
Baca Juga: Duh, Nyesel Baru Tahu! Jangan Konsumsi Makanan Ini Jika Tak Ingin Asam Lambung Kambuh
Ucapan duka cita langsung datang banyak selebriti lainnya, mulai dari Andre Taulany hingga Deswita Maharani.
"Innailaihi wa innailaihi rojiun, semoga alm husnul khotimah," tulis Andre di akun @andreastaulany.
"Innalillahi wa'innaillaihi rojiun. Turut berduka cita sedalam-dalamnya," tulis @wendicagur.
"Innalillahi wainna illayhi rajiun, smoga amal ibadah diterima Allah SWT, amin," tulis @deswitamaharani80.
Mengenang Sosok Mendiang Kang Uci
Pemilik nama asli Rusli Rangga Somantri ini diketahui meninggal dunia di Rumah Sakit Cibabat, Kota Cimahi, Jawa Barat, dikutip dari Kompas.com.
Meski sang komedian meninggal sudah cukup lama, namun sosoknya masih begitu terkenang hingga saat ini.
Terutama bagi Sule, ia ternyata punya banyak kenangan dengan mendiang komedian senior Kang Uci.
Adapun, Kang Uci, komedian yang pernah tampil di sinetron komedi Awas Ada Sule, baru saja meninggal dunia.
Pemilik nama asli Rusli Rangga Somantri ini diketahui meninggal dunia pada 20 Maret 2020 sekitar pukul 17.00 di Rumah Sakit Cibabat, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Sule remuk hatinya, pelawak kondang sudah tiada di usia 56 tahun karena serangan jantung kenali ciri penyakitnya
Dalam vlog berjudul "Kang Uci: Sule Itu Orang Yang Serba Bisa - CLBK" yang tayang pada 13 Maret 2020, Sule mengunggah video wawancaranya bersama Kang Uci.
Dalam video itu, Sule berbincang banyak kenangan lama dengan Kang Uci.
Sule yang sudah mengenal Kang Uci sejak kelas 5 SD tampak bernostalgia dengan pengalamannya yang penuh suka duka.
Salah satunya adalah ketika Sule diajak tampil di Palembang oleh Kang Uci.
"Sering ikut-ikut saya mah. Dulu manggung hanya dibayar Rp 10.000. Terus kami tahun baruan main ke Palembang," ucap Sule kepada Kang Uci mengenang.
Kang Uci lantas langsung teringat dengan ucapan Sule.
Memori lamanya terungkit kembali.
"Iya main ke Palembang, kalau orang ke Palembang pakai bus, kalau kami mah berangkat disatukan berbarengan dengan alat sound system, gamelan ke Palembang," ujar Kang Uci.
Kang Uci menuturkan kisah perjalanannya dengan Sule yang harus menempuh jalur tengah lintas Sumatera.
Kala itu, jalanannya masih amat sepi, bahkan hanya ada sapi yang melintas di tepi jalan.
Setelah itu, Kang Uci teringat akan Sule yang takjub ketika menaiki kapal feri saat menyeberang dari pelabuhan Merak, Banten ke Bakauheni, Lampung.
"Pertama kita ke Merak lalu Sule itu senang lihat kapal besar dia terkesima lalu bilang "waaawww', lalu naik kapal feri yang paling besar Jatra 2," ucap Kang Uci.
Tak hanya itu, Sule yang kala itu masih lugu, kata Kang Uci, sempat membuatnya tertawa karena keluguan Sule tersebut.
"Saya naik ke dek atas saya panggil Sule untuk ke atas juga, karena dia di bawah saja di dalam bus," ucapnya.
"Lalu dia bilang enggak mau karena takut ketinggalan, ha-ha-ha, kan deck atas dan tempat bus sama saja di kapal juga. Ha-ha-ha," ujar Uci terbahak-bahak.
Adapun, Kang Uci meninggal karena serangan jantung.
Komedian gaek nan modis ini lahir pada 17 Oktober 1963.
Ia meninggal di usia 56 tahun, dikutip dari Kompas.com.
Penyebab serangan jantung pada pria
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine via Kompas.com, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko pria terkena serangan jantung, di antaranya:
Hormon testosteron rendah
Kadar testosteron rendah selama ini diketahui sebagai penyebab nafsu seks menurun.
Namun, studi membuktikan bahwa rendahnya hormon testosteron pada pria bisa meningkatkan risiko penyakit metabolik dan kardiovaskular, termasuk serangan jantung.
Perlu diingat, sindrom metabolik yang meliputi kadar gula darah tinggi, kolesterol jahat tinggi, dan perut buncit termasuk faktor utama serangan jantung.
Jadi, jika pria mendapati hormon testosteronnya rendah, coba cek kondisi kesehatan metabolismenya.
Kadar kalsium tinggi
Pria yang memiliki kadar kalsium tinggi juga berisiko tinggi mengalami serangan jantung di kemudian hari.
Kalsifikasi atau penumpukan kalsium di pembuluh darah arteri jantung bisa membuat pembuluh darah organ vital ini mengeras.
Biasanya, kalsifikasi juga menyebabkan disfungsi ereksi.
Untuk itu, pria yang mengalami gangguan ereksi sebaiknya juga melakukan pemeriksaan CT scan untuk menakar kadar penumpukan kalsium di arteri jantung.
Stres
Faktor stres, mudah emosi, cemas bisa berdampak buruk pada kesehatan jantung pria. Stres dan masalah yang mengganggu pikiran bisa membuat pembuluh darah jantung pria mengecil dan tekanan darah melonjak.
Apabila tidak dikontrol, hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa merusak arteri dan membuat pembuluh darah jantung tersumbat, rusak, dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Selain itu, stres dan masalah emosional juga bisa membuat susah tidur.
Dampak jangka panjangnya, kesehatan jantung turut menurun.
Penyebab serangan jantung yang umum
Terlepas dari beberapa penyebab serangan jantung pada pria, ada beberapa faktor penyebab serangan jantung yang umum pada pria maupun wanita.
Dilansir dari Canadian Men’sHealth Foundation via Kompas.com, berikut beberapa di antaranya:
- Pola makan tinggi lemak jahat dan lemak trans
- Kejang arteri koroner karena efek samping penggunaan narkoba
- Faktor genetika ketika ada keluarga dekat yang mengidap penyakit arteri koroner
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
- Tingkat kecemasan terlalu rendah atau terlalu tinggi
- Aktivitas fisik berlebihan atau olahraga terlalu berat
- Kurang tidur
- Gangguan tidur apnea
(*)