Dijamin Bikin Emak-emak Kegirangan, Ternyata 7 Cara Sepele Ini Ampuh Menghemat Pemakaian Gas Elpiji, Bisa Irit Selama Sebulan loh!

Selasa, 31 Mei 2022 | 16:00
Pixabay

Tips menghemat gas elpiji

GridHype.ID -Bagi yang hobi memasak, tentu kompor adalah suatu kebutuhan yang paling penting.

Biasanya masyarakat lebih memilih menggunakan kompor gas untuk kebutuhan memasak.

Karena bisa dipakai setiap hari, pemakaian gas elpiji pun terbilang sangat boros.

Seperti dikutip dari SajianSedap.com, kekurangan dari gas elpiji adalah cepat untuk habis.

Tak jarang jadi harus beli gas elpiji baru.

Sehingga pengeluaran pun jadi bertambah.

Hal ini pasti membuat boros pengeluaran, bukan?

Namun tenang, ternyata 7 cara ampuh ini dijamin bisa untuk menghemat gas elpiji loh.

Buruan simak sekarang!

Baca Juga: Suka Heran Sama Pemilik Warteg, Akhirnya Terkuak Rahasia Gas Elpiji Bisa Jadi Awet Banget, Kuncinya Cuma Lakukan Hal Sederhana Ini, Pemula Pun Bisa!

7 Cara Menghemat Gas Elpiji

Harga gas elpiji memang tak murah.

Maka itu, banyak ibu rumah tangga yang pusing jika gas habis.

Namun, kini kamu bisa mengikuti cara ampuh ini untuk menghemat gas elpiji.

1. Bersihkan kompor gas secara berkala, maksimal empat bulan sekali

Saluran gas yang kotor mengakibatkan api yang dihasilkan tidak berwarna biru.

Kalau api tidak biru, artinya panas yang dihasilkan tidak maksimal.

Dengan panas yang tidak maksimal tentu saja waktu memasak bertambah lama.

Dan, gas pun lebih banyak terpakai.

Baca Juga: Gas LPG Boros Bikin Kantong Kering, Ibu Rumah Tangga Harus Coba Trik Ini Biar Gak Beli Melulu

2. Gunakan selang gas yang baik

Gas bersifat menekan ke segala arah, itu sebabnya dibutuhkan selang yang baik, yang minimal memiliki kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi.

Kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi ini sesuai dengan sifat menekan gas yang memang mencapai 500 psi.

Jika selang yang kita gunakan tidak memiliki kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi, maka selang akan cepat kendor.

Akibatnya gas dapat keluar melalui sela-sela selang dan gas jadi cepat habis.

3. Gunakan regulator standar

Saat ini umumnya regulator yang digunakan adalah regulator otomatis.

Regulator otomatis memang lebih menguntungkan, sebab dapat mendeteksi jika sewaktu-waktu terjadi kebocoran gas.

Nah, jika bepergian dalam waktu lama, sebaiknya regulator dicabut dari tabung gas, agar bisa dipastikan tidak ada gas yang keluar.

Baca Juga: Akhirnya Rahasia Pengusaha Warung Makan Terbongkar, Ternyata Begini Tips Hemat Pakai Gas 3 Kg, Dijamin Irit sampai Berminggu-minggu

4. Gunakan pengait Regulator

Pengait ini ada yang berbahan plat besi dan plastik.

Pengait yang berbahan plat besi lebih kuat, tapi tetap harus diperhatikan ketebalan plat yang digunakan.

Plat yang cukup baik mempunyai ketebalan minimal 3 mm.

5. Gunakan perangkat masak berbahan stainless steel

Memang di pasaran banyak panci dan wajan yang berbahan aluminium yang harganya lebih murah, juga yang berbahan enamel yang tampilannya lebih cantik.

Tapi, sebenarnya kedua jenis logam tersebut bukan penghantar panas yang baik.

Penghantar panas terbaik adalah stainless steel.

Dengan menggunakan perangkat masak berbahan stainless steel makanan akan lebih cepat matang.

Baca Juga: Para Ibu Rumah Tangga Wajib Tahu, Ternyata Kebiasaan Penggunaan Gas Elpiji 4 KG ini Bisa Bikin Duit Belanjaan Sering Bocor, Ternyata Ini Penyebabnya

6. Gunakan perangkat masak yang ukurannya sesuai

Kalau porsi makanan yang akan dimasak kecil, jangan menggunakan panci atau wajan yang besar.

Sebab, panci dan wajan yang besar membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi panas.

Sehingga, penggunaan gas juga jadi lebih banyak.

7. Bahan makanan boros gas

Bahan makanan paling boros menggunakan gas adalah daging, terutama yang bertulang seperti buntut atau iga.

Jadi, jika kita hendak memasak daging, sebaiknya manfaatkan pressure cooker.

Sebagai perbandingan, memasak buntut atau iga sampai empuk tanpa menggunakan pressure cooker biasanya membutuhkan waktu hingga 2 jam.

Sementara dengan menggunakan pressure cooker, 50 menit sudah empuk.

Membedakan tabung gas asli dengan palsu

Melansir dari Kompas.com, VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengimbau masyarakat untuk mengecek tabung saat membeli tabung LPG.

Adapun hal yang perlu diperhatikan ketika membeli tabung LPG, yakni berat tabung dan isi sesuai ketentuan, dilengkapi dengan seal yang dalam kondisi baik, dan membeli melalui jalur resmi seperti, SPBU, agen, dan pangkalan resmi. Selain itu, untuk mengecek apakah tabung LPG mengalami kebocoran atau tidak, bisa dengan mencelupkan badan tabung ke air.

"Bila tidak ada gelembung yang muncul, maka pertanda tidak ada kebocoran," ujar Fajriyah.

Diketahui, ciri-ciri disfungsi tabung LPG yang secara umum, yakni tercium bau LPG menyengat, terdapat bunga es pada titik kebocoran di tabung LPG, terdengar bunyi mendesis pada regulator, dan muncul gelembung udara dari titik kebocoran jika diusap dengan air sabun.

Saat disinggung terkait perbedaan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk elpiji 3 kilogram, Fajriyah menjelaskan pemberlakuan HET tergantung wilayahnya.

"HET LPG 3 kg berbeda-beda di setiap wilayah, tergantung dari ketetapan masing-masing Pemda. Untuk wilayah Jakarta misalnya HET-nya adalah Rp 16.000 per tabung," kata dia.

Harga yang lebih tinggi dari HET, imbuhnya biasanya ditemukan di tingkatan pengecer.

Oleh karena itu, pihaknya menyarankan kepada konsumen untuk membeli gas LPG di agen dan pangkalan resmi.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Jika Tak Ingin Satu Rumah Kena Malapetaka, Ikuti 3 Cara Ini Sebelum Pakai Tabung Gas

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com, SajianSedap.com

Baca Lainnya