GridHype.ID - Tiap manusia memiliki gologan darah yang beragam.
Setidaknya ada empat golongan darah yang diakui, yaitu O, A, AB, dan B.
Dari keempat golongan darah itu,ternyata memiliki daya tahan tubuh yang berbeda pula.
Bahkan, beberapa bisa berisiko terkena penyakit berat seperti kanker.
Para peneliti di Dana-Farber Cancer Institute telah mengkonfirmasi penemuan hubungan antara golongan darah dan risiko pengembangan penyakit selama beberapa dekade.
Ada bukti yang berkembang dari literatur ilmiah baru-baru ini tentang keterlibatan penting sistem golongan darah ABO dalam perkembangan penyakit kardiovaskular, infeksi dan neoplastik, serta pada beberapa gangguan manusia lainnya.
Melansir Harvard.edu, Studi Kesehatan Perawat dan Para Profesional Kesehatan menyatakan orang-orang dengan golongan darah A, B dan AB justru lebih berisiko tinggi terserang kanker kolorektal dibandingkan orang dengan golongan darah O.
Dilaporkan, ada lebih dari 300 golongan darah, tetapi semuanya termasuk dalam salah satu dari empat kelompok kunci — tipe A, B, AB atau O.
Sejumlah penelitian mengatakan bahwa golongan darah ini dapat mengungkapkan pola kompleks kesehatan pribadi.
Berikut adalah tujuh yang perlu dipertimbangkan:
Dalam sebuah studi tahun 2015 , para peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki golongan darah A, B, atau AB memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker perut, dibandingkan dengan orang-orang yang bergolongan darah O.
Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara golongan darah dan kematian akibat kanker secara keseluruhan.
Studi lain mencatat bahwa variasi genetik dapat meningkatkan risiko kanker pankreas di antara orang-orang dengan golongan darah A, B, atau AB.
Sementara itu, golongan darah O telah dikaitkan dengan penurunan risiko berbagai kanker, termasuk kolorektal, lambung, dan pankreas. The American Cancer Society mencantumkan golongan darah A di antara faktor risiko kanker perut.
"Mungkin lebih akurat untuk mengatakan orang dengan golongan darah O memiliki risiko lebih rendah terkena kanker pankreas, mengingat penelitian yang dilakukan para peneliti tentang infeksi bakteri," kata Dr Sanjay Aggarwal, seorang dokter umum di Holistic Healthcare Center di Delhi.
(*)