GridHype.ID - Sejumlah orang mungkin pernah mengalami kondisi saat asam lambung naik.
Saat kambuh, penderita akan merasakan sensasi terbakar di bagian dada (heartburn) akibat asam lambung naik ke kerongkongan.
Asam lambung yang naik tentu sangat menyiksa penderitanya, terlebih lagi saat menjalani ibadah puasa.
Seperti diketahuiselama berpuasa, kita tak bisa makan dan minum di siang hari.
Sehingga kita tidak bisa minum obat untuk meredakan asam lambung yang kumat saat berpuasa.
Maka dari itu bagi penderita asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) tidak boleh sembarangan pilih menu sahur selama Ramadan.
Ya,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya penyakit asam lambung tidak kambuh, terutama saat sahur.
Apa saja yang harus diperhatikan?
Simak ulasan lengkap berikut ini, seperti dikutip dari Nova.ID.
1. Sahur lebih awal
Penderita gerd tidak boleh kekenyangan supaya makanan tidak nak dari lambung ke kerongkongan.
Untuk menghindari kekenyangan, tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan terutama jika ingin kembali tidur setelah sahur.
Dr Tirta Prawita Sari, MSc, SpGK dari RS Pondok Indah, Pondok Indah mengatakan, lebih baik kita bangun satu jam lebih awal untuk makan sahur terlebih dahulu.
Hal itu dilakukan agar tubuh memiliki jeda waktu yang panjang dari waktu makan ke tidur.
Selain itu, pastikan posisi badan harus tegak selama 1 sampai 2 jam supaya makanan benar-benar turun.
2. Jangan konsumsi makanan yang susah dicerna
Jika ingin kembali istirahat setelah sahur, penderitaasam lambung lebih baik menghindari makanan yang sulit dicerna.
Seperti makanan bersantan, berlemak, dan mengandung banyak minyak.
Namun, jika kita sangat ingin mengonsumsinya, lebih baik dilakukan saat buka puasa.
Pasalnya, saat berbuka, jarak antara makan dan tidur bisa dibilang cukup panjang.
3. Hindari makanan yang menimbulkan gas
Makanan yang menimbulkan gas seperti kol atau sawi perlu dihindari karena bisa membuat perut kembung.
Lebih baik konsumsi labu siam, wortel, atau oyong yang membuat rasa dingin di perut.
Selain itu, kita juga perlu menjauhi buah tinggi fruktosa, seperti mangga, duku, atau rambutan.
Pasalnya, Tirta mengatakan, gula menjadi makanan bakteri di perut yang bisa menimbulkan fermentasi yang mengakibatkan gas.
Hal itu juga berlaku pada minuman manis.
4. Jangan konsumsi kafein
Makanan dan minuman mengandung kafein, seperti kopi, teh, atau cokelat perlu dikurangi bahkan dihindari.
Pasalnya kafein merupakan salah satu penyebab katup lambung linggar yang menyebabkan makanan bisa naik lagi ke kerongkongan.
5. Jauhi makanan yang mengandung karbohidrat terlalu banyak
Karbohidrat seperti nasi sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena salah satu sumber gizi makro tersebut merupakan makanan kesukaan bakteri di dalam perut kita.
"Nanti fermentasinya akan banyak sekali sehingga produksi gasnya akan banyak," ungkap Tirta.
6. Jauhi makanan pedas
Saat sahur, hindari makanan pedas dan berbumbu tajam.
Pasalnya, saat makan makanan pedas dan refluks asam lambung terjadi, kerongkongan akan terasa semakin panas sehingga kita akan merasakan sensasi heartburn.
(*)