GridHype.ID -Semua orang nampaknya sudah tahu ya kalau maag menjadi satu penyakit yang paling sering dikeluhkan orang Indonesia.
Apakah kamu termasuk orang tersebut?
Seperti yang kita tahu, penyakit maag bisa menjangkiti siapa saja tanpa memandang usia.
Melansir dari Kompas.com, maag atau dapat disebut juga dispepsia adalah rasa ketidaknyamanan di perut bagian atas.
Maag menggambarkan gejala tertentu, seperti sakit perut dan perasaan kenyang segera setelah mulai makan.
Maag juga bisa menjadi gejala dari berbagai penyakit pencernaan.
Sebagai tambahan, penyakit ini menyerang pencernaan yang membuat penderitanya mengalami mual, muntah, perut kembung, dan dada yang terasa nyeri atau seolah terbakar.
Meski penyakit ini biasanya tidak menyebabkan masalah medis yang serius, jika dibiarkan berlalut-larut bisa mengembangkan risiko masalah kesehatan yang lebih parah.
Selain itu, kondisi sakit maag kadang bisa memburuk sewaktu-waktu, tergantung keparahannya.
Lantas bagaimana penderita maag bisa menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan ini?
Pasalnya, penyakit maag bisa saja kambuh selama puasa.
Kalau sudah kambuh, tentu saja kita tak bisa berpuasa dengan tenang dan nyaman.
Namun, tahukah kamu kalau berpuasa bagi penderita maag bisa jadi aman kalau kita tahu triknya?
Ternyata, kita harus melakukan hal sederhana ini sebelum berpuasa.
Yuk, simak panduannya yang dikutip dari SajianSedap.com berikut ini.
Panduan Puasa untuk Penderita Maag
Diketahui maag sendiri merupakan rasa tidak nyaman di perut bagian atas, yang kebanyakan disebabkan oleh asam lambung.
Ketika maag terjadi penderitanya bisa mengalami gejala khas seperti heartburn atau dada terasa terbakar (panas), nyeri dada, rasa mengganjal di tenggorokan, dan kadang-kadang hidung sulit bernapas.
Sementara itu terkait maag sendiri, ini diketahui sebagai salah satu gangguan pencernaan yang paling sering dialami banyak orang saat ibadah puasa.
Demikian yang disampaikan Spesialis dari Klinik Gastroenterologi di Klinik Cleveland Abu Dhabi, di laman clevelandclinicabudhabi.ae (20/4/2021).
Mereka melaporkan bahwa selalu ada peningkatan tajam dalam jumlah orang yang mengunjungi mereka selama bulan Ramadhan.
Keluhan umum termasuk penyakit refluks gastro-esofagus (GERD), di mana makanan mengalir kembali dari lambung ke kerongkongan, dan gastritis, yang disebabkan oleh peradangan pada lapisan lambung.
Karena itu, mereka mengimbau kepada penderita maag untuk melakukan persiapan sebelum menjalankan ibadah puasa, yakni dengan menjalankan kebiasaan yang lebih sehat.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan menderita gangguan pencernaan umum saat berpuasa.
Di sini, para ahli membagikan tips terbaik mereka untuk mencegah berbagai gejala terkait gangguan pencernaan kambuh saat berpuasa, berikut diantaranya:
1. Minum cukup air
Tetap terhidrasi sangat penting saat berpuasa.
Selain membantu membantu pencernaan, ini dapat membantu masalah kesehatan umum lainnya yang terkait dengan waktu lama tanpa makanan, seperti sembelit, sakit kepala, dan sakit punggung.
Cobalah minum 2 hingga 3 liter sehari, dan teguk sedikit dalam beberapa waktu daripada meminumnya sekaligus, karena ini memudahkan tubuh untuk menyerap.
Hindari minuman bersoda karena tinggi gula dan gas dapat menyebabkan kembung.
Cobalah untuk menghindari kafein juga, sebagai diuretik, itu akan menyebabkan kita lebih sering ke kamar mandi, yang menyebabkan dehidrasi.
Kafein juga dapat menyebabkan kram perut dan diare jika dikonsumsi saat perut kosong.
2. Hindari makan berlebihan
Ini memang bisa jadi sulit jika kita belum makan sepanjang hari seperti saat berpuasa.
Namun perlu diketahui makan besar berlebihan saat berbuka puasa dapat menyebabkan kram perut dan refluks asam yang parah, yang dapat merusak tenggorokan dalam jangka waktu yang lama.
Karenanya akan lebih baik saat berbuka puasa dimulai dengan camilan kecil, sementara untuk makan besar baiknya dilakukan setelah salat terawih.
Baca Juga: Asam Lambung Mereda Seketika, Kunyah Bumbu Dapur Ini Mentah-mentah Jadi Solusi Terbaiknya
3. Hindari makanan tinggi lemak
Selain dapat membuat kita merasa lesu, dan umumnya tidak terlalu sehat, makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
Hal ini dapat menyebabkan sakit perut dan menyebabkan perasaan mual.
4. Hindari tidur dengan perut kenyang
Cobalah untuk berhenti makan setidaknya 2 jam sebelum tidur.
Tidur dengan perut yang sangat kenyang dapat mencegah sistem pencernaan bekerja dengan baik.
5. Makan lebih banyak serat
Serat adalah salah satu makanan paling baik untuk sistem pencernaan termasuk untuk mencegah maag kambuh dan membantu mencegah kembung serta sembelit.
Pilih makanan utuh dan makanan gandum bila memungkinkan dan tambahkan kacang-kacangan dan kacang-kacangan ke dalam makanan.
6. Konsultasikan dengan dokter
Jika memiliki masalah pencernaan seperti maag, selalu bicarakan dengan dokter tentang efek dari setiap perubahan dalam rutinitas makan.
Penting juga untuk mendiskusikan penyesuaian rutinitas pengobatan untuk puasa Ramadan, karena menghindari obat-obatan dapat membahayakan usus.
Meskipun gangguan pencernaan ringan sering terjadi dan biasanya mudah ditangani, selalu temui dokter jika mengalami gejala maag atau mengkhawatirkannya saat berpuasa.
(*)