GridHype.ID -Pernahkah kamu makan nasi uduk?
Mungkin hampir seluruh masyarakat Indonesia pernah makan nasi uduk ya.
Nah bagi kamu yang doyan nasi uduk, sebaiknya jangan lagi memakannya dengan bahan ini.
Sebab, bisa timbulkan bahaya yang tak main-main.
Bahan yang dimaksud? Mari kita simak artikel ini sampai selesai.
Melansir dari Kompas.com, nasi uduk merupakan kreasi nasi putih yang sudah diberi bumbu sehingga menghasilkan cita rasa yang gurih.
Tekstur dari nasi uduk juga tidak lengket dan pulen.
Cocok dinikmati kapan saja dengan beragam lauk pauk.
Menu masakan yang nikmat ini ternyata hasil dari persilangan dua budaya yaitu budaya Melayu dan Jawa.
Dilansir dari buku berjudul “Makanan Khas Betawi” (2018) oleh Lilly T. Erwin terbitan PT Gramedia Pustaka Utama yang menjelaskan bahwa nasi uduk merupakan kuliner Betawi yang cukup populer dan mudah ditemui di hampir sudut kota Jakarta.
Cara membuat nasi uduk tidaklah sulit, berbekal beras putih, santan kelapa, dan garam, daun serai, daun salam, dan daun jeruk sebagai bumbu halusnya.
Penggunaan santan dan bumbu halus membuat nasi uduk terasa gurih dari suapan pertama.
Nasi uduk biasanya disantap dengan beragam lauk pauk yang mengenyangkan.
Umumnya, lauk pauk yang digunakan adalah ayam goreng, telur dadar iris dan taburan abon, dan tempe potong yang dibumbu dengan kecap sehingga menghasilkan cita rasa manis.
Namun siapa sangka kalau 2 bahan ini sebaiknya jangan dikonsumsi dengan nasi uduk.
Dilansir dari laman sajiansedap.com via GridPop.ID, inilah 2 bahan yang sebaiknya tak dikonsumsi bareng nasi uduk:
1. Mi atau Bihun Goreng
Kenapa mi atau bihun goreng?
Padahal mi dan bihun goreng sering jadi tambahannya karena bisa menambah nikmat dan kenyang perut.
Tapi, mulai sekarang sebaiknya kita hindari.
Pasalnya keduanya merupakan sama-sama sumber karbohidrat.
Dilansir Grid.ID dari laman Grid Health, perlu diketahui, selain tinggi akan kadar karbohidrat, nasi dan mi atau bihun goreng juga punya indeks glikemik yang tinggi.
Diwartakan Mayo Clinic, indeks glikemik (IG/GI) adalah satuan untuk menunjukkan kemampuan dari satu makanan untuk meningkatkan gula darah setelah dikonsumsi.
Semakin tinggi suatu GI, tentu saja ini memiliki dampak terhadap kenaikan kadar gula darah.
Karena nilai indeks glikemik keduanya yang tinggi, maka sebaiknya tidak mengonsumsi mi atau bihun goreng dan nasi secara bersamaan.
Pasalnya jika dilakukan bersamaan, apalagi sering, akan meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.
Hal ini karena gula darah yang naik dengan cepat.
Ketika gula darah naik, pankreas akan memproduksi hormon insulin untuk menurunkan gula darah.
Jika hal ini terjadi, tubuh bisa kehilangan respons terhadap insulin, yang menyebabkan meningkatnya risiko diabetes tipe 2 tersebut.
Mengonsumsi mi atau bihun goreng dan nasi dalam satu piring juga bisa menyebabkan munculnya risiko obesitas, karena gula pada keduanya mengandung banyak kalori.
Kalori yang berlebih ini akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak, terlebih kalau kita kurang bergerak, maka lemak tidak akan terbakar.
Perlu diingat bahwa mengonsumsi nasi dan mi atau bihun goreng secara bersamaan memang sebaiknya dihindari, agar tubuh tidak kelebihan kalori.
2. Kerupuk Oplosan
Kerupuk dan nasi uduk memang pasangan paling klop.
Tapi sayang, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal.
Soalnya, kini banyak beredar kerupuk oplosan di masyarakat.
Kita pun pasti pernah dengar kalau kerupuk ini dilapisi lilin supaya tetap renyah tahan lama.
Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.
Dengan pencampuran tersebut, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah.
Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama.
Bukan hanya itu, minyak yang di butuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.
Berhubung sekarang ini harga minyak memang sedang naik, sedangkan harga kerupuk juga tak mungkin selangit.
Pembeli dan penikmat kerupuk biasanya dari kalangan bawah menengah.
Itulah mengapa penjual memasukkan plastik dan lilin.
Hal ini menguntungkan penjual dan menjauhkan dari kegagalan produksi.
Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan seperti sebagai berikut.
Bahkan, kandungan polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, namun juga ginjal.
Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.
Padahal jika anda membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.
Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.
Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.
Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh anda yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik tersebut.
(*)