Gridhype.id- Penderita diabetes yang menjalani ibadah puasa rentan terhadap beberapa gejala yang muncul di dalam tubuhnya.
Pada dasarnya, penderita diabetes berkaitan erat dengan kadar gula darah di dalam tubuh mereka.
Saat berpuasa, penderita diabetes bisa saja mengalami kadar gula darah yang turun terlalu rendah.
Kondisi tersebut dikenal dengan istilah hipoglikemia.
Seseorang bisa mengalami hipoglikemia apabila kadar gula darah di dalam tubuhnya kurang dari 70 mg/dL.
Dilansir dari klikdokter.com, kondisi ini bersifat reaktif yaitu muncul setelah individu berbuka puasa dengan makanan tinggi karbohidrat.
Konsumsi makanan seperti ini dapat memicu pengeluaran insulin dalam jumlah yang besar.
Alhasil, kadar gula di dalam tubuh akan turun terlalu rendah.
Seseorang yang mengalami kondisi ini biasanya akan mendapati tubuhnya gemetar dan berkeringat dingin.
Kondisi tersebut juga dibarengi dengan rasa gugup dan lapar.
Baca Juga: Kadar Gula Tetap Aman Meski Berpuasa, Inilah 5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan
Pada kondisi yang berat, terkadang penderita baru menyadari ketika otak mulai kehabisan sumber energinya.
Apabila hal tersebut terjadi, penderita hipoglikemia akan mengalami kesulitan berpikir, pandangan yang kabur, hingga hilang kesadaran.
Hipoglikemia merupakan salah satu kondisi yang sangat membahayakan apabila tidak segera diatasi.
Kondisi hipoglikemia lebih dianggap gawat darurat karena otak tidak mampu berfungsi karena kadar gula terlalu rendah.
Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita diabetes yang berpuasa untuk mengenali gejala yang mungkin terjadi.
Agar hal tersebut tidak terjadi ketika sedang menjalani ibadah puasa, penderita diabetes dianjurkan untuk memaksimalkan makan sahur dan berbuka.
Makan sahur dan berbuka yang maksimal bukan berarti mengonsumsi dengan porsi yang banyak.
Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang tepat ketika sahur dan berbuka.
Batasi konsumsi makanan dengan kadar gula tinggi seperti nasi putih atau kue manis.
Sebaliknya, penderita diabetes dianjurkan untuk mengonsumsi serat dari buah dan sayuran.
Baca Juga: Benarkah Puasa Bisa Sembuhkan Penyakit Diabetes? Begini Faktanya
(*)