Padahal Jadi Makanan Favorit Seantero Negeri, Siapa Sangka Berbuka Puasa dengan Gorengan Bisa Mengundang Malapetaka, Efeknya Bahaya Banget Buat Kesehatan

Senin, 21 Februari 2022 | 14:15
Sajian Sedap

Ilustrasi gorengan

GridHype.ID - Gorengan tentu menjadi salah satu makanan yang mudah ditemukan di mana saja, bukan?

Terlebih lagi sebagian orang Indonesia gemar makan gorengan, seperti mendoan, pisang goreng, bakwan, dan lainnya.

Meski memasuki bulan puasa, sejumlah orang juga menjadikan gorengan sebagai menu buka puasa.

Ya, biasanya orang Indonesia akan menyantap gorengan saat memasuki waktu berbuka puasa.

Tanpa adanya gorengan yang tersaji ketika berbuka puasa dirasa kurang lengkap.

Namun, apakah aman langsung menyantap gorengan saat berbuka puasa?

Mengutip Kompas.com, dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital, Jakarta Selatan, dr Inge Permadhi mengungkap terkait hal itu.

Disebutkan awalnya fenomena itu terjadi karena adanya naluri seseorang yang lapar dan ingin mengonsumsi semua makanan yang dianggapnya enak.

"Secara naluri, ketika lapar, orang ingin mengonsumsi semua makanan yang dianggapnya enak dan mengenyangkan. Gorengan yang hangat dan lezat, tentu amat menggiurkan," ujar Inge saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).

Baca Juga: Penderita Diabetes Wajib Jaga Kondisi Saat Puasa, Mengatur Porsi Makan Jadi Kunci Utama Kebugaran Tubuh

Menurutnya, perilaku ini dinilai berbeda dengan orang yang menjaga pola hidup sehat.

Yang mana mengonsumsi makanan sehat dari berbagai sumber makanan alami dengan kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air yang diolah secara sehat.

"Apabila dalam jumlah terbatas, seharusnya tidak menimbulkan masalah. Tetapi apabila terlalu banyak dan sering dalam mengonsumsi gorengan, mungkin dapat timbul berbagai dampak terhadap kesehatan akibat lemak yang terlalu banyak masuk ke dalam tubuh, apalagi bila tidak diimbangi oleh aktivitas untuk memetabolisme lemak tersebut," terang Inge.

Pola makan sehat

Ia memaparkan, pada pola makan sehat, ada hal yang sangat dibatasi yakni makanan yang terlalu tinggi gula, tinggi lemak, dan tinggi garam.

Kendati demikian, bila kita mengonsumsi gorengan dalam jumlah banyak maka kita tentu tidak menerapkan pola hidup sehat.

Namun, permasalahan kesehatan seperti radang tenggorokan akan muncul apabila kita mengonsumsi gorengan dengan jumlah banyak.

Inge menjelaskan, radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi.

"Minyak yang digunakan untuk menggoreng dapat berisifat iritan yang akan mengiritasi daerah di sekitar tenggorokan," ujar Inge.

Baca Juga: Jelang Puasa Ramadan, Perlukah Penderita Diabetes Konsultasi ke Dokter? Begini Penjelasannya

Kejadian menggoreng gorengan dengan minyak yang tidak diganti dianggap hal yang biasa.

"Bagi orang yang sensitif terhadap minyak goreng, tenggorokan yang masih kering atau sedang terinfeksi, mengonsumsi gorengan tentu akan mempercepat timbulnya radang tenggorokan," ujar Inge.

Sementara itu, guna menetralisir tenggorokan setelah makan gorengan, Inge menyarankan dapat dengan minum air putih.

Tetapi hal itu tidak akan berpengaruh banyak bagi orang yang telah teriritasi, meski sudah minum banyak air putih.

"Obatnya adalah dengan menghindari gorengan saja," ujar Inge.

Di sisi lain, dosen di Program Studi (Prodi) Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Harry Freitag mengungkapkan, sebelum memakan gorengan saat berbuka puasa, sebaiknya minum terlebih dahuluuntuk membasahi tenggorokan.

"Kalau gorengannya digoreng dengan minyak berulang, karena teroksidasi, sehingga mengiritasi tenggorokan," ujar Harry saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).

Namun, jika ingin terhindar dari penggorengan yang berulang kali, Anda dapat menggoreng sendiri.

Baca Juga: Satu Indonesia Gak Nyangka, Ternyata Menu Buka Puasa Jangan Asal Manis, Ini Dia Contoh Makanan yang Sehat untuk Berbuka

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya