Emak-emak Menjerit Harga Tempe dan Tahu Bakal Naik, Orang dengan Kondisi ini Justru Senang Karena Dilarang Makan Olahan Kedelai

Sabtu, 19 Februari 2022 | 17:00
KOMPAS.com

Ilustrasi Tempe

GridHype.id-Tempe menjadi salah satu bahan makanan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Hal ini tak lain karena harganya yang murah dan rasanya yang juga enak.

Namun belakangan tersiar kabar jika harga tempe dan tahu akan merangkak naik.

Kenaikan harga tempe dan tahu ini disinyalir karena langkanya kedelai di pasar internasional.

Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan bahwa harga tahu dan tempe di dalam negeri akan naik di bulan mendatang karena melonjaknya harga kedelai internasional.

Kedelai sendiri menjadi bahan baku utama dalam memproduksi dua makanan kegemaran masyarakat Indonesia tersebut.

Namun di sisi lain, mayoritas stok kedelai bergantung pada impor. "Kondisi kedelai di dunia saat ini terjadi gangguan suplai," ungkap Oke dikutip dari Antara, Sabtu (12/2/2022).

"Kalau saya melihat di Brazil terjadi penurunan produksi kedelai, di mana awalnya diprediksi mampu memproduksi 140 juta ton pada Januari, menurun menjadi 125 juta ton.

Penurunan produksi ini berdampak pada kenaikan harga kedelai dunia," kata Oke lagi.

Baca Juga: Bak Angin Segar Bagi Pengidap Hipertensi, Masalah Darah Tinggi Bisa Sembuh Cuma Makan Tempe Kukus, Dijamin Nggak Perlu Rogoh Kocek Mahal Beli Obat

Sehingga, bahan baku yang langka ini membuat harga tempe dan tahu merangkak naik.

Meski demikian, bagi orang dengan kondisi ini tentu tidak perlu memusingkan kenaikan harga tempe dan tahu.

Sebab, orang dengan kondisi berikut ini justru dilarang keras mengkonsumsi tempe dan tahu.

Mereka adalah orang dengan riwayat asam urat.

Orang dengan riwayat asam urat, sudah seharusnya membatasi kandungan purin dalam makanan.

Sebab makanan yang mengandung zat purin tinggi sangat berisiko terhadap orang dengan riwayat asam urat untuk kambuh.

Melansir dari Healthline, kandungan zat purin yang dianjurkan sebaiknya dibatasi kira-kira 100-150mg.

Melansir Buku Menu dan Resep untuk Penderita Asam Urat (2008) oleh Rita Ramayulis, DCN, M.Kes dan Ir. Trina Astuti, MPS., makanan sehari-hari lebih kurang mengandung 600-1.000 mg purin setiap harinya.

Berikut ini beberapa makanan yang mengandung purin tinggi (100-1.000 mg purin per 100 gram bahan) yang patut diwaspadai karena bisa menjadi makanan penyebab asam urat: alkohol, bebek, angsa, ikan sarden, makarel, kerang, kepiting, jeroan, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Emak-emak Bakal Melongo Tahu Hal Ini, Akhirnya Terkuak Rahasia Tempe Tahan Lama dan Gak Bau Tengik, Triknya Gampang Banget!

Nah, kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe ternyata memiliki kadar purin sedang yang yaitu sekitar 9-100 mg purin per 100 gram bahan.

Namun, kalau diolah dengan cara digoreng atau ditambahkan bahan lain seperti garam, tempe bisa berubah jadi mengandung purin tinggi.

Karena itu, penderita asam urat sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi tahu dan tempe sebagai olahan dari kacang kedelai itu sendiri.

Pengobatan Penyakit Asam Urat

Pengobatan asam urat yang dilakukan memiliki dua sasaran utama yakni untuk meringankan gejala asam urat dan mencegah serangan kembali terjadi.

Biasanya, terdapat dua jenis pengobatan untuk penyakit asam urat.

Pertama, pengobatan asam urat yang bisa diterapkan untuk meringankan gejala asam urat adalah dengan menempelkan kantung atau kain berisi es pada bagian sendi yang sakit.

Kemudian pengobatan kedua adalah dengan cara mengonsumsi obat pereda sakit dan obat-obatan golongan steroid.

Baca Juga: Gak Nyangka Hasilnya di Luar Dugaan, Wanita Ini Kaget Lihat Perubahan Tubuhnya Usai Rutin Konsumsi Tahu dan Tempe Setiap Hari

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Healthline, kompas, Halodoc.com