GridHype.ID - Patut diwaspadaim kini kasus Covid-19 varian Omicron sudah tembus hingga 11 ribu kasus dalam sehari.
Dengan tingkat penularan kasusnya, seorang ahli epidemiologi Indonesia dari Griffith University Dicky Budiman mengungkap jika varian ini bak fenomena puncak gunung es.
Dilansir dari Kompas.com, peningkatan kasus harian bahkan sampai tembus di angka 11.588 pada 29 Januari 2022.
"Kalau Indonesia melaporkan 11.000 kasus bahkan 20.000 sekaligus, itu fenomena puncak gunung es, kita harus sadari ini hitungan matematis yang sangat rasional (dari) pertumbuhan omicron ini yang masa inkubasinya singkat dan angka reproduksinya di atas 5," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Minggu (30/1/2022).
Varian Omicron sangat cepat menular, namun memiliki gejala yang lebih ringan dari varian sebelumnya, yaitu varian Delta.
Gejala Omicron pada orang yang sudah vaksin
Walaupun Omicron menunjukkan gejala yang cukup ringan dibandingkan varian SARS-CoV-2 lainnya, Omicron menunjukkan gejala yang berbeda pada orang yang sudah di vaksin dan belum di vaksin.
Hampir semua pasien yang sudah mendapatkan 2 dosis vaksin menunjukkan gejala ringan. Gejala ringan yang dimaksud adalah sakit tenggorokan, batuk, pilek, dan mudah lelah. Bahkan beberapa orang tidak menunjukkan gejala apapun.
Dilansir dari Newsweek, tidak ada pasien Omicron yang mengalami kesulitan bernapas atau napas pendek.
Gejalanya hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, namun tidak sampai mengganggu seperti varian lain.
Baca Juga: Varian Omicron Kian Menggila, Dua Gejala Ini Harus Dipahami Agar Tak Kecolongan
Gejala ini juga berlaku sama untuk orang yang sudah mendapatkan vaksin booster atau dosis ke-3.
Gejala yang ditimbulkan sangat minim. Gejala paling parah biasanya disertai demam atau sedikit pegal-pegal di badan.
Orang yang belum divaksin gejalanya lebih parah
Orang yang belum divaksin ternyata menunjukkan gejala yang lebih parah dibandingkan dengan yang sudah divaksin.
Tidak hanya itu, orang yang sudah vaksin namun baru 1 dosis juga menunjukkan gejala yang lebih parah.
Semua pasien yang mengalami sesak napas, sulit beraktivitas, dan butuh dirawat di rumah sakit adalah orang-orang yang belum menerima dosis vaksin yang lengkap.
Tidak hanya dipengaruhi vaksin, gejala lebih parah juga ditunjukkan pasien yang memiliki penyakit komorbid.
Beberapa contoh penyakit komorbid yang menyebabkan gejala Omicron lebih parah antara lain asma, hipertensi, penyakit jantung, kanker, diabetes melitus, HIV, dan penyakit autoimun.
Pasien dengan kondisi hamil, obesitas, dan lansia juga meningkatkan gejala Covid-19 walau sudah menerima vaksin.
(*)