Kasus Varian Baru Omicron Tak Terkendal, WHO Berikan Peringatan dan Sebut 3 Kelompok ini Bisa Beresiko Kehilangan Nyawa

Sabtu, 15 Januari 2022 | 13:30
Freepik

Varian Covid-19 Omicron di Indonesia

GridHype.ID - Varian Omicron hingga kini masih menjadi momok.

Hingga kini kasus varian baru virus corona, Omicron ini masih saja meningkat.

Apalagi penularan varian Omicron ini lebih cepat dibanding delta.

Mengutip dari Kontan.co.id, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan, jika penularan virus corona tidak dibatasi.

Ada risiko lebih besar dari varian lain yang muncul, yang bahkan bisa lebih menular dan lebih mematikan, dari Omicron.

WHO juga memberi peringatan: virus corona varian Omicron, yang sangat menular dan menyebabkan penyakit yang lebih ringan dibanding strain Delta, tetap menjadi "virus berbahaya", terutama bagi mereka yang tidak divaksinasi.

"Kita tidak boleh membiarkan virus ini naik bebas atau kita mengibarkan bendera putih, terutama ketika begitu banyak orang di seluruh dunia tetap tidak divaksinasi," kata Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (12/1), seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, varian Omicron ini sendiri tidak bisa dipandang remeh.

Mengutip dari Kompas.com, kasus infeksi Omicron di Indonesia menunjukkan kenaikan.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengungkapkan, kasus transmisi lokal varian Omicron di Jakarta tercatat sudah 180 kasus pada Jumat (14/1/2022), di mana ada penambahan 73 kasus dari kasus sebelumnya.

Baca Juga: Indonesia Kini Alami Lonjakan Kasus Covid-19, Ternyata 5 Negara yang Jadi Pusat Varian Baru Omicron, Salah Satunya Negara Tujuan Liburan Ashanty Sekeluarga

"Dari (total kasus Omicron) 725 orang yang terinfeksi, 75 persennya atau sebanyak 545 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 180 lainnya adalah transmisi lokal," ujar Dwi kepada Kompas.com, Jumat (14/1/2022).

Selain itu, ada sejumlah kelompok orang yang rentan terhadap infeksi varian baru asal Afrika Selatan ini.

Mengutip dari GridHealth.ID, ada beberapa kelompok masyarakat yang rentan terkena paparan varian Omicron.

Kelompok Masyarakat Rentan Omicron

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini memberikan peringatan mengenai keparahan infeksi Covid-19 varian Omicron.

Lembaga kesehatan itu menyebutkan, bahwa terdapat tiga kelompok masyarakat yang paling berisiko jika terpapar varian Omicron.

Varian Omicron dapat mengancam nyawa orang-orang yang tidak atau belum divaksin, lanjut usia (lansia), dan orang dengan penyakit bawaan (komorbid).

Dr Mike Ryan, direktur program kedaruratan kesehatan WHO mengatakan, orang yang tidak divaksin memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi yang lebih parah jika terpapar varian Omciron. Bahkan, nyawa mereka pun terancam.

“Omicron masih merupakan ancaman besar bagi kehidupan mereka dan ancaman besar bagi kesehatan mereka,” kata Ryan melalui siaran langsung di media sosial WHO, dikutip dari CNBC, Kamis (13/01/2022).

Baca Juga: 254 Kasus Omicron Masuk Indonesia, Simak Perbedaan Karakteristik Varian Virus Corona Asal Afrika Selatan ini dengan Varian Lain

Sedangkan orang yang sudah menerima vaksin Covid-19, secara umum hanya mengalami gejala yang lebih ringan.

Pimpinan teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan, varian Omicron bisa mengancam nyawa para lansia dan orang dengan penyakit komorbid.

Meskipun hingga saat ini, proposisi kematian, kondisi infeksi yang parah, dan kasus rawat inap rumah sakit akibat Covid-19 varian Omicron lebih rendah dibandingkan varian Delta.

Infeksi Omicron Bukan Penyakit Ringan

Maria mengingatkan, tingkat keparahan yang lebih rendah bukan berarti Covid-19 varian Omicron tidak berisiko.

“Ini bukan hanya penyakit ringan. Ini sangat penting karena orang masih di rawat di rumah sakit karena Omicron,” jelasnya.

Maria Van Kerkhove mengingatkan masyarakat tidak boleh lengah. Orang-orang harus tetap melakukan protokol kesehatan, seperti memakai masker yang pas, menghindari kerumunan, dan bekerja dari rumah jika memungkinkan.

Selain itu, ia juga mengatakan orang-orang harus segera divaksinasi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.

“Kita bisa mengatakan bahwa varian Omicron menyebabkan, rata-rata, penyakit yang tidak terlalu parah pada orang-orang,” ujarnya.

“Ada ratusan ribu orang di seluruh dunia di rumah sakit saat kita berbicara mengenai varian Omicron, dan bagi mereka itu adalah penyakit yang sangat parah,” pungkas Mike Ryan.

Baca Juga: Varian Baru Omicron Sudah Masuk dan Masih Jadi Momok Mengerikan Dunia, Indonesia Patut Bersyukur dengan Banyaknya Mendapat Paparan Sinar UV

(*)

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber : Kompas.com, Kontan.co.id, Gridhealth

Baca Lainnya