Bukannya Bikin Nikmat Dua Bahan Makanan Pelengkap Ayam Geprek ini Justru Bisa Bikin Nyawa Terancam

Jumat, 07 Januari 2022 | 14:30
reseppedia

(ilustrasi) resep ayam geprek

GridHype.id-Menu ayam geprek menjadi salah satu menu favorit yang banyak dipesan di restoran keluarga.

Selain rasanya yang gurih dan nikmat, perpaduan antara ayam dan sambal yang pedas dapat menggugah selera penikmatnya.

Tak heran jika kini banyak warung-warung makan yang menyediakan ayam geprek dalam daftar menunya.

Namun tahukah kamu jika ada beberapa bahan pelengkap ayam geprek yang biasa dipesan justru bisa menimbulkan masalah kesehatan?

Dua bahan makanan ini biasanya tak pernah lewat dari pesanan saat seseorang memesan ayam geprek.

Kol goreng dan kerupuk. Kedua bahan makanan ini memang bisa menambah selera makan, tetapi memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan.

Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

1. Kol Goreng

Tak jarang, penjual ayam geprek juga menyediakan kol goreng sebagai menu tambahannya.

Tentu saja hal ini terjadi lantaran permintaan yang tinggi dari pembeli.

Baca Juga: 4 Dampak Buruk Kol Goreng bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Bisa Picu Penyakit Mematikan Ini

Kol diketahui sangat kaya akan nutrisi, seperti protein, lemak, dan karbohidrat.

Sayuran ini juga kaya akan serat, vitamin C, K, dan B kompleks, serta mineral seperti kalsium, fosfor, dan mangan.

Sayangnya, proses menggoreng dengan suhu tinggi bisa merusak nutrisi kol.

Mengukus, merebus, dan menumis adalah cara masak yang lebih baik untuk menjaga nutrisi sayuran, termasuk kol.

Walaupun enak, kol goreng juga bukan makanan yang baik untuk jantung.

Saat dipanaskan melampaui titik asapnya, struktur kimia minyak akan berubah.

Pengolahan berulang dengan minyak yang sama juga dapat mengubah minyak menjadi lemak trans.

Lemak trans adalah lemak jahat yang bisa meningkatkan kolesterol jahat dan memicu pembentukan plak pada pembuluh darah.

Lama kelamaan plak ini bisa menghambat aliran darah sehingga menyebabkan stroke, penyakit jantung, dan serangan jantung.

Kol memiliki senyawa antikanker yang disebut sulphoraphane. Sulphoraphane bekerja dengan menghambat enzim histone deacetylase.

Baca Juga: Tampil Sederhana Pakai Daster, Sarwendah Kepergok Padukan Baju dengan Alas Kaki Belasan Juta, Intip Potretnya

Enzim ini berperan dalam perkembangan berbagai jenis kanker, termasuk kanker kulit, pankreas, dan prostat.

Sayangnya, proses pengolahan kol goreng justru menyebabkan pembentukan senyawa acrylamide yang bersifat karsinogenik (memicu kanker).

Acrylamide memiliki peran dalam perkembangan kanker rahim, ovarium, paru-paru, ginjal, dan kerongkongan.

Menggoreng kol memang akan meningkatkan cita rasanya, tapi manfaat dan nilai nutrisinya justru berkurang.

Maka dari itu, kalau ingin terhindar dari bahaya di atas, mulai kurangi makan kol goreng dari sekarang ya!

2. Kerupuk Oplosan

Kerupuk dan ayam geprek memang pasangan paling klop.

Tapi sayang, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal.

Soalnya, kini banyak beredar kerupuk oplosan di masyarakat.

Kita pun pasti pernah dengar kalau kerupuk ini dilapisi lilin supaya tetap renyah tahan lama.

Baca Juga: Gugatannya Ditolak MA, Ruben Onsu Hanya Bisa Gigit Jari Nama Bisnis Ayam Geprek Bensu Harus Dicoret dari Merek Dagang

Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.

Dengan pencampuran tersebut, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah.

Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama.

Bukan hanya itu, minyak yang dibutuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.

Berhubung sekarang ini harga minyak memang sedang naik, sedangkan harga kerupuk juga tak mungkin selangit.

Pembeli dan penikmat kerupuk biasanya dari kalangan bawah menengah.

Itulah mengapa penjual memasukkan plastik dan lilin.

Hal ini menguntungkan penjual dan menjauhkan dari kegagalan produksi.

Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan seperti sebagai berikut.

Baca Juga:

Bahkan, kandungan polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, namun juga ginjal.

Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.

Padahal jika anda membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.

Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.

Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.

Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh anda yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik tersebut.

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya