GridHype.id- Kanker payudara merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja.
Bukan hanya wanita, kanker payudara juga bisa diikat oleh laki-laki dengan segala usia.
Pada tahun 2020, WHO mencatat adanya 2,3 juta wanita yang mengidap kanker payudara.
Tidak heran jika kanker payudara masih menjadi perhatian di dunia kesehatan.
Kanker payudara yang berkaitan dengan banyak hal dan faktor penyebabnya.
Hal ini membuat pengembangan terhadap pengobatan kanker payudara terus dilakukan.
Salah satunya mengenai produk obat-obatan yang berasal dari biota laut.
Peta laut tersebut memiliki potensi tinggi untuk mengatasi penyakit yang mengerikan ini.
Siapa sangka, kekayaan laut yang memiliki potensi dikembangkan untuk alternatif penghambat kanker payudara adalah ubur-ubur.
Dilansir dari kompas.com, penemuan tersebut datang dari 5 mahasiswa Indonesia.
Mereka adalah mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
Lima mahasiswa tersebut secara khusus melakukan pengamatan terhadap potensi protein venom ubur-ubur.
Hal tersebut dikaitkan dengan permasalahan penyakit kanker, terutama kanker payudara.
Mereka berinovasi dalam pemanfaatan ubur-ubur pada bagian protein venom untuk dianalisis.
Baca Juga: Tak Melulu Jalani Olahraga Berat, Rutin Jalan Kaki Dianggap Ampuh Tekan Risiko Kanker Payudara
Setelah itu mereka melakukan pengujian prediksi secara komputer dalam penghambatan kanker payudara.
Aden Arafid Bachtiarsyah yang merupakan ketua game menjelaskan bahwa ubur-ubur memiliki kandungan utama sebagai protein, vitamin, dan mineral yang melimpah.
Ubur-ubur juga mengandung zat penting berupa protein venom dari sel nematosista yang berpotensi untuk pengobatan.
Adapun venom ubur-ubur terdiri dari berbagai zat yang mengandung senyawa antimikroba.
Bukan hanya itu, ada juga antioksidatif, antikoagulan, anti tumor, dan sitotoksik.
Ubur-ubur juga dikenal sebagai salah satu makhluk hidup dengan jumlah besar serta dapat ditemukan di seluruh perairan Indonesia.
Hewan yang unik ini memiliki ciri khas yaitu bertentakel dan memiliki bagian tubuh seperti payung.
Baca Juga: Tekan Risiko Kanker Payudara, Jalan Kaki Bisa Jadi Solusi Tepat
(*)