GridHype.ID -Pernahkah kamu pernah mengalami kaki bengak?
Kalau iya, karena apa kaki kamu bengkak?
Bagi kamu yang tak tahu atau malah menyepelekan hal tersebut, mulai sekarang lebih waspada lagi deh kalau mengalami kaki bengkak.
Pasalnya, kaki bengkak bisa menjadi pertanda seseorang terkena penyakit jantung loh.
Tak percaya? Mari kita simak ulasan berikut.
Melansir dari Kompas.com, pergelangan kaki, tungkai, atau kaki adalah salah satu bagian tubuh yang rawan mengalami pembengkakan (edema).
Kaki bengkak bisa terjadi saat ada kelebihan cairan yang terperangkap di jaringan tubuh tersebut.
Melansir Mayo Clinic via Kompas.com, umumnya kaki jadi bengkak saat kita duduk atau bertahan di satu posisi dalam waktu yang lama.
Selain itu, penyebab kaki bengkak juga dapat berasal dari konsumsi makanan asin berlebihan, gejala pramenstruasi, hamil, efek samping obat tertentu.
Di luar kondisi tersebut, kaki bengkak kemungkinan merupakan tanda masalah kesehatan serius di beberapa organ vital.
Dilansir dari WebMD via Kompas.com, penyakit ginjal bisa jadi penyebab kaki bengkak.
Saat ginjal tidak berfungsi dengan baik, cairan dapat menumpuk di dalam tubuh, termasuk beberapa bagian kaki.
Penyakit hati juga dapat menyebabkan kaki bengkak.
Penyakit ini dapat membuat darah bocor dari pembuluh darah ke jaringan di sekitarnya.
Tak hanya itu, kaki kerap bengkak, terutama di malam hari, bisa jadi gejala gagal jantung loh.
Kaitan penyakit jantung dan kaki bengkak
Kaki bengkak karena penyakit jantung terjadi saat penderita mengalami gagal jantung kongestif.
Melansir Everyday Health via Kompas.com, ketika mengalami gagal jantung, salah satu atau kedua bilik jantung bagian bawah penderita kehilangan kemampuan memompa darah.
Imbasnya, aliran darah yang keluar jantung jadi melambat, darah pun kembali ke jantung melalui pembuluh darah balik.
Kondisi tersebut membuat cairan menumpuk ke tungkai, pergelangan kaki, dan kaki.
Dampaknya, kaki mengalami pembengkakan atau edema.
Tak hanya di kaki, pembengkakan bagian tubuh karena gagal jantung juga bisa muncul di punggung atau perut.
Pembengkakan di perut bisa berbahaya karena cairan bisa menumpuk di paru-paru, memicu sesak napas, sampai mengancam jiwa.
Kaki Bengkak Bisa Jadi Gejala Penyakit Jantung
Sementara melansir dari SajianSedap.com, penyakit yang menyerang jantung kerap dikaitkan dengan rasa nyeri ataupun gangguan irama jantung yang mendadak menyerang.
Namun selain itu, gejala penyakit jantung juga bisa timbul pada beberapa bagian tubuh salah satunya kaki.
Ya, jika kaki kamu mendadak bengkak dan berlangsung secara terus-menerus, sebaiknya kamu perlu waspada.
Pasalnya bengkak pada kaki khususnya pada pergelangan kaki merupakan salah satu pertanda gejala penyakit jantung.
Dikutip dari laman p2ptm.kemkes.go.id (5/10/2017), nyeri dada yang berkaitan dengan penyakit jantung disebut sebagai angina atau angina pectoris.
Angina ini dapat digambarkan sebagai ketidaknyamanan, berat, tertekan, sakit, terbakar, rasa penuh, seperti diremas, atau nyeri akibat penyakit jantung coroner.
Namun selain nyeri dada penyakit jantung juga rupanya bisa ditandai oleh ciri-ciri lainnya.
Hal itu seperti dijelaaskan oleh David Newby, Profesor Kardiologi BHF John Wheatley di BHF Center of Research Excellence di University of Edinburgh, yang dilansir dari laman bhf.org.uk.
Bahwa salah satu gejala penyakit jantung adalah pembengkakak yang terjadi di pergelangan kaki.
Profesor Newby mengatakan: “Ini tidak boleh diabaikan, terutama jika pergelangan kaki menjadi sangat besar, karena bisa menjadi penanda gagal jantung, tetapi juga sangat umum dan memiliki banyak penyebab lainnya. Itu bisa dengan mudah dari obat yang diminum - misalnya, obat tekanan darah dapat menyebabkan pergelangan kaki bengkak."
Jika pergelangan kaki bengkak, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter.
Tak hanya bengkak, Profesor Newby mengatakan bahwa jika merasakan sensasi kram dan mencekam di betis saat berjalan, mungkin ada baiknya kamumenemui dokter, karena itu bisa menjadi penanda PAD (penyakit arteri perifer).
Ini paling sering terjadi pada perokok dan orang yang menderita diabetes.
Tak hanya di kaki beberapa gejala lain yang dianggap sepele ternyata bisa menjadi salah satu ciri-ciri penyakti jantung menyerang tubuh.
1. Merasa sakit
Jelas tidak setiap serangan mual sama dengan serangan jantung, tetapi jika kita juga merasakan sakit yang tidak diketahui penyebabnya, kesahatan jantung kita patut dicurigai.
Profesor Newby mengatakan, "Jika mengalami nyeri dada yang hebat bahkan ketika hanya duduk-duduk tanpa melakukan apa-apa dan kita juga merasa sakit, inilah saatnya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter."
2. Sakit perut atau gangguan pencernaan
Nyeri jenis gangguan pencernaan atau sensasi terbakar di dada atau perut bisa menjadi tanda serangan jantung atau masalah jantung terkait.
Profesor Newby mengatakan, ”Karena jantung, kerongkongan (saluran antara mulut dan perut) dan perut semuanya terletak bersebelahan.”
3. Merasa berkeringat
Berkeringat saat pergi ke gym atau karena hari yang sangat panas, tidak perlu dikhawatirkan.
Tetapi merasa panas dan lembap disertai nyeri dada adalah tanda bahwa kamuharus melakukan pemeriksaan ke dokter.
4. Sakit lengan
Kamu mungkin tidak mengaitkan nyeri lengan dengan penyakit jantung, tetapi itu bisa menjadi tanda serangan jantung.
Jika rasa sakit turun ke lengan, terutama lengan kiri, atau ke leher yang membuatnya lebih mungkin berhubungan dengan jantung daripada gangguan pencernaan.
"Jika tidak hilang, atau jika kita tahu memiliki penyakit jantung baiknya segera periksakan jika mengalami ciri-ciri ini," ungkap Profesor Newby.
5. Rahang atau punggung sakit
Profesor Newby juga mengatakan, ”Dengan serangan jantung, bahkan bisa terjadi rasa sakit yang terasa di rahang, atau punggung. Sekali lagi, segera periksakan.”
6. Sensasi tersedak
"Kata 'angina' sebenarnya berarti 'tersedak', dan terkadang rasa sesak atau sakit bisa naik ke tenggorokan. Orang cenderung menggambarkan sensasi 'membatasi' atau 'tersedak'," jelas Profesor Newby.
Jika perasaan itu berlanjut, dan kamusebelumnya belum pernah didiagnosis dengan masalah jantung, baiknya segera periksakan.
7. Kelelahan ekstrem
Merasa lelah sepanjang waktu bisa menjadi gejala gagal jantung, serta kondisi lainnya.
Profesor Newby berkata, ”Banyak pasien saya mengatakan kepada saya bahwa mereka lelah, apakah mereka menderita gagal jantung atau tidak, apakah mereka menderita angina atau tidak! Ini yang sulit, karena sangat tidak spesifik.”
Jika kamulelah dan telah bekerja berjam-jam atau begadang, itu mungkin bukan jantung.
Tetapi jika kita mulai mengalami kelelahan yang ekstrem dan gaya hidup tidak berubah, ada baiknya untuk berbicara dengan dokter.
Baca Juga: Benarkah Diabetes Bisa Menyebabkan Serangan Jantung? Intip Faktor Risikonya
8. Detak jantung tidak teratur
Profesor Newby mengatakan: "Ini adalah topik hangat saat ini, ada banyak fokus untuk mendiagnosis detak jantung tidak teratu,"
"Saya melakukan audit monitor jantung yang kami berikan kepada orang-orang untuk diselidiki dan dari sekitar 700 orang, kami menemukan hanya sekitar 20 orang yang mengalami fibrilasi atrium (yang dapat meningkatkan risiko stroke). Sebagian besar orang baru saja mengalami detak ektopik ekstra, yang biasanya tidak berbahaya."
“Saya akan menyarankan bahwa detak jantung yang melonjak biasanya jinak dan tidak ada yang terlalu dikhawatirkan. Menyadari detak jantung kita sendiri benar-benar sangat umum dan dengan sendirinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
"Jika jantung kita berdetak sangat cepat dan melompat-lompat tak menentu, saat itulah kita harus menemui dokter.
Jika kita merasa gejala seperti ini baiknya segera lakukan pemeriksaan."
Untuk itu jika kamumengalami beberapa gejala tersebut di atas, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter ataupun ahli medis.
Ingat, pengobatan terbaik adalah pencegahan yang dilakukan sejak dini.
Jangan sampai nyawa kamumelayang karena kelalaian kamu.
Semoga bermanfaat!
(*)