Bahaya Banget! Satu Indonesia Dihantui Mikroplastik yang Bawa Dampak Buruk Bagi Kesehatan, Ini Langkah Penanganan yang Dianjurkan Ahli

Kamis, 30 Desember 2021 | 15:15
GridHype/ECOTON

Temuan microplastik di beberapa perairan Indonesia

GridHype.ID -Banyak orang masih menggunakan kantong plastik untuk membawa barang bawaannya.

Memang, kebiasaan menggunakan kantong plastik terkadang sulit untuk dihentikan.

Padahal kita tahu bahwa kantong plastik merupakan sampah yang sulit terurai dan berbahaya bagi lingkungan.

Gerakan diet kantong plastik juga sudah diterapkan sejak beberapa tahun silam.

Namun, pembungkus berbahan dasar plastik tidak bisa kita hindari dari kehidupan sehari-hari.

Maka dari itu, perlu langkah bijak dalam pengolahan sampah plastik tersebut.

Sayangnya, sejumlah oknum justru kurang bijak dalam mengolah sampah plastik hingga menyebabkan pencemaran air.

Sampah plastik yang hanyut dan mengapung dipermukaan air pada jangka waktu yang lama akan menyebabkan timbulnya mikroplastik.

Mikroplastik merupakan partikel kecil plastik berukuran kurang dari 5 milimeter.

Baca Juga: Satu Indonesia Gak Sadar, Sarapan dengan Menu Lontong Ini Ternyata Bisa Mengundang Penyakit Mematikan, Hentikan Sebelum Terlambat!

Partikel tersebut umumnya berasal dari pecahan/degradasi plastik ukuran besar, hasil buangan limbah industri dan juga terdapat dalam produk-produk rumah tangga atau yang biasanya disebut microbeads.

Selama tahun 2021, ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation) mengungkapkan temuan-temuan mikroplastik di beberapa perairan baik laut maupun sungai.

Tidak hanya itu, kontaminasi juga ditemukan dalam rantai makanan dan juga pada manusia.

GridHype/ECOTON
GridHype/ECOTON

Temuan microplastik di beberapa perairan Indonesia

Berikut titik balik rangkuman temuan mikroplastik yang telah diungkap:

Awal tahun

Mikroplastik telah mengkontaminasi Perairan Utara dan Timur Jawa Timur.

Ditemukan mikroplastik sebanyak 57 ± 87 partikel/100L pada air dan 1.3 ± 8.2 partikel/ikan pada ikan.

Sedangkan pada perairan timur sebanyak 99 ± 136 partikel/100L yang kemudian mengkontaminasi udang sebanyak 7.5 ± 11 partikel/udang dan sebanyak 7.2 ± 21.6 partikel/kerang.

Kemudian pada Maret 2021, Pintu Air Tambak Wedi, Surabaya diselimuti oleh busa yang mencemari muara di sana.

Selain kadar fosfat yang tinggi juga ditemukan kontaminasi mikroplastik sebanyak 20 partikel/ 100L.

Baca Juga: Waduh DIkira Sehat, Tak Sadar Kebiasaan Kita Minum Pakai Botol Plastik Justru Bawa Penyakit Masuk dalam Tubuh

Pertengahan tahun

ECOTON melakukan kegiatan ekspedisi di 4 sungai terbesar di Pulau Jawa yakni Bengawan Solo, Citarum, Ciliwung dan Brantas.

Dalam kegiatannya, ECOTON menemukan beberapa fakta pencemaran mikroplastik yang salah satunya dari limbah cair industri pabrik kertas.

Seperti Pindo Deli 3, PT. RUM, Indah Kiat, Ekamas Fortuna dan Jaya Kertas dengan jumlah sebanyak 63 ± 339 partikel/100L.

GridHype/ECOTON
GridHype/ECOTON

Temuan microplastik di beberapa perairan Indonesia

Dalam kegiatan penyusuran juga mengidentifikasi sampel air sungai dan ikan untuk menemukan kontaminasi mikroplastik.

Sebanyak 62 ± 198 partikel/100L mikroplastik ditemukan pada sampel air sedangkan pada ikan terkandung mikroplastik 6 ± 120 partikel/ikan.

Melihat temuan mikroplastik yang tersebar di sungai, tentunya partikel ini akan menuju ke laut.

Sebabmenurut Trihadiningrum (2019), 80% pencemaran di sungai akan bermuara ke laut.

ECOTON berkolaborasi dengan DLH DKI Jakarta pada akhir Agustus 2021 mengidentifikasi awal persebaran mikroplastik hingga ke perairan lepas DKI Jakarta mulai dari muara hingga ke Kepulauan Seribu.

Terdapat sebanyak 79 ± 222 partikel/100L mikroplastik terkandung dalam badan air.

Baca Juga: SBY Idap Kanker Prostat dan Jalani Perawatan di Luar Negeri, Ternyata Makan Lontong Dibungkus Plastik Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Penyakit ini

Akhir tahun

Pencemaran mikroplastik tidak hanya berada di Pulau Jawa yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi, namun juga tersebar ke beberapa wilayah di Indonesia.

Maka, ECOTON telah menggagas Relawan Sungai Nusantara untuk bisa mendeteksi pencemaran mikroplastik di sungai luar Pulau Jawa, seperti Bangka, Lampung, Ternate, NTT, dan Pontianak.

Mengingat banyaknya fakta temuan mikroplastik di sejumlah perairan luar Jawa ini tentu menjadi kekhawatiran bagi kehidupan manusia kelak.

Bahaya mikroplastik

Mikroplastik memiliki potensi-potensi berbahaya seperti berikut ini:

1. Mengandung bahan kimia berbahaya pengganggu hormon (zat aditif berbahaya)

Zat aditif berbahaya tersebut diantaranya Bisphenols-A (BPA) yang digunakan sebagai pengeras pada plastik.

Efek negative yang ditimbulkan dapat mempengaruhi perkembangan otak, pemicu kanker, diabetes, dan lain sebagainya.

Phthalate bahan pelentur/elastisitas plastik.

Dampak yang diakibatkan bisa mengganggu sistem hormon dalam tubuh manusia seperti menstruasi dini, kualitas dan kuantitas sperma menurun dan juga menopause dini.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Jika Tak Ingin Satu Rumah Kena Malapetaka, Ikuti 3 Cara Ini Sebelum Pakai Tabung Gas

2. Mikroplastik menjadi vektor bakteri patogen

Vektor bakteri patogen yang dimaksud seperti E.Coli (penyebab penyakit diare) dan S.Typhi (penyebab penyakit tipes) yang dapat menginfeksi tubuh manusia jika tidak sengaja terkontaminasi.

3. Memiliki ikatan terbuka (Hidrofob)

Hal tersebutbisa denganmudah mengikat senyawa polutan yang ada di perairan.

Pesisir utara Jawa timur diketahui menjadi muara dari polutan logam berat, pestisida, detergen, nitrat, nitrit, phospat yang berasal dari Sungai Brantas dan Bengawan Solo.

Selain itu juga di perairan muara DKI Jakarta diketahui menjadi pencemaran logam berat dan senyawa parasetamol.

Polutan-polutan tersebut akan diikat oleh mikroplastik dan jika tidak sengaja terkontaminasi oleh manusia maka akan diikat dengan molekul-molekul kompleks dalam tubuh.

Langkah penanganan mikroplastik

Maka rekomendasi ECOTON terhadap penanganan mikroplastik yang tersebar di Indonesia pada pemerintah pusat:

- Kewajiban untuk membuat regulasi pengurangan plastik sekali pakai di masing-masing daerah

- Menyediakan sistem pengelolaan sampah yang terpadu seperti TPS3R di setiap desa di Indonesia

- Membuat regulasi baku mutu kontaminasi mikroplastik pada limbah industri

- Penetapan area penangkapan ikan (kawasan eksklusif) untuk meminimalisir kontaminan ikan terhadap mikroplastik

- Regulasi pelarangan saluran rumah tangga yang langsung terbuang ke sungai

- Pembuatan IPAL Komunal yang dilengkapi dengan screening mikroplastik

Baca Juga: Sayangi Nyawamu, Beli Gorengan di Pedagang Nakal dengan Ciri ini Bisa Bahayakan Kesehatan Tubuhmu, Tingkatkan Risiko Sejumah Penyakit Mengerikan

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : GridHype.ID

Baca Lainnya