GridHype.ID - Tekanan darah tinggi atau hipertensi masih menjadi momok mengerikan bagi banyak orang.
Sebab, hipertensi yang tak dirawat dengan baik dapat menimbulkan dampak fatal untuk kesehatan.
Terlebih lagi hipertensi muncul tanpa adanya keluhan kesehatan yang berarti.
Oleh karena itu, hipertensi juga disebut 'the silent killer'.
Seperti yang dikutip dari Kompas.com, hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
Tekanan darah tinggi berisiko memberi tekanan ekstra pada pembuluh darah, jantung, dan organ lain, seperti otak, ginjal, dan mata.
Tekanan darah tinggi yang terus-menerus dapat meningkatkan risiko sejumlah kondisi kesehatan yang serius dan berpotensi mengancam jiwa.
Mulai dari penyakit ginjal, penyakit jantung, serangan jantung, stroke, hingga gagal jantung.
Maka dari itu, perlu adanya perhatian khusus agar tak terserang penyakit hipertensi dengan cara mengurangi faktor penyebabnya.
Cara mengurangi tekanan darah tinggi salah satunya bisa dengan menghindari makanan yang menstimuli peningkatan tekanan darah.
Berikut ini Kompas.com mengulas sejumlah makanan yang dianjurkan untuk dihindari dikonsumsi berlebihan, mengutip dari berbagai sumber:
1. Makanan mengandung garam
Mengutip Medical News Today, garam dapat memicu tekanan darah tinggi, tetapi banyak orang makan terlalu banyak natrium tanpa menyadarinya.
Makanan olahan dan makanan cepat saji biasanya mengandung jumlah natrium yang berlebihan, seringkali lebih dari 2.300 mg.
Kementerian Kesehatan merekomendasikan konsumsi 2000 mg natrium/sodium atau 5 gram garam (1 sendok teh), sebagaimana dikutip dari situs resminya.
Makanan yang sering kali tidak disadari mengandung natrium tinggi, misalnya pizza, daging yang diawetkan, dan sup kaleng.
2. Makanan manis
Sebuah studi 2014 menunjukkan makanan manis dapat meningkatkan tekanan darah bahkan lebih parah dari garam.
Penelitian menyebutkan makanan yang mengandung sirup jagung fruktosa tinggi sebagai faktor yang bisa menaikkan tekanan darah.
Beberapacontoh makanan yang mungkin mengandung sirup jagung fruktosa tinggi yaitu makanan penutup olahan, makanan kemasan, biskuit, batangan granola atau nutrition bar lainnya, serta selai kacang.
Mengutip situs Kementerian Kesehatan merekomendasikan konsumsi gula per hari 50 gram (4 sendok makan).
3. Lemak jenuh dan lemak trans
Mengkonsumsi lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (jahat) dan menurunkan kadar kolesterol HDL (baik), yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.
Mengutip Medical News Today, seseorang yang ingin menurunkan tekanan darah tinggi harus membatasi asupan lemak jenuh.
Bagi kebanyakan orang, lemak jenuh yang dapat dikonsumsi tidak lebih dari 5-6 persen dari kalori harian.
Contoh makanan yang mengandung lemak jenuh:
- Makanan penutup, seperti cokelat, kue, puding, biskuit, kue kering, dan pai.
- Daging olahan, seperti sosis, burger, bacon, dan kebab.
- Olahan lemak, seperti mentega, margarin.
- Minyak, seperti santan dan minyak kelapa, minyak sawit.
- Produk susu penuh lemak, seperti krim, susu, yogurt, dan keju.
4. Daging merah
Mengutip Medical News Today, daging merah bisa memicu tekanan darah tinggi pada seseorang.
Daging merah memiliki jumlah lemak jenuh yang tinggi, sebagaimana yang dikutip dari Medline Plus.
Makanan daging merah yang dimaksud antara lain daging sapi, daging domba, daging babi, daging sapi muda, daging rusa, dan daging kambing.
Seseorang harus mencoba membatasi konsumsi daging merah sebanyak mungkin atau memilih potongan yanag lebih ramping.
Semakin merah warna daging, semakin besar potensi untuk memicu hipertensi.
5. Makanan olahan dan kemasan
Mengutip Medical News Today, makanan kemasan yang mungkin tampak sehat, tetapi bisa mengandung natrium yang sangat tinggi, seperti sayuran dan daging kaleng.
Natrium dapat memicu tekanan darah tinggi atau hipertensi.
6. Bumbu penyedap makanan
Mengutip Medical News Today, penderita tekanan darah tinggi perlu menghindari beberapa bumbu penyedap makanan.
Sebagian bumbu penyedap makanan mengandung gula atau natrium dalam jumlah tinggi.
Contoh bumbu penyedap makanan yang mungkin mengandung banyak garam atau gula seperti saus tomat, saus sambal, kecap, dan saus salad.
Seseorang dapat memeriksa kandungan bahan dalam kemasan dan mengganti bumbu penyedap makanan dengan produk yang lebih rendah garam, gula, atau keduanya.
Mengutip Goodrx, bumbu penyedap penyedap makanan yang kaya garam dan gula bisa diganti dengan rempah-rempah yang menawarkan cita rasa lain, seperti:
- Kemangi
- Kayu manis
- Bubuk cabai
- Cengkeh
- Jahe
- Pala
- Oregano
- Peterseli
- Rosemary
(*)