Pilu! Sang Anak Diduga Tak Tega Tinggalkan Ibunya, Ibu dan Anak Ini Ditemukan Meninggal dengan Posisi Berpelukan Akibat Tertimpa Reruntuhan Letusan Gunung Semeru

Selasa, 07 Desember 2021 | 13:45
Kompas.com/Andi Hartik

Erupsi Gunung Semeru sebabkan Rumini dan ibunya tewas.

GridHype.ID - Duka masih menyelimuti para korban letusan Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) lalu.

Dalam peristiwa itu banyak korban berjatuhan yang berasal dari warga sekitar Gunung Semeru.

Salah satunya adalah ibu dan anak ini.

Melansir dari Tribunnews, ibu dan anak tersebut meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang roboh efek letusan Gunung Semeru.

Korban meninggal dunia tersebut merupakan warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Korban bernama Salamah yang berusia 70 tahun dan anaknya, Rumini yang berusia 28 tahun.

Legiman selaku adik ipar Salamah mengungkapkan kondisi korban.

Mengetahui kondisi Salamah yang sudah tua, diduga sang ibu kesulitan berjalan untuk menyelamatkan diri.

Rumini sebenarnya mampu untuk melarikan diri, namun diduga dirinya tidak tega meninggalkan ibunya.

Baca Juga: Indonesia Berduka, Panjatkan Doa Ini agarTerhindar dari Bencana Alam, Dilindungi dari Gunung Meletus, Banjir, Longsor dan Gempa

Akibatnya, Rumini memilih untuk tetap bersama ibunya, meski kondisi rumah tinggalnya rubuh.

Ketika ditemukan, posisi korban saling berpelukan.

"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan di bawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman.

Dua anggota keluarga Salamah, kata dia, juga bernasib malang. Suami dan anak Salamah mengalami luka cedera akibat reruntuhan bangunan rumah.

"Suami Rumini dan anaknya selamat, mereka sekarang dirawat di puskesmas," ujarnya.

Proses evakuasi terus dilakukan oleh pihak BNPB.

Diduga, jumlah korban masih terus bertambah.

Sebelumnya diberitakan seorang janda juga meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru.

Melansir dari Surya.co.id, ada seorang janda bernama Mbok Um (50) ditemukan tewas di tergeletak di jalan desa.

Janda paruh baya asal Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo ini meninggal dunia setelah terkena lava pijar.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Keluarkan Asap Pekat Ukuran Besar, Teuku Wisnu Merinding Melihat Korban Berlarian Selamatkan Diri dan Kirimkan Doa

Yang bikin melongo, tim penyelamat menemukan Mbok Um di jalan desa dengan kondisi kulit di sekujur tubuhnya melepuh.

Dia ditemukan sekitar 50 meter dari rumahnya.

Diduga, Mbok Um meninggal saat berusaha menyelamatkan diri, namun sayangnya lava pijar lebih cepat dan melahap tubuhnya.

"Mungkin mau lari tapi enggak kuat," kata Amin saudara Mbok Um, Sabtu (4/12/2021).

Amin pun bercerita soal bagaimana mengerikannya saat Gunung Semeru meletus.

Menurutnya, Gunung Semeru erupsi sekitar pukul 14.00.

Sebelum meletus, langit terlihat cerah lalu ada dua petir yang mendadak menyambar puncak Jonggring Saloko.

Tidak lama, batu-batuan turun dari gunung dan mengenai atap rumah.

"Jeda 3 menit-an itu angin kencang, batu-batu turun dari gunung kena atap rumah. Terus gelap lalu tiba-tiba lava pijar sudah sampai ke pemukiman," ujarnya.

Hal itu membuat warga panik dan mereka langsung berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

(*)

Baca Juga: 5 Fakta Gunung Semeru Meletus, Guguran Lava Hingga Awan Panas Sejauh 4,5 KM

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : tribunnews, Nakita

Baca Lainnya