GridHype.ID - Makanan berbahan dasar ikan biasanya menjadi menu alternatif keluarga untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh.
Seperti yang diketahui, ikan menjadi salah satu bahan makanan kaya akan protein.
Selain itu, harga ikan juga lebih murah jika dibandingkan dengan makanan sumber protein lain, seperti daging sapi.
Jenis ikan yang beragam ini juga tidak akan membuat anggota keluarga merasa bosan saat harus mengonsumsinya.
Tapi, saat mengolah ikan, ada baiknya jangan dimasak dengan cara seperti ini ya.
Karena kalau masak ikan dengan cara seperti ini yang ada malah bisa datangkan dampak buruk loh.
Jangan Masak Ikan dengan Cara Seperti Ini
Ibu-ibu pasti suka mengolah ikan dengan cara digoreng bukan?
Tapi tahukah Anda kalau masak ikan dengan cara digoreng ternyata bisa menimbulkan bahaya untuk seisi rumah?
Mengutip SajianSedap.com dari Kompas.com, masak ikan dengan cara digoreng ternyata tidak baik untuk kesehatan kita. Baik itu pan-frying atau pun deep-frying.
Deep-frying adalah teknik menggoreng ikan menggunakan jumlah minyak yang sangat banyak sampai ikan terendam.
Sementara pan-frying adalah teknik menggoreng ikan menggunakan lebih sedikit minyak pada wajan.
Selama proses menggoreng dengan kedua metode tersebut, ikan akan menyerap lemak dalam minyak tersebut.
Sehingga meningkatkan jumlah kalori di dalamnya dan mengubah jenis lemak yang terkandung.
Memasak ikan dalam minyak sayur misalnya, yang mengandung jumlah asam lemak omega 6 dalam jumlah tinggi bisa meningkatkan kandungan omega 6 inflamasi.
Tak cuma itu, suhu tinggi yang digunakan saat menggoreng juga bisa merusak asam lemak omega 3 jauh lebih parah daripada metode memasak lainnya.
Dalam salah satu penelitian, menunjukkan bahwa menggoreng ikan tuna bisa menurunkan jumlah asam lemak omega 3 sebanyak 70-85 persen.
Maka dari itu, sebaiknya jangan lagi masak ikan dengan cara digoreng.
Ada banyak cara mengolah ikan selain digoreng.
Misalnya, olahan pepes, pangek, asam padeh, arsik, naniura, bakar bungkus daun, kuah ikan asam, kapurung, gulai, pindang, kari, singang, otak-otak, tekwan, dan masih banyak lagi.
Tapi untuk sesekali, Anda boleh masak ikan dengan cara digoreng, hanya saaja jangan dilakukan setiap hari.
Mana yang lebih bergizi antara ikan air tawar dan ikan laut?
Mengutip HelloSehat.com, baik ikan air tawar maupun ikan laut sama-sama bermanfaat dan kaya akan kandungan gizi di dalamnya.
Hanya saja, jumlahnya mungkin berbeda antara kedua kelompok ikan ini.
Prof Ir Ahmad Sulaeman, PhD, selaku guru besar bidang Keamanan Pangan dan Gizi, di Fakultas Ekologi Institut Pertanian Bogor (IPB), menjelaskan mengenai hal ini.
Menurutnya, ikan-ikan dari laut punya beberapa kandungan gizi yang dinilai lebih tinggi dibandingkan dengan ikan-ikan dari air tawar.
Misalnya kandungan senyawa alami berupa DHA dan EPA yang cukup tinggi pada ikan laut.
Khususnya untuk ikan yang berada di perairan laut dalam, contohnya yakni ikan tuna dan cakalang.
Namun, bukan berarti ikan-ikan yang berasal dari air tawar tidak bergizi dibandingkan ikan-ikan dari laut.
Terlepas dari tempat tinggalnya, semua jenis ikan tentu bergizi tinggi.
Di sisi lain, ada beberapa nutrisi yang ternyata lebih tinggi jumlahnya pada ikan air tawar ketimbang ikan laut.
Dalam hal ini misalnya ikan patin, yang terkenal tinggi kandungan omega-3 dan omega-6.
Tak hanya itu, beberapa jenis ikan air tawar juga umumnya lebih tinggi kandungan kalium dan asam lemak tak jenuh tunggal serta ganda.
Hal tersebut tentu membuat nutrisi yang ada di dalam ikan air tawar tidak bisa dipandang sebelah mata.
Pada intinya, kedua jenis ikan sama-sama bisa menjadi pilihan sumber makanan harian untuk Anda dan keluarga.
Pemberiannya bisa diselingi agar masing-masing nutrisi yang ada di dalam setiap ikan tersebut bisa Anda dapatkan.
(*)