Varian Omicron Bikin Geger Sedunia, WHO Minta Masyarakat Tidak Bereaksi Berlebihan

Minggu, 05 Desember 2021 | 19:15
Kompas.com

Ilustrasi Pasien Covid-19

GridHype.id- Kemunculan virus Corona varian omicron belakangan ini ramai dibicarakan masyarakat.

Munculnya varian tersebut membuat masyarakat merasa khawatir akan lonjakan kasus yang mungkin terjadi.

Sejumlah negara juga mengeluarkan tindakan menyeluruh terhadap varian omicron covid 19.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanim Ghereyesus memperingatkan untuk tidak berlebihan dalam melakukan hal tersebut.

Varian Omicron pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pada seminggu yang lalu.

Hal tersebut cukup menjadi alarm pagi global dan menyebabkan munculnya larangan bepergian.

Varian tersebut juga turut menuai sorotan terhadap perbedaan antara dorongan vaksinasi besar-besaran di negara kaya dan caranya vaksinasi di negara berkembang.

WHO mendesak agar 194 negara anggota untuk tetap berpegang pada langkah-langkah "rasional, proporsional".

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Varian Omicron Jadi Tanda Berakhirnya Pandemi Covid-19, Satu Indonesia Gak Sadar Ternyata Ini Biang Kerok Lemak di Perut hingga Wanita Ini Orgasme Dasyat di Umur Segini

Hal tersebut berkaitan dengan keberadaan varian omicron yang belum sepenuhnya dipahami.

Tedros menjelaskan bahwa masih ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban mengenai keparahan omicron dan efektivitas vaksin.

Dilansir dari gridhealth.id, belum ada kematian terkait varian tersebut yang dilaporkan meskipun WHO mengatakan hal tersebut menimbulkan risiko tinggi dan lonjakan infeksi.

Di samping itu, Tedros juga berterima kasih kepada Botswana dan Afrika Selatan yang telah mendeteksi varian baru tersebut.

Botswana dan Afrika Selatan dianggap mampu melaporkan varian tersebut dengan sangat cepat.

Lebih lanjut, Tedros menyampaikan rasa prihatinnya terhadap negara-negara tersebut.

Baca Juga: Awas, Varian Omicron Sudah Tiba di Negara Tetangga, Inilah Gejala dan Cara Pencegahan yang Harus Kamu Ketahui

"Sangat memprihatinkan bagi saya bahwa negara-negara itu sekarang sedang dihukum oleh orang lain karena melakukan hal yang benar," ujarnya.

Pada pertemuan tiga hari Menteri Kesehatan WHO, delegasi namibia menyatakan kekecewaannya terhadap negara-negara yang memberlakukan larangan perjalanan di Afrika Selatan.

Menurutnya, larangan tersebut hanyalah sebuah reaksi spontan yang didasarkan pada politik.

"Larangan perjalanan ini adalah reaksi spontan yang didasarkan pada politik, bukan pada sains atau pedoman dari konstitusi WHO," ujarnya.

Tanzania menyerukan pencabutan segera pembatasan perjalanan yang merugikan pariwisata di kawasan tersebut.

Adapun akan ada juga menyuarakan rasa terima kasih atas transparansi yang diberikan para pemimpin regional di Afrika.

Baca Juga: Disebut 500 Persen Lebih Cepat Menular, Berikut 5 Hal yang Harus Dilakukan untuk Menghindari Penyebaran Varian Omicron Menurut Pakar

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Gridhealth.id