GridHype.ID - Munculnya varian Omicron membuat banyak negara kalang kabut.
Kewaspadaan akan penyebaran virus ini kembali ditingkatkan.
Diketahui varian Omicron baru saja ditemukan pada 24 November 2021 lalu di Afrika Selatan.
Belum ada sebulan, varian terbaru Covid-19 ini sudah menyebar ke lebih dari 20 negara di dunia.
Namun kabar baiknya, ada sebuah obat Covid-19 yang dipercaya bisa melawan varian Omicron.
Obat ini dikembangkan oleh perusahaan GlaxoSmithKline (GSK) asal Inggris dan Vir Biotechnology dari Amerika Serikat.
Dua perusahaan ini mengembangkan obat antibodi yang diberi nama sotrovimab.
Obat ini sudah digunakan secara resmi di beberapa negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris, dan Italia.
"Data praklinis menunjukkan obat tersebut mampu melawan mutasi kunci dari varian Covid-19 Omicron," kata GSK dalam sebuah pernyataan.
Melansir Kompas.com dari AFP, sotrovimab adalah obat antibodi monoklonal, sejenis protein yang menempel pada protein spike virus corona, sehingga mampu mengurangi kemampuan protein spike untuk menempel dan menginfeksi sel tubuh manusia.
Dosis tunggal obat sotrovimab mampu mengurangi risiko rawat inap dan kematian akibat Covid-19 hingga 79 persen pada orang dewasa.
Obat Covid-19 ini merupakan obat antibodi sehingga dikembangkan secara khusus agar menyerupai antibodi yang nantinya akan melawan virus corona, khususnya menyerang protein spike yang menjadi pintu masuk virus masuk ke sel tubuh.
Obat sotrovimab ini sama seperti terapi plasma konvalesen yang bertujuan memberi antibodi kepada pasien Covid-19.
ika terapi plasma konvalesen memberikan plasma orang yang sembuh dari Covid-19, diharapkan antibodi dari plasma penyintas dapat menolong pasien Covid-19, obat sotrovimab juga diberikan untuk memberi antibodi melawan virus ke tubuh pasien.
Bedanya, antibodi pada plasma konvalesen jumlahnya tidak tentu, sementara pada obat sotrovimab berapa kadarnya sudah jelas.
Obat sotrovimab hanya boleh diberikan pada orang positif Covid-19 dengan gejala ringan atau sedang, dan yang berisiko gejalanya memburuk.
Jenis obat ini tidak efektif jika diberikan untuk penderita Covid-19 bergejala berat karena kerja obat ini melawan virus, sementara pada orang yang bergejala berat apalagi sudah menggunakan bantuan oksigen tidak disarankan.
Oleh sebab itu, untuk mencegah infeksi varian Omicron, kita harus mematuhi protokol kesehatan di mana pun dan kapanpun.
(*)