Dunia Sudah Dibuat Geger Munculnya Covid-19, China Temukan Ada 18 Hewan Pembawa Jenis Virus Baru 'Beresiko Tinggi' Bahayakan Umat Manusia

Selasa, 16 November 2021 | 08:00
Pixabay.com

Cara virus corona bekerja dan menginfeksi sel otak sungguh mengerikan.

GridHype.ID - Asal usul munculnya virus corona sempat menjadi teka-teki.

Sebagaimana yang diketahui, munculnya virus corona berawal dari kota Wuhan, China.

Kota ini menjadi daerah pertama melonjaknya kasus Covid-19.

Dikutip dari Kompas.com, Pakar penyakit hewan terkemuka WHO, Peter Ben Embarek mengatakan bahwa ada empat skenario utama tentang bagaimana virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19 ini menyebar ke manusia.

Salah satunya adalah kontak langsung manusia dengan kelelawar.

Dari hasil penyelidikan, tim mengatakan skenario pertama asal mula virus corona, yakni satu orang terpapar SARS-CoV-2 melalui kontak langsung dengan spesies inang.

Spesies inang ini adalah kelelawar tapal kuda, yang mana virus bisa saja beredar pada manusia untuk sementara waktu, sebelum mewabah di antara padatnya penduduk Wuhan.

Pandemi Covid-19 hingga kini belum sepenuhnya hilang dari planet bumi ini.

Namun, China baru saja menemukan virus lain pada hewan liar yang bisa membahayakan manusia.

Baca Juga: Jangan Sampai Lengah Meski Kasus Menurun, IDI Akui Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia Sulit Diprediksi dan Minta Masyarakat Tetap Lakukan ini

Dilansir dari Intisari Online, Program Penelitian dan Pengembangan Inti Nasional China telah mendukung para ilmuwan di banyak organisasi, mencari ancaman pandemi di masa depan.

Ini adalah studi komprehensif pertama China untuk menilai hewan liar mana yang paling mungkin membawa virus yang dapat menyebabkan wabah pandemi.

Mempelajari hewan liar yang diperdagangkan di pasar Cina, para ilmuwan mengidentifikasi 71 virus pada mamalia.

Dari jumlah tersebut, 18 dianggap "berisiko tinggi" bagi manusia dan hewan peliharaan.

Musang, karnivora mirip kucing yang terlibat dalam penyebaran virus pernapasan akut yang parah di pasar di Cina selatan hampir 20 tahun yang lalu.

Hewan ini membawa bakteri yang paling mengkhawatirkan, menurut penelitian yang dipublikasikan hari ini.

Penulis di China, AS, Belgia, dan Australia tidak menemukan sesuatu yang mirip dengan SARS-CoV-2, virus penyebab pandemi Covid-19.

Namun, mereka telah menunjukkan bahwa strain yang dibawa oleh kelelawar menginfeksi hewan lain, menimbulkan risiko penyebaran penyakit berbahaya.

Baca Juga: Jangan sampai Indonesia Kecolongan, Varian Baru Covid-19 Kembali Ditemukan, Disebut Lebih Berbahaya dari Varian Delta

Rekan penulis Edward Holmes, ahli biologi evolusi di University of Sydney, Australia, mengatakan dalam email, "Studi ini juga menunjukkan bahwa manusia secara rutin menularkan virus mereka ke hewan lain. Ada lalu lintas virus dua arah."

Pasar perdagangan satwa liar di China diperkirakan bernilai 82 miliar dollar AS pada tahun 2016.

China melarang perdagangan satwa liar setelah wabah Covid-19 muncul.

Menyusul langkah ini, pada awal 2020, China mengakui kondisi sanitasi yang buruk dan kontak dekat antara hewan dan manusia.

Pada saat yang sama, keragaman spesies di pasar hewan hidup dan restoran yang mereka layani menciptakan tempat berkembang biak yang ideal untuk penyakit menular yang baru muncul.

Banyak satwa liar yang sedang diselidiki dipajang di pasar grosir makanan laut Huanan di Wuhan, pusat penyebaran wabah Covid-19.

Di antara temuan virus yang luar biasa, para ilmuwan mengidentifikasi untuk pertama kalinya keberadaan virus hepatitis E dan strain influenza H9N2 pada musang.

Ahli biologi Holmes, yang dianugerahi Penghargaan Sains Perdana Menteri Australia, hal tersebut.

"Hewan yang dijual di pasar hewan hidup membawa banyak patogen virus. Saat-saat, lingkungan yang menguntungkan bisa. memudahkan virus ini menyebabkan pandemi global," katanya.

Baca Juga: Kabar Baik di Tengah Pandemi, Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun Bakal Digelar di Sekolah, Berikut Syarat yang Harus Disiapkan

(*)

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber : Kompas.com, Intisari Online

Baca Lainnya