Sering Dilakukan Banyak Orang, Benarkah Pewarna Rambut Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara? Begini Kata Sang Ahli

Sabtu, 06 November 2021 | 11:30
Freepict.com

Illustrasi mewarnai rambut

GridHype.ID -Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi pada jaringan payudara.

Penyakit mematikan ini paling umum diderita oleh kaum wanita.

Meski begitu, bukan berarti para pria tidak bisa terserang kanker payudara ya.

Para pria juga masih bisa terserang penyakit kronis tersebutwalaupun kemungkinannya lebih kecil.

Karena itulah, tak heran bila kanker payudara menjadi momok mengerikan bagi kaum hawa ya.

Seperti yang kita ketahui, kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh para wanita di seluruh dunia.

Menurut data World Health Organization, jumlah kanker payudara di Indonesia cukup tinggi, dengan 58.256 kasus baru pada tahun 2018.

Jumlah ini menjadikan kanker payudara sebagai kasus kanker nomor satu di Indonesia.

Dari angka tersebut, 22.692 di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Melihat jumlah yang sangat besar ini membuat kita menyadari betapa "mengerikan" kanker payudara.

Kabar buruknya, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa penyakit ini bisa disebabkan oleh hal yang sederhana.

Masalahnya sederhana, itu adalah bahan kimia dalam pewarna rambut dan pelurus rambut.

Baca Juga: Banyak Pantangan, Begini Tips Memilih Makanan Bagi Penderita Kanker Payudara, Ampuh Tekan Risikonya

Padahal, dua hal ini sangat dekat dengan kehidupan wanita yang selalu ingin tampil cantik.

Sayangnya, studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Cancer itu menunjukkan bukti bahwa penggunaan dua produk kecantikan tersebut meningkatkan risiko kanker payudara.

Hasil riset ini didapatkan setelah para peneliti menganalisis data dari hampir 47.000 perempuan di AS.

Para perempuan yang direkrut dinyatakan bebas kanker payudara tapi memiliki saudara perempuan yang didiagnosis dengan penyakit tersebut.

Mereka diminta menjawab sejumlah pertanyaan terkait kesehatan, gaya hidup (terutama penggunaan produk rambut), hingga demografi di awal penelitian.

Selanjutnya, peneliti mengikuti kehidupan mereka selama 8 tahun.

Lebih dari setengah responden melaporkan penggunaan pewarna rambut sebelum bergabung dengan penelitian ini.

Sementara 10 persen di antaranya menggunakan pelurus rambut berbahan kimia.

Hasilnya, 2.800 perempuan yang menggunakan pewarna dan pelurus rambut dikatahui mengembangkan kanker payudara.

Peneliti menemukan perempuan yang menggunakan pewarna rambut secara teratur 9 persen lebih mungkin mengembangkan risiko kanker payudara.

Baca Juga: 70 Persen Kasus Kanker Didapati pada Stadium Lanjut, Sosok Ini Sebut Akses Pelayanan Kesehatan di Indonesia Masih Tertinggal

Risiko ini lebih tinggi lagi pada perempuan berkulit hitam.

"Kita terpapar pada banyak hal yang berpotensi berkontribusi pada kanker payudara, dan kecil kemungkinan faktor tunggal menjelaskan risikonya pada perempuan," ungkap Dale Sandler, salah satu co-author penelitian ini dikutip dari WebMD.

"Walaupun masih terlalu dini untuk membuat rekomendasi tegas, menghindari bahan kimia ini mungkin bisa menjadi satu hal yang dilakukan perempuan untuk mengurangi risiko kanker payudara," imbuhnya.

Menjelaskan temuan ini, salah satu peneliti, Alexandra White menyebut bahwa pewarna rambut mengandung lebih dari 5.000 senyawa berbeda.

"Beberapa senyawa terbukti kuat memiliki sifat karsinogenitas yang lebih tinggi dibanding bahan kimia lain," ujar White dikutip dari Time.

Dalam kasus kanker payudara, White menyebut, bahan kimia tidak berwarna pada pewarna rambut bernama amina aromatik telah terbukti berkaitan dan berpotensi menyebabkan DNA pada jaringan payudara yang menyebabkan kanker.

Temuan ini ditanggapi oleh beberapa ahli bedah kanker payudara di AS.

Salah satunya Alice Police dari Northwell Health Cancer Institute.

Baca Juga: Kanker Payudara Jadi Momok Wanita Sedunia, Benarkah Nyeri Jadi Salah Satu Cirinya?

"Sebagai ahli bedah kanker payudara selama lebih 25 tahun, saya menghabiskan waktu untuk menyanggah mitos tentang penyebab kanker payudara," ujar Police.

"(Namun, studi baru ini) benar-benar menunjukkan hubungan yang masuk akal antara produk perawatan rambut tertentu dan kanker," sambungnya.

Sebaliknya, beberapa ahli kanker payudara meragukan hasil penelitian tersebut.

"Ada beberapa poin yang saya anggap sebagai masalah dalam penelitian ini," ujar

Dr Lauren Cassell, kepala operasi payudara di Lenox Hill Hospital New York City.

Menurut Cassell, responden penelitian ini tidak dapat mewakili perempuan secara keseluruhan.

"Para perempuan ini memiliki risiko yang berbeda berdasarkan fakta bahwa memiliki setidaknya satu saudara perempuan dengan riwayat kanker payudara," kata Cassell.

"Semua bahan kimia ini mungkin tidak baik untuk Anda, tetapi jika ada hubungan langsung orang akan berpikir lebih banyak perempuan akan mengembangkan kanker payudara karena begitu banyak yang menggunakan produk ini pada rambut mereka," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul "Benarkah Pewarna Rambu Meningkatkan Risiko Kanker Payudara, Berikut Penjelasannya"

Baca Juga: Bikin Panik Kaum Hawa di Dunia, Apa Benar Bisul di Payudara Jadi Pertanda Kanker?

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Tribun-Bali.com

Baca Lainnya