Belajar dari Kematian Hanna Kirana, Waspada 5 Penyakit Jantung Ini Ternyata Bisa Diidap Orang Muda, Salah Satunya Gagal Jantung

Jumat, 05 November 2021 | 06:00
instagram.com/hannakirana_official

Hanna Kirana

GridHype.ID - Belum lama ini, kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air.

Ya, artis muda yang sedang naik daun, Hanna Kirana meninggal dunia, Selasa (2/11/2021) sekira pukul 21.00 WIB.

Mengutip Tribunnews.com, kabar duka tersebut dibenarkan pesinetron Ilyas Bachtiar.

"Iya benar (Hanna Kirana meninggal)," kata Ilyas Bachtiar kepada Wartakotalive, ketika dihubungi lewat pesan Whatsapp, Rabu (3/11/2021) dini hari.

Ilyas mengatakan kalau Hanna Kirana meninggal dunia setelah berjuang sembuh dari gagal jantung yang dialaminya.

Belajar dari kematian Hanna Kirana di usia muda mengingatkan kita bahwa penyakit jantung juga bisa mengintai siapa saja.

Melansir Kompas.com, dokter spesialis penyakit jantung dr Renan Sukmawan, SpJP(K), PhD, MARS mengatakan setidaknya ada lima jenis penyakit jantung yang bisa dialami orang muda. Apa saja?

Penyakit jantung yang bisa diidap orang muda

1. Gagal jantung

Sebelumnya perlu diketahui, ada banyak jenis penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner, penyakit jantung katup, penyakit jantung bawaan, penyakit jantung hipertensi, dan sebagainya.

Dikatakan Renan, gagal jantung merupakan muara terakhir dari segala penyakit jantung.

Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh seperti kondisi normal.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Pesinetron Muda Hanna Kirana Meninggal Dunia karena Gagal Jantung

"Kalau semua jenis penyakit jantung itu sudah sampai bagian akhir, enggak dibenerin (tidak melakukan pengobatan atau perawatan), itu lama-lama akan jadi gagal jantung," kata Renan kepada Kompas.com, Rabu (3/11/2021).

Renan yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI pun mengatakan, banyak kejadian gagal jantung yang dialami oleh orang berusia muda.

Biasanya, gagal jantung pada orang muda disebabkan oleh kerusakan jantung akibat penyakit yang sudah ada sebelumnya.

Misalnya penyakit jantung katup atau penyakit jantung bawaan yang sudah ada sejak kecil dan tidak dilakukan pengobatan atau perawatan.

2. Penyakit jantung katup

Selain gagal jantung, kasus penyakit jantung katup pada orang muda juga cukup banyak ditemukan.

"Penyakit jantung katup itu karena di Indonesia masih banyak orang yang mengalami infeksi tenggorokan yang disebabkan bakteri Streptococcus," jelas Renan.

Bakteri Streptococcus itu yang akhirnya menyebabkan penyakit jantung rematik.

"Jadi (ketika orang memiliki) penyakit jantung rematik, katupnya (jantung) bisa rusak, lama-lama jantungnya melar dan akhirnya gagal jantung kalau enggak dibenerin," paparnya.

3. Penyakit jantung bawaan

Kelainan jantung bawaan adalah gangguan struktur jantung sejak lahir yang memengaruhi kinerja organ vital tersebut.

Kelainan jantung bawaan terkadang dapat diketahui selama pemeriksaan ultrasonografi (USG) kehamilan.

Baca Juga: Padahal Bantu Jaga Kesehatan Jantung, Udang Malah Pantang Dikonsumsi Orang dengan Kondisi Ini, Waspada dengan Bahayanya!

Tapi, terkadang masalah kesehatan ini tidak dikenali sampai gejala kelainan jantung bawaan muncul pada bayi dan anak-anak.

Penyakit jantung bawaan sejak lahir dapat memengaruhi dinding, katup, dan pembuluh darah jantung.

4. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi ketika aliran darah menuju jantung terhambat.

Penyakit ini juga bisa disebut sebagai penyakit jantung iskemik maupun penyakit arteri koroner. Biasanya, serangan jantung disebabkan oleh penyakit jantung koroner.

PJK terjadi karena adanya penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah arteri.

Penyumbatan terjadi karena ada penumpukan kolesterol yang membentuk plak di dalam pembuluh arteri untuk jangka waktu yang lama. Proses penyempitan dinding arteri ini disebut dengan aterosklerosis.

Jika plak kolesterol pecah, akan terbentuk gumpalan-gumpalan darah yang menyumbat arteri koroner dan menghambat aliran darah yang kaya akan oksigen menuju jantung. Kondisi ini disebut sebagai serangan jantung.

"Penyakit jantung koroner sekarang lebih banyak ditemukan pada usia muda juga," ungkap Renan.

Dia menjelaskan, penyakit jantung koroner kebanyakan dipengaruhi oleh gaya hidup. Salah satu yang paling memicu masalah ini adalah kebiasaan merokok.

"Sehingga banyak yang mengalami serangan jantung di usia muda."

Dikatakan Renan, ketika orang muda memiliki penyumbatan di jantung, kemudian kolesterol tinggi, dan ditambah punya kebiasaan merokok, ini bisa menimbulkan serangan jantung di usia muda.

Baca Juga: Satu Indonesia Nggak Sadar! Jus Buah Diam-diam Bawa Malapetaka untuk Kesehatan, Efeknya Bisa Bikin Mati Muda dan Sakit-sakitan

"Sekarang karena deteksi lebih mudah, lebih dini, kita banyak menemukan orang-orang muda yang mengalami serangan jantung di bawah usia 30 tahun," sambungnya.

Ketika orang yang sudah mengalami serangan jantung dan sumbatannya tidak dibuka lebih cepat atau terlambat datang ke dokter, jantung pasien berisiko melar dan pompa jantungnya rusak sehingga kerja jantung tidak optimal. Inilah yang akhirnya mengakibatkan gagal jantung.

5. Kardiomiopati

Kardiomiopati merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh keturunan. Sejak lahir, pasien dengan kardiomiopati memiliki otot jantung yang lemah.

Kondisi ini menyulitkan jantung mengedarkan darah ke tubuh dan dapat menyebabkan gagal jantung.

Gejala termasuk sesak napas, tungkai dan kaki bengkak yang membuat jalan sebentar tidak kuat, dan perut kembung.

"Memang kasus kardiomiopati tidak banyak. Pasien (kardiomiopati) semakin lama memiliki jantung yang melar," kata Renan.

"Pada usia muda, umur 20 tahunan, jantungnya bisa lebih melar lagi. Nah ini memang yang dari awal secara genetik otot jantungnya rusak atau lemah, tidak mampu memproduksi protein-protein yang dibutuhkan otot jantung untuk bergerak normal," imbuh dia.

"Ini karena kelainan struktur proteinnya sejak lahir. Kalau yang ini, tidak bisa dibenerin."

Untuk pengobatan kardiomiopati, dokter akan memberikan obat untuk gejalanya seperti obat untuk sesak napas.

Selain itu, karena paru-paru pasien kardiomiopati berisi cairan, dokter akan menyarankan untuk tidur menggunakan lebih dari satu bantal.

"Kalau di luar negeri, pasien diberikan alat-alat tambahan seperti alat untuk membantu pergerakan jantung. Tapi di Indonesia teknologinya belum dikuasai, kita masih berusaha untuk itu agar membantu orang-orang dengan kardiomiopati supaya lebih baik," pungkasnya.

Baca Juga: Beras Ternyata Beracun Jika Langsung Dimasak, Merendam Semalaman Bisa Bantu Selamatkan Anggota Keluarga dari Penyakit yang Mengintai

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya