GridHype.ID - Penyakit jantung masih menjadi momok bagi banyak orang.
Sebab diketahui, penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian kedua di Indonesia setelah penyakit stroke.
Mungkin banyak yang menganggap jika penyakit jantung hanya menyerang orang tua.
Namun, penyakit ini juga bisa terjadi pada usia muda jika menerapkan gaya hidup yang tidak sehat.
Mengutip HelloSehat.com, terdapat beberapa cara untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Beberapa di antaranya adalah dengan menjaga kesehatan mulut, membatasi konsumsi makanan asin dan berlemak, juga memiliki waktu cukup untuk istirahat.
Tak sampai di situ, memperbanyak makan sayur dan buah, berhenti merokok dan menghirup asap rokok serta olahraga rutin juga bisa mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
Selain makan makanan sehat dan rajin berolahraga, ada satu lagi yang harus kita lakukan dalam menjaga kesehatan jantung: memerhatikan minuman yang dikonsumsi.
Melansir Kompas.com, beberapa minuman tertentu dapat berdampak negatif bagi jantung, sehingga harus dibatasi asupannya, menurut Elizabeth Klodas, MD, FACC, kepala petugas medis dan pendiri Step One Foods.
"Kita tidak harus sehat secara sempurna, tetapi sering membuat pilihan yang lebih baik dibandingkan pilihan yang buruk akan memberikan manfaat berkali-kali lipat dalam hal kesehatan," ujarnya.
Ia memaparkan empat jenis minuman yang sebaiknya tidak keseringan dikonsumsi, apalagi jika kita berisiko tinggi mengalami komplikasi penyakit jantung.
1. Soda
Klodas menjelaskan, soda adalah sumber kalori kosong karena kalori yang didapatkan dari gula tambahan tidak memberikan nilai gizi.
Gula tambahan yang terdapat pada minuman bersoda dapat memicu kenaikan berat badan, dan berujung pada masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan kadar gula darah yang tinggi.
"Ada efek yang lebih cepat terkait peningkatan kadar insulin yang mengarah pada profil kolesterol abnormal, yaitu LDL yang lebih tinggi, HDL lebih rendah, dan trigliserida lebih tinggi," katanya.
Bukan hanya soda biasa yang berdampak negatif bagi kesehatan jantung, melainkan juga soda diet, catat Klodas.
"Soda diet memiliki efek pada mikrobioma usus yang juga meningkatkan kadar insulin yang berakibat sama seperti soda biasa, bahkan meningkatkan risiko diabetes," tambahnya.
2. Jus buah
Jus buah bukan minuman yang menyehatkan, terutama yang kalengan, karena tidak mengandung serat, berbeda dari smoothie.
Minuman ini tidak memberikan manfaat mengenyangkan perut atau manfaat kesehatan layaknya buah. Apalagi bila ditambahkan banyak pemanis.
"Jus buah bertindak lebih seperti soda manis di dalam tubuh kita daripada sepotong buah," sebut Klodas.
Sebagai gantinya, cobalah mengonsumsi buah dalam bentuk utuh.
"Buah utuh menyediakan serat dan sterol yang membantu menurunkan kolesterol dan mengurangi pelepasan insulin," katanya.
3. Alkohol
"Alkohol meningkatkan level tekanan darah dan risiko kelainan irama jantung," jelas Klodas.
"Jika kita memiliki tekanan darah tinggi, kurangi asupan hingga maksimal satu gelas standar per hari."
Satu minuman standar setara dengan sekitar 147 ml wine, 44 ml spirits, atau 350 ml bir.
"Apabila kita memiliki riwayat episode fibrilasi atrium (gangguan irama jantung), hentikan semua asupan alkohol karena satu minuman bisa meningkatkan risiko terjadinya fibrilasi atrium berulang."
"Dan jika kita minum alkohol untuk bersantai, cari sesuatu yang sama sekali berbeda seperti meditasi," kata Klodas.
4. Minuman berenergi
"Kafein dan stimulan lain yang ada dalam minuman berenergi meningkatkan kadar tekanan darah dan risiko kelainan ritme jantung," papar Klodas.
Alih-alih mengonsumsi minuman berenergi, lakukan olahraga teratur.
"Olahraga adalah cara yang bagus untuk meningkatkan energi sambil memberikan segala macam manfaat kesehatan lain," imbuhnya.
(*)