GridHype.ID - Sebagian orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan edamame.
Edamame akan mudah ditemukan saat kita mengunjungi restoran Jepang.
Jika melihat bentuknya, mungkin Anda akan mengira edamame sama dengan kacang polong. Anda keliru.
Saat dibuka dan dikeluarkan isinya, edamame mirip seperti kacang kedelai, tetapi punya warna hijau yang khas.
Itu sebabnya, edamame sering disebut sebagai kacang kedelai dari negara asal bunga sakura. Meski begitu, sebenarnya edamame berasal dari Tiongkok.
Edamame mungkin terlihat seperti kacang biasa, tetapi kandungan protein di dalamnya jauh lebih banyak.
Mengutip HelloSehat.com, menurut Food Data Central U.S. Department of Agriculture, kandungan gizi yang terkandung dalam edamame, meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Selain itu, satu porsi edamame juga mengandung 10% asupan harian zat besi dan vitamin C, 8% asupan harian vitamin A, dan 8,1 gram serat (lebih dari 4 lembar roti gandum).
Menariknya, edamame adalah satu-satunya jenis sayuran di dunia yang memiliki 9 jenis asam amino esensial.
Kemudian, apakah edamame menyehatkan?
Tergantung, sebab beberapa orang menghindari memakan makanan dan minuman berbahan dasar kedelai untuk menghindari penyakit tiroid.
Terlepas dari kondisi tersebut, edamame memberikan manfaat kepada kesehatan, seperti yang dikutip SajianSedap.com dari Healthline.
1. Kaya protein
Mendapatkan kecukupan protein membuat kesehatan terjamin.
Para vegetarian atau mereka yang jarang mengonsumsi protein hewani perlu memperhatikan asupan makan.
Dikarenakan sayuran memiliki protein yang relatif rendah dibanding makanan nabati, tetapi ada beberapa pengecualian.
Kacang-kacangan adalah salah satu sumber protein nabati terbaik.
Misalnya secangkir edamame yang dimasak menyediakan sekitar 18,5 gram protein.
Diketahui, edamame mengandung protein sebanyak 12 persen lebih besar dari jenis sayuran lain.
Kacang ini juga menjadi sumber protein karena menyediakan semua asam amino esensial.
2. Menurunkan kolesterol
Penelitian mengatakan kadar kolesterol yang tinggi memiliki risiko penyakit jantung.
Memakan 47 gram edamame dalam sehari mampu menurunkan level kolesterol sekitar 9.3 persen dan kolesterol jahat sekitar 12.9 persen.
The US Food and Drug Administration mengatakan mengonsumsi edame membuat kita terhindar dari penyakit jantung.
Selain kandungan protein, edamame kaya akan serat, antioksidan, dan vitamin K.
Senyawa tanaman ini dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan profil lipid darah, ukuran lemak termasuk kolesterol dan trigliserida.
Kesimpulannya, edamame kaya akan protein, antioksidan dan serat yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam sirkulasi.
Namun, tidak jelas apakah makan edamame memiliki efek pada risiko penyakit jantung.
3. Tidak menambah gula darah
Bagi yang suka makan makanan yang mengandung banyak karbo, seperti gula, risiko terkena penyakit kronis.
Hal ini karena pencernaan cepat menyerap karbohidrat meningkatkan kadar gula darah atau hiperglikemia.
Tidak seperti kacang lain, edamame tidak membuat gula darah naik.
Rendah karbo, justru kaya akan protein dan lemak, maka cocok untuk orang yang terkena diabetes, dan cocok untuk diet rendah lemak.
4. Kaya akan vitamin dan mineral
Edamame mengandung beberapa vitamin dan mineral sama halnya dengan serat.
Dalam 100 gram edamame terdapat folat, vitamin K1, tiamin, riboflavin, zat besi, tembaga, dan mangan.
Kesimpulannya, edamame lebih kaya akan vitamin K dan folat dibanding kedelai.
Bahkan jika kita mengonsumsi 155 gram setara dengan 52 persen kita mendapatkan asupan vitamin K dan folat.
5. Mengurangi risiko kanker payudara
Edamame adalah jenis kacang-kacangan yang mengandung isoflavon yang tinggi.
Isoflavon menyerupai hormon seks wanita estrogen dan dapat berikatan lemah dengan reseptornya, yang terletak pada sel di seluruh tubuh.
Karena estrogen dianggap penyebab jenis kanker tertentu, seperti kanker payudara, beberapa peneliti percaya bahwa mengonsumsi kedelaidan isoflavon dalam jumlah besar mungkin berisiko.
Namun peneliti lain tidak setuju, sebab tidak ada efek mengonsumsi kedelai atau edamame memiliki risiko kanker payudara.
(*)