GridHype.ID - Kebiasaan masyarakat kita kerap kali mengonsumsi makanan manis.
Apalagi jika sudah lelah bekerja seharian, makanan manis yang biasa dijajakan di pinggir jalan menjadi primadona.
Nah salah satunya adalah martabak manis.
Penjaja martabak manis sering berdagang di pinggir jalan mulai sore hingga malam hari.
Namun, siapa sangka kudapan yang sangat lezat ini justru harus diwaspadai.
Jika tidak, maka risiko kesehatan kamu bakal dipertaruhkan.
Dikutip dari Tribun Pontianak, bagi orang yang diet, makan di malam hari disebut haram hukumnya.
Maka dari itu, banyak pelaku diet mengatakan lebih baik tahan lapar di malam hari.
Toh saat tidur rasa lapar akan hilang dengan sendirinya.
Tapi menurut Julian Triharto, ahli mind slimming "diet dengan cara menahan lapar itu adalah cara terburuk."
Karena menurut Juli, sekitar 91 persen orang yang melakukan diet akhirnya menemui kegagalan karena tidak mampu menahan lapar, dan merasa skeptis pada dirinya.
Menahan lapar ternyata membuat perut terasa semakin lapar, dan akhirnya ketika tiba waktunya makan, justru akan makan lebih banyak untuk "membalas dendam" akibat derita kelaparan tersebut.
Jadi, jika lapar saat tengah malam, ngemil sebenarnya sah saja dilakukan.
Syaratnya, tetap cermat dalam memilih jenis camilannya agar tidak malah membuat kita sulit tidur, atau timbangan jadi naik karena kelebihan kalori.
Nah, kalau pilihannya martabak, asal tahu saja makan enak ini merupakan makanan yang sangat tinggi karbohidratnya.
Apalagi kini varian topping lezat martabak manis semakin ramai saja jenisnya.
Kalau dulu hanya ada cokelat meises, kacang, dan keju.
Sekarang ada mulai dari selai cokelat impor, potongan biskuit, potongan coklat susu, dan wafer, juga rasa teh hijau, jadinya kian membuat rasa martabak semakin sedap saja.
Lantas apa saja bahaya yang mengintai jika kita makan martabak manis di malam hari.
Martabak yang ditambahkan toping keju juga memicu timbunan lemak di dalam tubuh.
Sehingga rentan bagi tubuh mengalami obesitas.
Rasanya yang manis membuat martabak bisa membuat proses tidur menjadi lebih nyenyak.
Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, martabak manis justru meningkatkan kadar gula yang bisa mengganggu kenyamanan tidur.
Saat mengonsumsi martabak di malam hari, bisa mengakibatkan menurunnya daya ingat.
Lemak dalam martabak bisa meningkatkan hormon insulin, sehingga terjadi penurunan fungsi kognitif pada otak.
Martabak manis memang memiliki kandungan gizi, tetapi kandungan kalori dan lemaknya jauh lebih tinggi.
Mengonsumsi martabak masih diperbolehkan dengan mengatur porsi secukupnya saja.
Kamu diperbolehkan mengonsumsi martabak 30-50 gram atau setara 1-2 potong martabak manis.
Jika tetap ingin makan martabak, sebaiknya kurangi porsi nasi sebelum mengonsumsi martabak.
Dilansir Tribun Jatim dari livescience, Badan Standar Makanan Kerajaan Inggris mengumumkan hasil sebuah penelitian tentang peringatan resiko kesehatan memakan roti bakar.
Pasalnya, bahan makanan yang mengandung tepung akan menghasilkan zat Acrylamide jika dimasak pada suhu yang tinggi.
Acrylamide biasanya terletak pada bagian-bagian gosong yang ada di roti bakar.
Diungkap oleh Dr. Brent seorang kepala peneliti dari Food Standards Australia and New Zealand bahwa zat ini dapat meracuni tubuh loh.
Bukan hanya itu, roti bakar juga menjadi salah satu penyebab kanker.
Hal tersebut dikarenakan roti bakar yang dibakar terlalu lama akan menghasilkan polycylic aromatic hydrocarbons (PAHs) dalam jumlah tertentu.
Nah, zat inilah yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker pada tubuh seseorang.
(*)