Kental Manis Dilarang Dikonsumsi Sebagai Minuman, Ternyata ini Penyebab yang Wajib Kamu Tahu

Jumat, 17 September 2021 | 12:15
iStockphoto

(Ilustrasi) Susu Kental Manis

GridHype.id- Susu kental manis menjadi salah satu bahan makanan yang telah dikenal luas.

Banyak yang memilih susu kental manis untuk diseduh dan diminum layaknya susu lain.

Padahal hal tersebut tidak benar.

Susu kental manis tidak diperuntukan sebagai minuman, melainkan sebagai topping.

Dilansir dari Kompas.com, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Rita Endang menegaskan, susu kental manis (SKM) tidak untuk diseduh atau diminum langsung sebagaimana susu pada umumnya.

Hal tersebut berkaitan dengan fungsi susu kental manis yang sebenarnya.

Susu kental manis tidak untuk menggantikan ASI. Susu kental manis juga tidak cocok untuk bayi sampai 12 bulan.

Bahkan susu kental manis juga tidak dapat dipergunakan sebagai satu-satunya sumber gizi.

Rita menjelaskan bahwa susu kental manis seharusnya digunakan untuk topping dan bukannya untuk diseduh.

Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Stop Kebiasaan Seduh Susu Kental Manis untuk Diminum, Bahaya Tak Terduga Ini akan Dirasakan Tubuh Jika Kamu Masih Ngeyel

Kebiasaan menyeduh susu kental manis tidak boleh terus dilakukan.

Pasalnya, cara konsumsi yang demikian bisa membawa pengaruh buruk.

"Sudah ada peringatannya, masyarakat yang memang berisiko terhadap kandungan gulanya (susu kental manis) seharusnya perlu mengoreksi diri," kata Rita.

Perlu diketahui bahwa susu kental manis sebenarnya bukanlah susu.

Susu Kental manis (SKM) merupakan minuman yang terbuat dari gula dan susu.

Mengonsumsi susu kental manis secara berlebih meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak-anak, karena tingginya kadar gula di SKM.

Ahli menjelaskan bahwa susu kental manis dapat dijadikan sumber energi.

Namun tidak baik jika energi bersumber dari gula.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu, Siapa Sangka Rutin Konsumsi Susu Kambing Bisa Rasakan Perubahan Luar Biasa ini pada Tubuh

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kompas