GridHype.ID -Manfaat rempah-rempahdi bidang kesehatan memang tak perlu diragukan lagi ya.
Ya, bukan hanya sebagai bumbu dapur, rempah-rempah juga sering dimanfaatkan untukmenyembuhkan berbagai penyakit.
Salah satu rempah-rempah yang paling sering dipakai yaitu jahe.
Melansir dari Wikipedia, jahe (Zingiber officinale), adalah tumbuhan yang rimpangnya sering digunakan sebagai rempah-rempah dan bahan baku pengobatan tradisional.
Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah.
Rasa dominan pedas yang dirasakan dari jahe disebabkan oleh senyawa keton bernama zingeron.
Menambahkan dari Kompas.com, rimpang bercita rasa pedas ini dipercaya bisa mendongkrak sistem imun dan meredakan berbagai gangguan di saluran pernapasan.
Manfaat jahe yang lain adalah bisa digunakan sebagai anti penuaan dan anti kanker, meredakan nyeri menstruasi, menurunkan glukosa darah dan kolesterol, juga menangkal bakteri dan virus.
Rimpang yang sering digunakan mengharumkan sajian dapur ini memang mengandung banyak nutrisi dan vitamin.
Melansir dari SajianSedap.com, jahe bahkan sempat diburu banyak orang karena disebut bisa sembuhkan Covid-19.
Biasanya kita akan mendapatkan manfaat jahe untuk kesehatan dengan cara diseduh dengan air mendidih.
Tapi, tak banyak yang tahu kalau ternyata ada bahaya menyeduh jahe dengan air panas atau mendidih, loh!
Bahaya bahaya menyeduh jahe dengan air panas ini bukannya bikin untung tapi malah buntung!
Bahkan, menyeduh jahe dengan air panas dengan suhu mendekati 100 derajat celcius ternyata bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Wah, kok bisa begitu ya?
Bahaya Menyeduh Jahe dengan Air Panas
Mengutip dari Kompas.com, menurut pakar herbal dr Abrijanto, jahe yang diseduh dengan air yang suhunya mendekati mendidih (100 derajat celcius) akan kehilangan senyawa aktif yang dikandungnya.
Contoh senyawa aktif yang bermanfaat dalam jahe adalah flavonoid dan saponin.
Flavonoid membantu tubuh menyerap vitamin C dengan lebih baik.
Senyawa flavonoid bisa mencegah atau mengobati alergi, infeksi virus, arthrithis, dan peradangan.
Saponin memiliki sifat antibakteri, antifungi, kemampuan menurunkan kolesterol dalam darah dan menghambat pertumbuhan sel tumor.
Flavonoid dan saponin bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang sangat dibutuhkan terutama di masa pandemi seperti ini.
Baca Juga: Alami dan Bebas Efek Samping, Rebusan Serai, Kunyit dan Jahe Ini Miliki Efek Luar Biasa bagi Tubuh
Ciri-ciri bahan herbal mengandung flavonoid dan saponin adalah ketika diaduk dengan air, maka akan menghasilkan busa.
Namun ketika terkena air mendidih, maka senyawa ini akan rusak dan hilang.
Padahal, jahe lebih enak bila dikonsumsi menggunakan air panas, ya.
Disarankan untuk kamu yang ingin menyeduh jahe menggunakan air panas harus bersuhu 60 sampai 70 derajat celcius.
Suhu tersebut sesuai dengan suhu air hangat dari dispenser.
"Saat diseduh dengan air mendidih, jahe memang akan kehilangan senyawa flavonoid dan saponin, tetapi masih terasa hangat,
itu karena kandungan minyak atsirinya yang masih tahan dengan suhu panas," jelas pakar herbal yang bernama dr Abrijanto.
Ternyata, bukan hanya jahe yang sebaiknya tidak diseduh dengan air mendidih.
Bahkan, semua bahan herbal sebaiknya diseduh menggunakan air panas bersuhu 60 hingga 70 derajat celcius.
"Semua bahan herbal mengandung senyawa aktif yang rata-rata rusak dengan suhu panas,
misalnya tanin pada teh," ujar lulusan Ilmu Farmasi Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Baca Juga: 3 Bahan Alami yang Bakal Bikin Kamu Panjang Umur, Tak Perlu Lagi Konsumsi Obat Kimia
(*)