GridHype.ID - Tragedi kebakaran yang menghanguskan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang menyisakan pilu untuk keluarga para tahanan.
Diketahui, melansir Kompas.com, kebakaran yang menghanguskan Lapas Tangerang itu terjadi pada Rabu (8/9/2021) dini hari.
Sebanyak 41 orang dinyatakan meninggal dunia akibat kebakaran yang terjadi di Lapas Tangerang itu.
Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran mengatakan, korban yang meninggal dievakuasi ke dua RS yang berbeda di Kota Tangerang, yakni RSUD Kabupaten Tangerang dan RSUP Sitanala.
"Kemudian, yang luka berat ada delapan orang. Kemudian, yang luka ringan ada 72 orang. Itu dirawat di poliklinik Lapas," kata Fadil.
Sementara itu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly memberikan penjelasan mengenai kronologi kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang.
Yasonna mengatakan, kebakaran terjadi pada pukul 1.45 WIB.
"Terjadi kebakaran pukul 01.45 WIB, petugas pengawas melihat dari atas. Pengawas melihat kondisi itu terjadi api, langsung menelepon kepala pengamanan di sini," ujar Yasonna.
Setelah itu, Kepala Lapas langsung menghubungi pemadam kebakaran setempat hingga 13 menit kemudian 12 unit pemadam kebakaran datang.
Yasonna mengatakan, kurang dari 1,5 jam api di Lapas Tangerang berhasil dipadamkan.
Diketahui, bangunan Lapas Tangerang yang terbakar itu berada di Blok C 2 yang dihuni sebanyak 122 orang.
Yasonna menuturkan, Blok C 2 tersebut berbentuk paviliun yang kamar-kamarnya terkunci.
"Tentu kalian bertanya mengapa dikunci? Memang protap-nya lapas harus dikunci. Kalau enggak dikunci, nanti melanggar protap," kata Yasonna.
Sementara itu, dugaan sementara penyebab kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang adalah persoalan instalasi listrik.
"Dugaan sementara adalah karena persoalan listrik arus pendek. Namun demikian, sekarang Puslabfor Polri, Dirkrimum Polda Metro Jaya sedang meneliti sebab musabab dari kebakaran tersebut," ujar Yasonna.
Yassona menjelaskan bahwa Lapas Kelas I Tangerang tersebut telah berdiri sejak tahun 1972. Pada tahun ini, usia lapas tersebut telah menginjak 49 tahun.
"Sejak itu kita tidak memperbaiki instalasi listriknya, ada penambahan daya, tetapi instalasi listriknya masih tetap (sama)," ujar Yasonna.
"Kita enggak mau berspekulasi, tapi sementara yang kita lihat masih sangat kasatmata yaitu dugaannya adalah karena arus pendek," kata dia.
Di sisi lain, Ujang, salah satu korban selamat kebakaran Lapas Tangerang mengurai cerita kepada sang ibu lewat sambungan telepon.
Mengutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta, Nuriati, ibu Ujang mengungkap cerita dari sang putra.
Demi bisa selamat dari insiden kebakaran tersebut, Ujang terpaksa menginjak-injak temannya yang juga hendak menyelamatkan diri dari kobaran api.
"Sebenarnya kebetulan pintunya sedang kebuka, dan dia loncat dan kena kakinya saja kebakaran," kata Nuriati di Lapas Kelas 1 Tangerang, Rabu (8/9/2021).
Berhasil keluar dari gumulan narapidana lainnya, Ujang pun segera menelepon ibunya.
"Lari-lari injek orang apa gitu, tapi selamat anak saya sudah teleponan barusan," tambahnya.
Mendengar kabar Lapas Tangerang kebakaran, Nuriati syok.
Diungkap Nuriati, ia mendengar suara jeritan saat Ujang meneleponnya. Karenanya, Nuriati pun terkejut.
"Telepon semua jeritan. Perasaan saya hancur. Saya minta tolong keluarga dan tetangga makanya langsung ke sini," ungkap Nuriati.
Lebih lanjut, Nuriati menuturkan saat ini Ujang menjalani perawatan di Blok F akibat luka ringan yang dideritanya.
"Sudah di Blok F itu tapi semua baju-baju yang habis sudah enggak ada sisa lagi," katanya.
Diketahui, kebakaran tersebut menghanguskan Blok C2 yang berisi sembilan kamar yang semuanya berisikan narapidana kasus narkotika.
Ujang yang ditahan di blok C2 sempat melarikan diri dari kobaran api.
Dirinya pun selamat walau kakinya terbakar api yang sudah mengganas.
(*)