GridHype.ID - Apakah kamu salah satu orang yang menyukai minuman kopi?
Jika iya, maka waspadalah agar mengonsumsi kopi tidak berlebihan.
Apalagi belakangan gaya hidup sebagian besar masyarakat dunia termasuk negara kita adalah minum kopi.
Kedai atau warung kopi dengan mudah kita bisa menemukannya di setiap penjuru kota.
Pasalnya, minum kopi dikenal sebagai mood booster atau dapat mendukung aktivitas sehari-hari.
Kita jauh lebih fokus dan siap memulai hari.
Namun, kita tetap harus memperhatian asupan kopi yang kita minum sehari-hari.
Pasalnya, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa dosis kafein berlebih dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis.
Melansir dari Kompas.com, dalam penelitian yang dilakukan oleh British Journal of Pharmacology, para peneliti meneliti 24 orang, di mana separuh di antaranya diminta mengunyah permen karet non-kafein.
Sementara 12 orang lagi mengunyah permen karet berkafein. Kedua kelompok akan diberi beberapa permen karet baru dalam penelitian yang berlangsung selama enam jam itu.
Pada akhirnya, kelompok kedua akan mengonsumsi sekitar 800 mg kafein, sama dengan delapan gelas kopi.
Nah ternyata kelompok ini mengalami peningkatan kalsium sekitar 77 persen dalam urin mereka setelah eksperimen selesai.
Tingginya kalsium dalam urin ini mengindikasikan bahwa ginjal melepaskan mineral lebih cepat daripada yang dapat diganti oleh tubuh.
Hal ini membuat para peneliti menyimpulkan bahwa dalam jangka panjang, mereka yang minum kopi dalam jumlah banyak lebih berisiko mengalami masalah kepadatan tulang dan berpotensi terkena osteoporosis yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh.
Masalah ini cenderung terjadi pada mereka yang berusia lanjut, karena kepadatan tulang akan semakin menipis seiring bertambahnya umur.
Tak hanya itu, peneliti juga menyimpulkan bahwa atlet sama berisikonya.
Pasalnya, mereka kerap menggunakan kafein untuk meningkatkan performa di lapangan.
Banyak minuman energi yang dikonsumsi atlet memiliki antara 300 hingga 400 mg kafein per kalengnya.
Selain itu, beberapa suntikan energi juga mengandung jumlah kafein yang sama.
Lalu, suplemen dengan kafein, seperti minuman pre-workout, memiliki kafein yang berkisar antara 150 hingga 300 mg per porsi.
Baca Juga: 6 Kopi Asal Indonesia ini yang Mendunia dan Jadi Primadona, Langganan Ekspor
Menurut Kristin Gillespie, R.D., ahli diet dan konselor nutrisi yang berbasis di Virginia Beach, Virginia, artinya itu berarti atlet mungkin saja mengonsumsi 800 mg kafein walau dia tidak minum kopi.
“Saat dikonsumsi dalam jumlah standar efek kafein sebenarnya tidak berbahaya. Masalahnya muncul saat kita mengonsumsi kafein dalam jumlah tinggi, jadi menguranginya adalah opsi terbaik,” ujarnya pada Runner’s World.
Batas konsumsi kafein aman menurut FDA adalah 400 mg per harinya. Namun, meski dalam jumlah tersebut, Gillespie menyarankan agar kita tetap mengonsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup, agar kesehatan tulang tetap terjaga.
“Idealnya, kedua elemen ini dikonsumsi lewat makanan kita. Kendati demikian, jika kita sulit mendapatkan jumlah yang cukup, akan lebih baik lagi jika meminum suplemen,” ujarnya.
Lebih lanjut, dikutip GridHealth.ID dari WebMD, tak hanya kafein, garam dan minuman berkarbonasi pun berisiko menyebabkan osteoporosis.
Hal ini bisa terjadi jika zat-zat tersebut dikonsumsi secara berlebihan atau terlalu sering.
Dari situ maka dapat disimpulkan bahwa terlalu sering minum kopi berisiko besar menyebabkan kepadatan tulang menurun.
Meski demikian, bukan berarti kita dilarang untuk minum kopi, hanya saja kita disarankan untuk tidak terlalu sering meminumnya dan dalam porsi yang sedang (moderate).
Selain itu untuk mencegah berbagai risiko, menjaga pola makan yang sehat pun harus dilakukan
(*)