GridHype.ID- Masyarakat masih dihebohkan dengan sebuah peristiwa memilukan di Subang, Jawa Barat.
Ya, pembunuhan ibu dan anak di Subang sangat menyedot perhatian banyak pihak.
Keji dan kejam, begitulah kira-kira gambaran peristiwa itu.
Namun, sejumlah kejanggalan dari aksi pelaku pembunuhan berhasil diungkap.
Saat melakukan aksi kejinya, pembunuh ibu dan anak sempat meninggalkan gelagat aneh yang akhirnya menjadi petunjuk pihak kepolisian.
Diwartakan sebelumnya, sebuah tragedi pembunuhan di Subang menggegerkan khalayak.
Nasib tragis dialami ibu dan anak masing-masing bernama Tuti (55) dan Amalia Mustika Rahayu (23).
Keduanya ditemukan tewas di rumahnya di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021).
Jasad ibu dan anak itu pertama kali ditemukan oleh suami sekaligus ayah korban, Yosef (Y).
Lebih dari sepekan berlalu, kasus pembunuhan yang menimpa Tuti dan Amalia masih misteri.
Meski begitu, polisi telah mendapatkan beberapa bukti yang berasal dari kejanggalan pelaku pembunuhan.
Berikut adalah beberapa kejanggalan yang diurai pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.
1. Baju Amalia Dilucuti
Kejanggalan pertama adalah soal kondisi korban yakni Amalia saat ditemukan polisi.
Tampak bersimbah darah di dalam bagasi mobil, Amalia Mustika Ratu ternyata dalam kondisi tidak memakai baju.
Hal tersebut diungkap oleh pihak kepolisian dalam hal ini Polda Jabar.
"Ya, kondisinya pada saat di tempat kejadian perkara (TKP) itu memang tanpa busana, tapi dalam keadaan tertutup," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago dilansir dari Tribun Jabar Rabu (25/8/2021).
Berkenaan dengan pengungkapan tersebut, sosok pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia pun semakin misterius saja.
Sebab, meski jasad Amalia ditemukan dalam kondisi tanpa busana, polisi justru tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan seksual di tubuh korban.
"Tapi sepertinya tidak ada (tanda kekerasan seksual), saya mendengar untuk kejahatan seksualnya tidak ada disitu," kata Kombes Erdi A Chaniago.
Menegaskan hal tersebut, Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan dari hasil autopsi sementara, tidak ditemukan adanya indikasi tindak pidana lain seperti rudapaksa yang ditujukan kepada ibu maupun anaknya tersebut.
"Kemudian kita juga melakukan pengecekan apakan terjadi persetubuhan atau tidak selaput dara masih utuh, jadi tidak ada indikasi persetubuhan disana," ujar AKBP Sumarni di Subang, Kamis (19/8/2021).
2. Sang Ibu dibunuh terlebih dahulu
Kejanggalan kedua yang diurai pelaku adalah perihal aksinya membunuh dua korban.
Rupanya, ada rentang waktu cukup lama dari kematian korban pertama yakni Tuti dengan korban kedua yakni Amalia.
Dari hasil olah TKP dan autopsi sementara itu, Tuti dan Amalia Mustika Ratu meninggal dini hari.
Tuti meninggal dunia lima jam lebih dulu dibanding Amalia.
"Diduga korban ini meninggalnya pukul 04.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB pagi, kemudian yang ibunya diperkirakan 5 jam sebelumnya, jadi yang lebih dulu meninggal yaitu ibunya," kata Kapolres Subang AKBP Sumarni.
Berkenaan dengan hasil autopsi tersebut, pelaku pembunuhan ibu dan anak itu pun diduga kuat paham situasi rumah korban.
Baca Juga: Stop! Jangan Lagi Parno dengan Kanker Payudara, 4 Cara Ini Bisa Mengurangi Risikonya
Sebab saat diperiksa, tidak ada pintu yang dirusak serta tak ada harta benda yang hilang.
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pelaku adalah orang dekat korban.
"Diketahui dari hasil olah TKP serta keterangan dari saksi-saksi, diduga pelaku ini mengenal korban dan sudah mengetahui situasi dari dalam rumah korban," kata AKBP Sumarni.
Akan tetapi, Sumarni masih belum bisa memastikan untuk mengarah lebih lanjut untuk penetapan pelaku, karena, pada saat ini pihak kepolisian masih bekerja keras dalam melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan-dugaan temuan di lapangan.
"Kami masih belum bisa sampaikan, masih dalam penyelidikan, tapi kami sudah fokus lah," ujarnya.
Sumarni juga menyebutkan, fakta temuan lainnya di lapangan bahwa pelaku dari dugaan pembunuhan ini lebih dari satu orang.
"Dari jejak tapak kaki yang berbeda dua, jadi diduga lebih dari satu orang," ucap Sumarni.
3. Sempat dipergoki tetangga korban
Satu jam sebelum jasad Tuti dan Amalia ditemukan oleh Yosef, seorang warga bernama Ajat rupanya sempat lewat di depan rumah korban.
Ajat lantas mengaku sempat melihat terduga pembunuh Tuti dan Amalia.
Untuk diketahui, Ajat turut menjadi saksi kepolisian atas ditemukannya kedua jasad Tuti dan Amalia.
Ajat (46) merupakan warga dari Dusun Ciasem, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang.
Tepat pukul 06.00 WIB, Ajat sempat melihat mobil jenis alpard tersebut sedang parkir, pada Rabu (18/8/2021).
"Waktu itu saya mau beli bubur ke Jalan Cagak sekitar jam 6 pagi waktu saya melintas rumah tersebut memang mobil tersebut sedang parkir memutarkan mobil," kata Ajat saat ditemui di kediamannya, Selasa (24/8/2021).
Lewat depan rumah Tuti, Ajat pun melihat sosok misterius tersebut sedang melakukan proses parkir.
Ajat menjelaskan bahwa proses parkir tersebut berawal dari memundurkan mobil sampai dengan memutar balikan posisi mobil.
Ajat pun melihat momen saat mobil tersebut kembali ke dalam halaman parkir dari rumah Tuti.
"Awalnya kan kepala mobilnya keatas itu terus saya melihat mundur terus dia ke halaman tanah kosong yang samping buat muterin mobil kayaknya," tutur Ajat.
Melihat ada mobil Alphard diparkirkan di rumah Tuti, Ajat tak curiga.
Ajat langsung melanjukan perjalanannya tersebut.
Hingga akhirnya, sekitar pukul 07.30 WIB Ajat terkejut.
Ajat kaget, disaat dirinya kembali pulang, situasi di rumah Tuti sudah ramai dengan warga sekitar.
Rupanya saat itu, warga digegerkan dengan penemuan Tuti dan Amalia yang sudah tidak bernyawa di dalam bagasi mobil jenis alpard.
"Waktu itu memang saya tidak ada curiga apa-apa saat melintas, waktu saya pulang ko di rumah itu sudah banyak warga rame-rame ternyata kata warga ada yang tewas di dalam bagasi mobil," ucap Ajat.
4. Tak ambil uang Rp 30 juta
Kejanggalan keempat yang juga menjadi temuan baru polisi adalah soal pelaku yang tak mengambil yang puluhan juta di TKP.
Kuasa hukum Yosef, suami dari Tuti sekaligus ayah dari Amalia, Rohman Hidayat menyebut bahwa ada uang Rp 30 juta di dalam rumah saat aksi pembunuhan itu terjadi.
Namun nyatanya, uang puluhan juta itu tak disentuh atau diambil pelaku.
Alih-alih mengambil uang, sang pelaku malah mengambil ponsel Amalia.
"Iya, ada uang Rp 30 juta di rumah tapi tidak diambil. Saat ditemukan uangnya masih ada dan sempat dijadikan barang bukti oleh polisi," kata Rohman Hidayat saat dihubungi pada Jumat (27/8/2021).
Uang Rp 30 juta itu kata Rohman yang mendapat keterangan dari Yosef, merupakan uang gaji guru di SMK swasta di Kecamatan Serang Panjang Kabupaten Subang.
Seperti diketahui, Amalia merupakan bendahara Yayasan Bina Prestasi Nasional yang mengepalai sebuah SMK swasta di Kecamatan Serang Panjang.
"Itu uang gaji guru. Sempat dijadikan barang bukti oleh polisi namun pada 25 Agustus 2021 sudah dikembalikan ke pak Yosef, sudah ada tanda terimanya," ucap Rohman Hidayat.
Selain uang Rp 30 juta, polisi juga sudah mengembalikan sejumlah barang bukti yang sempat diambil di lokasi kejadian.
"Sudah semua dikembalikan termasuk ponsel pak Yosef juga sudah dikembalikan," kata Rohman Hidayat.
Kita tunggu saja kabar selanjutnya.
Baca Juga: Geger Fakta Terkini Kasus Penemuan Mayat di Subang, Terbongkar Sosok yang Lakukan Perbuatan Ini