Waduh Ternyata Selama ini Kita Salah, 6 Makanan Sehat ini Tak Boleh Dikonsumsi Berlebihan, Akibatnya Bisa Fatal

Senin, 16 Agustus 2021 | 12:00
The Health Site

Memilih makanan sehat akan menjadi tren pasca Covid-19.

GridHype.ID - Mengonsumsi makanan sehat sudah menjadi keharusan di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Kita membutuhkan makanan dengan nutrisi dan gizi seimbang untuk kesehatan tubuh.

Tapi sejumlah makanan sehat ini tidak baik jika dikonsumsi berlebihan.

Dikutip dari sejumlah sumber, berikut beberapa makanan sehat yang dapat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

1. Ikan Tuna (segar dan kalengan)

Ikan tuna merupakan salah satu ikan berlemak yang bernutrisi berkat kandungan asam lemak omega-3 dan proteinnya.

Namun, tuna juga mungkin mengandung polutan lingkungan tingkat tinggi yang disebut methylmercury.

Dalam tingkat yang parah, methylmercury menjadi racun saraf yang menyebabkan banyak efek kesehatan yang merugikan, seperti masalah penglihatan dan menghambat pertumbuhan anak.

2. Kayu manis

Kayu manis adalah rempah dengan aroma wangi yang sangat khas.

Selain digunakan dalam makanan dan minuman, kayu manis juga digunakan sebagai obat tradisional.

Meski demikian, kayu manis mengandung senyawa kumarin dalam jumlah tinggi, yang mungkin berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

3. Brokoli

Brokoli mentah hanya mengandung 31 kalori, 6 gram karbohidrat, dan 0,3 gram lemak.

Baca Juga: Waduh! Mulai Sekarang Hentikan Kebiasaan Buruk Konsumsi 3 Jenis Makanan ini, Tidak Boleh Dimakan Malam Hari Bisa Bahayakan Organ Tubuhmu

Sayur hijau ini kaya serat, protein, vitamin C, kalium, dan vitamin dan mineral lainnya.

Hanya saja, penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi terlalu banyak brokoli dan sayuran cruciferous lainnya (cruciferous berarti "bantalan silang", dan termasuk sayuran seperti kangkung, kembang kol, kubis, dan kubis Brussel), dapat menyebabkan iritasi usus atau membuat kembung.

Makan brokoli yang terlalu banyak dan kerabat silangnya dapat menimbulkan efek negatif pada orang yang mengonsumsi obat jantung, pengencer darah karena kandungan vitamin K yang tinggi.

4. Salmon

Salmon merupakan sumber protein tanpa lemak dan asam lemak omega-3 yang baik untuk mengurangi peradangan.

Satu porsi salmon 3 ons memenuhi hampir 30% dari kebutuhan protein harian orang dewasa.

Sementara itu, salmon merupakan pilihan utama bagi banyak individu sadar kesehatan, konsumsi berlebihan dari omega-3 dapat berdampak negatif pada trombosit.

Namun, penelitian menemukan bahwa makan terlalu banyak mengonsumsi ikan, termasuk salmon, dapat meningkatkan kadar merkuri dalam darah.

Berlawanan dengan salmon liar, salmon yang dibudidayakan rupanya memiliki hampir dua kali lipat jumlah lemak dan kalori.

Baca Juga: Ngeri-ngeri Sedap, 4 Diktator ini Dikenal Punya Makanan Favoritnya, Mulai Salad Sederhana Hingga Rebusan Ular Kobra

Penelitian terbaru juga menemukan, salmon yang dibudidayakan dapat memiliki kaitan dengan obesitas dengan jumlah polutan dan bahan kimia yang dapat ditemukan di perairan pertanian.

5. Hati

Hati merupakan organ dalam hewan yang sangat bergizi. Ia kaya akan nutrisi penting seperti zat besi, vitamin A, vitamin B12, dan tembaga.

Namun, 100 gram hati sapi mengandung vitamin A enam kali lebih banyak dari kebutuhan harian.

Kadar vitamin A yang berlebihan dapat menimbulkan masalah penglihatan, nyeri tulang, mual, muntah, dan peningkatan risiko patah tulang.

6. Avocado alias Alpukat

Avocado dikenal sebagai buah kaya manfaat kesehatan. Karenanya avocad dilabel sebagai makanan super food.

Satu porsi avocado memenuhi seperempat kebutuhan vitamin K orang dewasa.

Alpukat juga menyumbang seperlima dari kebutuhan folat manusia, dan sepersepuluh dari kebutuhan vitamin E harian kita.

Buah berlemak juga kaya omega-3 dan serat, tetapi terlalu banyak avocado juga dapat menyebabkan peradangan, kembung, dan sakit perut.

Karena sifat lemaknya, avocado tidak hanya padat nutrisi, tetapi juga memiliki jumlah kalori yang tinggi.

Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Lagi Simpan Bahan Makanan ini di Kulkas, Simak Cara Terbaik Menyimpannya

(*)

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber : Kompas.com, Grid.ID

Baca Lainnya