Kerap Kali Dikesampingkan, 5 Tips Menjadi Caregiver yang Baik untuk Pasien Kanker Payudara

Senin, 09 Agustus 2021 | 17:45
hallosehat.com

ilustrasi kemoterapi kanker payudara

GridHype.ID - Vonis kanker payudara tentu menjadi sebuah mimpi buruk bagi seseorang.

Terlebih jika pasien adalah penderitakanker stadium lanjut seperti kanker payudara metastasis.

Pasalnya mereka yang berada di stadium ini memiliki pilihan pengobatan jangka panjang yang dapat mempertahankan kualitas hidup yang baik, namun perlu mendapatkan dukungan perhatian dan psikososial guna membantu mengatasi tekanan psikologis pasien dan untuk membantu kesembuhan pasien tersebut.

Caregiver memainkan peran yang sangat krusial dalam proses pengobatan pasien kanker payudara metastatis, karena menyangkut berbagai aspek mulai dari kondisi fisik, emosional, sosial, keseharian, hingga aspek keuangan yang dihadapi pasien.

Dokter Cosphiadi Irawan, SpPD, KHOM, spesialis Penyakit Dalam Hematologi & Onkologi Medik menjelaskan, “Aktivitas seorang caregiver sangat penting sebagai faktor penunjang penyembuhan pasien kanker payudara metastatis selama pelaksanaan perawatan di rumah untuk melanjutkan terapi yang dianjurkan oleh dokter dan setelah dirawat di rumah sakit oleh perawat.”

Sementara itu, Ketua Makasar Cancer Care Community (MCCC) Dr. Dra. Nurlina Subair, MSi menerangkan,“Caregiving dapat dilakukan oleh siapa saja dengan memahami cara pelaksanaannya, baik oleh suami, anak yang sudah dewasa, orang tua, saudara lainnya, teman ataupun tetangga, sepanjang dipelajari untuk meredakan penderitaan dan meningkatkan kualitas hidup dari pasien dan keluarganya, serta membantu meningkatkan kehidupan psikososial dari pasien."

Berikut 5 tips bila ingin menjadi caregiver yang baik, seperti disarikan dari webinar “Pentingnya Peranan Keluarga dan Komunitas Dalam Proses Pengobatan Pasien Kanker Payudara Metastatis HR-positif, HER2-negatif" oleh Pfizer Indonesia (30/09/2020).

Baca Juga: Jangan Datang saat Stadium Sudah Lanjut, Yuk Lakukan Pencegahan Dini Terhadap Kanker Payudara dan Serviks

1. Jadilah jembatan informasi yang baik.

Berkonsultasilah dengan dokter bagaimana memberikan informasi tentang dengan kondisi dan target pengobatan, efek samping, kapan harus dievaluasi, dan pengobatan selanjutnya.

Dokter Cosphiadi mengatakan. “Kematangan psikologis dari seorang caregiver sangat diperlukan, termasuk kemampuan untuk melakukan update dan memberikan informasi kepada pasien, dan menyampaikan kondisi penyakit sebenarnya kepada pasien sebagai orang yang menjalani dan merasakan efek samping maupun efek pengobatan. Dengan mengetahui rencana dokter, pasien akan merasa lebih paham dan tenang.”

2. Bertindaklah sebagai teman curhat.

Seorang pasien kanker metastatis menghadapi banyak tantangan terlebih satu tahun pertama setelah terdiagnosa, termasuk tantangan ekonomi maupun psikososial.

“Sebagai seorang teman, bersikaplah sabar dan penuh empati bagi pasien dalam kesehariannya, sehingga dapat menjadi tempat curhat pasien,” ujar Nurlina.

3. Pilih dan sajikan informasi yang baik dan benar.

“Banyak informasi beredar yang bisa menyesatkan seperti pengobatan alternatif, sehingga caregiver harus kompak dengan keluarga dalam mendukung pasien dengan memfilter informasi, dan selalu bisa berkomunikasi mengenai kondisi pasien dan apabila dibutuhkan pendampingan.

Keluarga dan pendamping harus bersatu padu dalam mensupport pasien, disini keluarga merasakan manfaat dengan kehadiran pendamping,” kata Nurlina.

Baca Juga: Nyesel Kalau Sampai Enggak Tahu, Ternyata Minum Kopi Bisa Jauhkan Kanker Payudara, Benarkah?

Tentang informasi di media sosial, dokter Cosphiadi menjelaskan bahwa semua sudah memahami potensi hoaks, namun dalam kondisi tertekan atau depresi, seringkali pasien atau keluarga ingin mencari tahu untuk mendapatkan asupan yang lebih.

Seperti suplemen, obat-obatan alternatif, dan lain sebagainya, meski tanpa adanya data-data ilmiah.

Oleh sebab itu, seorang caregiver harus bisa mengikuti informasi terkini dan mampu memberikan informasi yang benar kepada pasiennya.

Dokter Cosphiadi juga menekankan bahwa komunikasi antara dokter, perawat dan dengan caregiver sangatlah penting agar dapat memahami cara merawat yang efektif, dan menyampaikan informasi kepada pasien untuk terus berkonsultasi dengan dokter tentang opsi-opsi perawatan dan terapi inovatif kanker yang tersedia guna meningkatkan kualitas hidup pasien.

4. Dorong pasien untuk bersosialisasi dengan kelompok support penyintas dan pasien kanker.

“Caregiver yang merupakan penyintas kanker yang sudah sehat kembali, sangat ideal untuk memberikan dukungan terhadap pasien karena punya empati dan telah merasakan atau menjalankan proses pengobatan, selain itu, pasien juga dapat didukung oleh psikolog, dan rohaniawan sesuai kepercayaan pasien,” jelas Nurlina.

Baca Juga: Tolong Dicatat, Orang dengan 5 Kondisi Ini Ternyata Paling Berisiko Terkena Kanker Payudara

5. Masyarakat sekeliling juga berperan sebagai caregiver dengan memberikan semangat dan motivasi kepada pasien untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Dokter Cosphiadi menjelaskan, banyak keluarga menanyakan tentang seberapa besar kemungkinan sembuh bagi seorang pasien kanker payudara metastasis.

Terkait 'sembuh', lebih pada mengontrol pertumbuhan sel tumor, memperpanjang masa kehidupan dengan meringannya penderitaan pasien dan meningkatnya kualitas hidupnya.

“Disinilah pentingnya peran caregiver dan masyarakat di sekeliling pasien untuk saling mendukung,” imbuh dokter Cosphiadi.

Peningkatan pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya peranan keluarga dan komunitas sebagai caregiver kanker payudara metastatis yang efektif bagi pasien sangatlah penting dan oleh karena itu didukung oleh program ASA DARA Pfizer.

Baca Juga: Nyesel Kalau Baru Tahu Sekarang, 3 Bahan pada Deodoran Ini Ternyata Punya Efek Mengerikan dan Bisa Sebabkan Kanker Payudara!

Program ASA DARA terbagi atas tiga pilar utama yaitu Asah, Asih, Asuh. “Asah” merupakan program edukasi mengenai kanker payudara HR positif, HER2 negatif.

“Asih” sebagai program bantuan pasien untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dengan memberikan kenyamanan serta keringanan dalam memperoleh terapi dari Pfizer setelah pasien berkonsultasi dengan dokter ahli kanker atau spesialis.

“Asuh” sebagai program bagi pemerhati dan pendukung kanker payudara metastatis melalui dukungan psikososial yang dibutuhkan pasien kanker payudara metastatis.

Pfizer Indonesia Medical Affairs Manager dr. Dyana Suwandy mengatakan, "Pfizer mendukung proses dan upaya menjaga kualitas hidup pasien kanker payudara mestastatis tidak hanya dari aspek terapi inovatifnya saja.

Kami bekerjasama dengan berbagai komunitas peduli kanker payudara metastatis dalam menyediakan dukungan psikososial yang dibutuhkan pasien, menyelenggarakan program edukasi yang memberdayakan peran caregiver dalam pengobatan.

Juga bertukar informasi, pengetahuan serta memberikan dukungan nyata bagi peran caregiver di dalam organisasi penyintas kanker khususnya bagi pasien penderita kanker metastatis HR positif, HER2 negatif.”

Baca Juga: Tak Hanya di Area Payudara, Kanker Payudara Bisa Menyebar ke Beberapa Bagian Ini

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Gridhealth

Baca Lainnya